7. Kamu itu ya..

2.7K 218 11
                                    

Zaf menarik koper berwarna pink keluar dari apartemen yang diikuti seorang gadis berambut pirang dengan dress berwarna peach, mereka meninggalkan apartemen dalam kondisi bersih dan rapi.

Setelah perdebatan yang cukup membuat Zaf kesal karena Rane tak mau menurut akhirnya mereka berdua bisa berdamai juga. Rane dengan wajah yang ditekuknya mengikuti Zaf untuk naik lift.

Setelah sampai di basement mereka masuk ke mobil, Zaf mengendarai mobilnya keluar apartement.

"Ella"

"Mau sarapan dulu?"

"Gak"

Zaf melanjutkan perjalanan menuju Kantor Urusan Agama, tanpa sepengetahuan Rane.

Gadis itu hanya fokus bermain ponsel tak perduli dengan Zaf yang akan membawanya kemana.

Satu jam kemudian mobil keluaran baru itu memasuki parkiran KUA, Rane yang merasakan mobil berhenti menoleh kedepan.

"Zaf lo benar- benar serius?"

"Iyalah masa aku bercanda ayo turun" mau tak mau Rane ikut turun mengikuti Zaf. Rane tak mau ambil pusing ia memilih duduk dan membiarkan Zaf yang mengurus semuanya.

Akhirnya setelah menunggu dan mengantri selesai juga, untuk mendaftar pernikahan.

"Kita beneran nikah nih?"

"Menurutmu?" Rane diam ia berjalan keluar dari kantor urusan agama, matanya menatap sepasang pengantin yang baru saja menikah,wajah mereka terlihat bahagia dengan pakaian khas pengantin, walau sederhana wanita berkebaya putih dengan memakai jilbab panjang masih terlihat cantik dan memesona.

"Kamu mau kita pakai baju pengantin?" bisik Zaf membuat Rane mengalihkan pandangan dari pengantin itu.

Entahlah rasanya Rane masih belum siap, ia punya cita-cita menikah dengan orang dicintai memakai gaun pengantin dengan design dan buatannya sendiri. Apa bisa ia membuat pernikahan dengan konsep keinginannya sendiri sedangkan laki-laki yang sudah menjadi suaminya saja menikahinya di KUA saja.

Bagaimanapun juga Rane seorang perempuan yang ingin mempunyai pernikahan impian dengan resepsi mewah dan menjadi ratu sepanjang malam

"Aku janji kita adain resepsi setelah lulus kuliah ya" Zaf seperti tau isi hati Rane, bagaimanapun juga setiap pengantin pasti ingin mempunyai moment yang tak akan dilupakan sekali seumur hidup.

Zaf akan melakukannya untuk Rane,ia yakin istrinya itu ingin sekali mengadakan resepsi pernikahan.

Zaf menggamit jemari Rane membuat gadis itu menoleh dan menatap tajam Zaf, Zaf hanya tersenyum.

"Ah sial kenapa harus senyum sih" batin Rane

"Maksudnya apa nih pegang-pegang?" ujar Rane ingin melepaskan genggaman Zaf namun Zaf mengeratkan jemarinya

"Yuk kita pulang"

"Zaf jangan bilang lo udah suka ya sama gue?" tanya Rane menatap Zaf

"Emang gak boleh gue suka sama istri sendiri?"

"Dih emang gue istri lo? Ingat ya kita teman hanya teman"

"Iya teman tapi sah, yuk jalan aku mau ngajak kamu shopping, mau gak?"

"Serius? Lo yang bayarin kan?" Zaf mengangguk

"Okelah kalau begitu, ayo gue mau beli tas keluaran baru, lipstik,skincare gue udah habis, hmm apa lagi ya, gue mau beli sepatu, terus peralatan mandi gue karena gue lupa bawa tadi, hmm apa lagi ya?" Rane berfikir mau beli apa lagi mumpung dibayarin, tanggal tua begini biasanya Rane harus irit karena belum dikirimkan uang saku dari orangtuanya, mumpung ada mesin baru jangan sampai disia-siakan.

RanellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang