Sixteen

1.8K 274 59
                                    

Setelah kejadian itu Chanyeol membawa Baekhyun masuk dan mengganti pakaian nya dan juga pakaian Baekhyun, wanita itu bahkan mengalami demam saat ini. Dalam lelap nya bahkan ia terusik, keringat dingin mengucur dari dahi Baekhyun.

Malam ini Chanyeol akan terjaga memastikan demam istri nya turun, jam menunjukan pukul 2.30 Chanyeol pergi ke kamar mandi untuk berwudhu lalu melaksankan sholat malam

Biasanya ia akan pergi ke mushola kecil di dalam rumah namun kali ini Chanyeol memilih sholat di dalam kamar.

Saat sujud terakhir ia meminta segala pada sang pemilik, berharap bisa melalui badai yang datang menyerang rumah tangga nya.

Setelah selesai pun ia angkat kedua tangan nya dan menengadah pada sang maha mendengar "ya Rabb kuat kan hamba dan istri hamba dalam menghadapi setiap masalah yang datang" Chanyeol mengusap wajah dan melipat sajadah nya.

Pria itu duduk di samping Baekhyun dan mengganti kain basah yang ia pasang di atas dahi Baekhyun, bahkan Chanyeol masih memakai koko dan sarung "cepet sembuh hem, jangan bikin aku khawatir terus" jari nya mengusap lembut pipi Baekhyun.

.

.

.

Kai sampai di rumah sakit membawa paperbag berisi baju ganti untuk Sehun, setelah bertanya pada bagian informasi Kai segera menuju tempat dimana Sehun berada.

Namun yang Kai lihat saat ini adalah Sehun yang berjongkok dengan menundukkan dan pungung yang  beradu dengan dinding "Hun-"

Yang di panggil mengangkat kepala lalu monoleh pada Kai yang menghampiri nya, air mata sudah begitu basah membanjiri wajah putih milik Sehun.

Kai ikut berjongkok "gue gagal Kai, gue telat bawa mereka, d-dia ngga selamat Kai"

"Dia siapa?!" Kai menyentak bahu Sehun dan takut apa yang akan Sehun katakan sslanjut nya

"Lay, dia meninggal saat perjalanan kesini gimana-- gue harus jelasin nya sama Luhan kalau dia nanya suami nya dimana? Gue kurang cepet Kai buat nyelametin Lay, akhh" Sehun bahkan memukul dada nya ia merasa bersalah atas hidup Luhan yang malang

Kai memeluk Sehun dan menepuk punggung yang biasanya kokoh itu "bukan salah lo, semua udah ada jalan nya Hun jangan nyalahin diri lo, lo udah ngelakuin yang bener setiap yang bernyawa pasti aka merasakan mati namun berbeda waktu dan cara nya aja kita juga lagi nunggu itu kan? Jadi berhenti nyalahin diri lo, dosa kalau lo justru dzolim sama diri lo sendiri" Kai melepaskan pelukan nya lalu menyerahkan paperbag "ganti baju lo, banyak darah gitu"

Sehun mengangguk dan membawa paperbag tersebut, tak lama setelah Sehun pergi ponsel Kai berdering dan itu dari Wendy, sekertaris Chanyeol. Untuk apa Wendy menelpon nya pikir Kai namun ia tetap mengangkat nya "assalamualaikum Wen, ada apa?"

"Urgend pak, saya udah hubungin pak Chanyeol tapi ngga di angkat dan pak Sehun juga--"

"Sehun bareng saya, ada masalah?" Kai beranjak dan duduk di ruang tunggu karna Luhan masih menjalani oprasi.

"Anu pak, ada sebuah artikel muncul dan itu menyebankan saham kita turun anjlok pak" jelas Wendy di sebrang sana gugup dan panik

Mendengar itu Kai langsung berdiri dan jam sudah menunjukan pukul 3 pagi "berita apa yang bisa bikin saham perusahaan anjlok?" Meski ada rasa gelisah namum Kai tetap berusaha tenang agar Wendy yang berada di sebrang sana bisa sedikit tenang

"Saya ngga enak ngomongin nya pak, saya kirim link nya lewat pesan aja pak" terdengar rasa segan dari Wanita itu "hubungin pak Chanyeol ya pak beliau harus cepet tau"

Ketika Cinta Bertasbih (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang