Eleven

2.1K 331 92
                                    

Setelah pertengkaran hebat mereka Baekhyun bahkan sulit untuk tidur, hati nya gelisah dan jam sudah menunjukan pukul tengah malam.

Dering ponsel cukup membuat gadis itu kaget ia berharap Chanyeol yang menghubungi nya namun ia salah itu adalah pak Dadan supir nya sekaligus supir Hyuna.

Jari nya menggeser tombol hijau "assalamualaikum pak Dadan ada apa telepom malem-malem"

"Anu neng maaf ganggu, ibu neng baru aja meninggal"

Seketika Baekhyun bangun dari tiduran nya "ibu? Mamah Hyuna?"

"Iya neng, den Chanyeol juga baru dateng" lanjut pak Dadan

Baekhyun terdiam karna syok setaunya mamah Hyuna sehat "ya udah pak kalau gitu jemput aku ya pak aku mau siap-siap dulu"

"Iya neng, pak Dadan berangkat sekarang" setelah itu sambungan telepon mereka terputus

Baekhyun segera mengganti baju, 30 menit kemudian pak Dadan sudah datang menjemput dan mereka segera pergi ke rumah sakit

"Pak mamah kenapa? Sakit atau gimana?" Karna Baekhyun sudah lama tidak bertemu dengan Hyuna

"Ibu jatuh di toilet neng dan ibu juga punya penyakit jantung" pak Dadan masih fokus ke jalanan karna tengah malam jalan jadi tidak macet

Sampai di rumah sakit Baekhyun segera menuju ruang jenazah karna Hyuna tengah di mandikan, saat sampai hati Baekhyun hancur melihat Chanyeol yang tengah duduk di atas lantai dengan kepala yang tertunduk pada kursi pengunjung

Langkah Kaki Baekhyun segera menghampiri Chanye dan berjongkok tepat di samping pria yang kini tengah berkabung "mas--"

Chanyeol mengangkat kepala dengan mata merah juga air mata yang sudah tumpah ruah membanjiri mata "mamah--" kalimat nya tertahan di tenggorokan

Tangan Baekhyun segera merangkuh Chanyeol dan memeluk pria itu, ia juga menangis merasa kehilangan apalagi sosok Hyuna yang sudah Baekhyun anggap sebagai ibu sendiri bukan mertua "ikhlasin mamah ya mas, kasian. Alloh lebih sayang mamah" tangis Chanyeol pecah kedua tangan nya memeluk erat Baekhyun.

.

.

.

Selesai dengan segala urusan rumah sakit mereka pulang karna perlu menyolatkan jenazah, Kai dan Sehun sudah bersiap di depan masjid dekat rumah keluarga Chanyeol.

Kai yang menjadi imam kali ini "inget ya jangan ruku sama sujud" bisik Kai pada Sehun sebelum ia melangkah maju ke depan mimbar.

Air mata Chanyeol tak kunjung berhenti saat menyolatkan Hyuna. Selesai menyolatkan, mereka memutuskan menunggu di mesjid selain menunggu penggalian selesai mereka juga menunggu pagi menjemput

Sehun membaca ayat yang pendek karna ia belum bisa mengaji sedangkan Kai dan Chanyeol membaca yasin karna pagi tinggal menunggu beberapa jam lagi

Beberapa kali menepuk dan mengusap punggung Chanyeol, bagaimana pun kehilangan adalah perpisahan paling menyakitkan apalagi Hyuna pergi tampa bertemu dengan Chanyeol

Sedangkan di rumah Baekhyun sibuk menyiapkan untuk acara tahlil, ia juga tidak bisa tidur. Kedua orang tua nya sudah datang sejak satu jam yang lalu menggunakan jet pribadi milik Chanyeol.

"Mertua mu ngga pesen amanat apapun nduk?" Tanya ibu yang juga kini tengah sibuk membantu Baekhyun.

Gadis itu menggelengkan pelan kepala nya "ngga bu, makanya aku kaget saat di kasih tau pak Dadan mamah udah ngga ada, setau aku mamah sehat bu"

Ibu mengusap punggung Baekhyun karna gadis itu tak henti menangis "Hyuna, dia wanita baik makanya Alloh ngga mau dia banyak bikin dosa di dunia, Alloh lebih sayang mertuamu nak" dan Baekhyun hanya menanggapi dengan anggukan

Ketika Cinta Bertasbih (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang