34.

5.9K 572 127
                                    

Jenlisa In Your Area
.
.
.
.
Pairing: Jenlisa
.
.
.
.
Futanari
.
.
18 ++
.
.
.
.
Ini hanya cerita Fiksi. Jadi semua kejadian yg ada didalamnya tidaklah real kecuali Jenlisa!! Jenlisa is real!!
.
.
Silahkan mampir bagi yang suka. Bagi yang tidak! Boleh lewati ajah.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.

Jennie Pov..

Akhirnya, semua masalah sudah selesai. Kini aku bisa bernafas dengan lega. Satu pesaing Tergila ku sudah tersingkir dengan paksaan. Aku senang? tentu saja iya. Tapi sebagai sesama perempuan, aku juga bisa merasakan kesedihan karena tidak bisa bersama dengan orang yg paling dicintai . Aku mengerti dia hanya ingin bahagia dengan cintanya. Tapi maafkan aku, cinta mu adalah milik ku. Tzuyu-ssi, aku do'akan kebahagiaan mu dengan suami dan calon anak mu. Dan maafkan aku, apapun harapan mu jika itu menyangkut tentang Lisa maka aku takan membiarkannya. Meski nanti kita akan kembali bertarung dikehidupan selanjutnya.

" Semoga kau bahagia dan selalu sehat, serta selamat saat melahirkan nanti." Do'a ku sangat lirih.

Aku tak pernah bisa berhenti tersenyum saat semua masalah perlahan menghilang. Ku harap kedepannya hanya ada bahagia untuk ku dan Lisa. Pepatah memang selalu benar. Bahwa cinta akan selalu menemukan jalannya menuju kebahagiaan. Seberapa susahnya jalan yg kita lalui, jika hati sudah memilih maka semuanya terasa mudah.

Tuhan terima kasih untuk semua kebahagiaan ini. Sungguh, aku sangat mencintai manusia cantik dan tampan yg kini tengah tertidur pulas layaknya seorang bayi. Di dekapan ku, ku lihat wajah damainya. Ohhh jangan lupakan bibir tebal dan belahnya kini tengah aktif menghisap sumber nutrisi anaknya nanti. Sangat menggemaskan.

Mengingat kejadian panas yg sudah kami lakukan selalu berhasil membuat wajah ku memerah. Padahal itu hal biasa, tapi tetap saja aku akan malu sesudahnya. Meski segel belum terbuka, tapi itu sangat nikmat rasanya. Uhh kan aku jadi kembali horny.

" Ssssttt.. Kalau kau terus menghisapnya, aku jadi ingin lagi boo" Gumam ku saat melihat bibir Lisa yg bergerak, menghisap tonjolan kecil di melon New Zealand ku.

" Tidak lagi, sayang.. Aku lelah." Suara serak itu membuat ku terkejut.

" Yakkk!! S-sejak kapan kamu bangun?" Aku bertanya dengan gugup dan malu. Wajah kupun sepertinya sudah terhias Warna merah.

Lisa malah tersenyum menampil gigi rapihnya.
" Sejak calon istri aku ini berdo'a buat mantan saingannya. Uhhh.. Ternyata cintaku ini sangat baik." Goda Lisa.

Siall, malu sekali rasanya. Aku seperti ketahuan tengah mengintip.
" Ckkk awas aku mau bangun!"

Tapi Lisa justru menahan ku dengan kedua tangannya di setiap sisi tubuh ku. Uhhh.. Tatapan matanya selalu mampu mendebarkan jantung ku, lalu turuh ke ginjal ku dan lanjut kerahim berakhirlah di... Sttt lupakan.

" Morning Kiss untuk ku mana? "

" Pipi??"

" No! Bibir."

Story Me And You " Fakestagram Jenlisa" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang