Ayah dan ibu harus kembali ke Solo karna ada sanak saudara yang meninggal dan Baekhyun juga menginjinkan, wanita itu sudah jauh lebih baik dan berdamai dengan keadaan.
Baekhyun terdiam menatap berita saham milik perushaan Chanyeol terus turun, ia juga mendengar jika hari ini adalah rapat para pemegang saham jika Chanyeol kalah dalam jumlah suara yang mendukung maka ia akan turun senagai CEO Park Airlines dan juga kepemimpinan bidang lain nya seperti hotel dan juga beberapa restoran yang tersebar di beberapa kota besar lain nya.
"Sayang, mas berangkat ya" Chanyeol baru saja keluar setelah memakai setelan kerja nya
Baekhyun tersenyum dan membalik layar ponsel lalu berdiri menghampiri Chanyeol yang masih memegang dasi "sini aku bantuin" Baekhyun meraih dasi dan mulai mengalungkan nya pada leher Baekhyun.
Namun karna tinggi mereka yang berbeda Baekhyun cukup kesulitan ia mencari kursi pendek tapi Chanyeol menahan nya "jangan cari kursi, mas aja yang nunduk" dan benar saja Chanyeol menundukkan tubuh nya hingga wajah mereka berjajar "mas takur kamu jatuh kalau pake kursi mulai sekarang jangan ya biar mas aja yang nunduk" Baekhyun hanya tersenyum dan Chanyeol setia menatap bidadari surga nya ini
"Kamu lagi hamil kok malah tambah cantik sih" ia jujur, karna Chanyeol melihat Baekhyun jauh lebih indah dari pada sebelum nya
Baekhyun selesai dengan memasang dasi milik Chanyeol "apa sih mas masih pagi juga" lalu ia merapihkan kemeja Chanyeol
"Ahh mas butuh energi" Chanyeol mencium pipi Baekhyun hingga gadis itu menarik kedua alis nya dan Chanyeol tersenyum "mas berangkat ya, do'ain semoga semua baik-baik aja, gapapa kan mas tinggal sendiri? Atau butuh mbak buat temenin?" Mbak adalah pembantu di rumah mamah yang kadang Chanyeol panggil untuk menemani Baekhyun
Jujur Chanyeol masih was-was meninggalkan Baekhyun sendiri "ngga usah mas" Baekhyun memberikan jas milik Chanyeol yang tergantung "doa terbaik untuk suami selalu aku panjatkan mas" dan terakhir sebelum pergi Chanyeol mencium kening Barkhyun dan pengusap perut Baekhyun yang masih rata "baik-baik sama bunda ya nak, ayah usahain pulang sore"
Dan Baekhyun hanya tersenyum hingga Chanyeol masuk kedalam mobil "gimana bunda mau ninggalin ayah mu dek, dia laki-laki baik dan bertanggung jawab kelak bunda harap kamu kaya ayah ya, dan nilai plus nya ayah kamu ganteng makanya bunda mau" bisik nya seolah anak dalam perut nya itu bisa mendengar.
.
.
.
Di dalam ruang meeting terjadi pro dan kontra tentang penurunan saham "baru kali ini kita mengalami penurunan saham dan ini terjadi semenjak di pimpin oleh anda" tunjuk nya pada Chanyeol
"Tapi selama ini bukan kah profit juga naik bahkan pak presdir juga membuka cabang baru untuk restoran, cafe juga hotel bukankah kalian juga mendapat untung?" Balas Sehun geram, Sehun paham dalam dunia bisnis siapa yang mau rugi tapi bukankah untung dan rugi adalah resiko dalam berbisnis "bisakah bapak-bapak bersabar? Kami sedang menyiapkan tender jika kami bisa mendapatkan tender ini insya alloh perusahaan akan baik-baik aja dan kalian ngga perlu mikirin untung dan rugi"
"Bagaimana kalau kalah? Apalagi reputasi perusahaan sudah jelek karna kasus istri anda" semua orang menatap Chanyeol yang masih duduk tenang
"Tolong jangan bahas itu dulu pak kita sedang membahas bagaimana mendapatkan suntikan dana agar perusahaan tidak jatuh, jika bapak berbicara seperti itu sama aja bapak menyiram minyak di atas api" jelas Kai dengan tenang "kita butuh suntikan dana sekitas 35% dan itu cukup besar jadi saya mohon jangan memperkerus keadaan"
"Memang itu fakta nya! Saham turun karna siapa?" orang itu begitu kekeuh hingga terus menyinggung perkara Baekhyun "makanya pak cari istri tuh liat bibit bebet bobot nya jadi ngga bakal bikin masalah kaya gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Bertasbih (COMPLETE)
Random"Orang yang belum selesai dengan masa lalunya, akan menyakiti siapapun yang ada di samping nya saat ini"