Story Me And You " Fakestagram Jenlisa"

30. I ' Win!! 🔞🔞

JenLisa In Your Area
.
.
.
.
Pairing :JenLisa
.
.
.
.
Futanari
.
.
.
.
18 ++
.
.
.
.
Ini hanya cerita fiksi. Jadi semua yang ada dalam cerita itu not Real.
.
.
Silahkan mampir bagi yang suka. Bagi yang tidak suka tinggal lewatin ajah.
.
.
.
.
Happy Readings
.
.
.

Tzuyu Pov..

Aku masih terdiam dengan rasa tak percaya. Mengingat kejadian semalam yang begitu aku nantikan namun tak sesuai harapan. Harusnya kini aku tengah bahagia ditengah kesakitan yang aku alami. Berkali-kali ku ingat tragedi malam tadi. Namun tetap saja putaran pikiran ku hanya menampilkan wajah seorang yang begitu aku gilai, Lisa. Namun, saat pertama kali aku terbangun setelah kenikmatan yang aku peroleh. Aku harus menyesap pahitnya kenyataan bahwa orang yang menyentuh ku malam tadi bukanlah Lisa. Melainkan seseorang yang tidak pernah ku inginkan perasaannya.

" Sialannn!!! Bagaimana mungkin aku melakukannya bukan dengan Lisa. Jelas-jelas semalam yang aku lihat itu adalah Lisa. Bahkan, suaranyapun memang dia. Tapi kenapa saat aku bangun malah orang lain. Apa mungkin... Saat kami akan melakukannya, lalu orang itu masuk dan menghentikan Lisa. Dan dia mengambil kesempatan ditenngah kelemahan ku yang tengah mabuk? Tapi bagaimana mungkin aku bisa mabuk dan begitu bergairah? Perasaan, hanya minuman Lisa yang ada obat perangsangnya. Tapi kenapa aku tidak mengingat apapun selain hal sebelum aku mabuk. " Tzuyu terus saja memikirkan kejadian yang menimpanya. Kepalanya berdenyut hebat. Selain sisa dari semalam, ia juga memikirkan nasibnya yang entah akan bagaimana. Bukan ini yang ia harapkan dari rencananya. Jika dia melakukannya dengan Lisa, ia takan setakut ini walaupun nanti ia akan mengandung. Tapi jelas dia bukan Lisa. Bagaimana mungkin ia harus menerimanya begitu saja.

Flash back on...

" Sshh.." Aku berusaha membuka mata di tengah rasa sakit kepala dan seluruh tubuh ku.

Ketika semuanya telah jelas terlihat, lalu perlahan ku bangunan tubuh ku untuk bersandar di headboard. Namun, hanya sedikit aku bergeser aku merasakan nyeri seperti perih dan linu di area selangkangan ku. Aku cukup kaget saat ku buka selimut yang membungkus tubuh ku, ternyata aku dalam keadaan polos tak memakai sehelai apapun. Aku termenung untuk sesaat, namun setelahnya aku tersenyum puas saat secuil ingatan menghantam otak ku.

" Akhirnya aku melakukannya dengan Lisa. Dengan begitu aku yang menang dan Lisa menjadi milik ku seutuhnya." Aku merasa di atas awan saat ini. Akhirnya kemenangan itu aku yang menggenggamnya. Lihatlah Jennie!! Bukankah aku sudah bilang kalau Lisa itu memang ditakdirkan hanya untuk ku seorang.

" Eohh... Kalau semalam kami melakukannya beberapa kali. Bukankah itu artinya aku akan hamil? Karena Lisa tidak memakai pengaman, dan akupun tidak menggunakan obat pencegahan kehamilan." Aku tidak pusing memikirkannya, justru aku merasa lega.

" Tidak perduli jika aku memang hamil, dan harus berhenti kuliah. Yang penting Lisa akan bertanggung jawab dan menjadi milik ku seutuhnya." Aku mengusap perutku di balik selimut sambil berkata.

" Tumbuhlah di perut Mamih, eoh. Jangan sampai tidak. Karena kalau kau tidak ada, ayah mu pasti akan menolak untuk bertanggung jawab. " Aku terus merapalkan do'a agar sebuah janin hadir di rahim ku.