Hari ini adalah pernikahan Luhan dan Lay, setelah memantapkan hati Sehun meremat jas yang ia pakai dan melangkah masuk kedalam masjid milik keluarga Luhan.
Suasana di dalam sana cukup ramai saat Sehun tiba hampir semua orang menatap Sehun, semua keluarga Luhan tau Sehun itu mantan Luhan. Sedangkan Kai dan Chanyeol sudah bersila dan ikut menatap Sehun.
Sehun sempat menunduk dan berjalan menuju kedua teman nya. Sehun duduk di antara Chayeol dan Kai menatap ke depan di mana sang mempelai pria tengah menunggu pengantin nya.
Kai dan Chanyeol sibuk berbicara lewat mata namun akhir nya mereka mereka ikut fokus menunggu kedatangan Luhan.
Pengantin wanita sudah memunculkan dirinya di dampingi oleh ibu juga salah satu saudara perempuan nya dan Sehun tersenyum saat melihat begitu cantik Luhan di balut kebaya putih tersebut
Sedangkan kedua sahabat nya malah merasa nelangsa melihat Sehun seperti ini, akan lebih baik jika mereka mendengar keluhan Sehun yang panjang dari pada seperti ini.
Acara ijab qabul pun di mulai dan Sehun tak pernah sedikitpun memalingkan tatapan nya dari mempelai pengantin "saya terima nikah nya Luhan Asyifa dengan mas kawin tersebut, tunai" dan kata sah menggema di setiap penjuru mesjid dan Sehun ikut mengamini di saat doa berkumandang indah.
Mereka memberi selamat pada pasangan pengantin baru mulai dari Kai, Chanyeol dan yang terakhir Sehun. Kedua tatap mereka bertemu dan Luhan enggan menjabat tangan Sehun.
Lay yang peka tersenyum "saya mau ambil minum dulu" alasan nya agar memberi ruang pada Luhan dan Sehun
Sehun berlutut dengan satu lutut bertumpu pada tanah, mereka tengah berada di depan mesjid. Lalu Sehun mengeluarkan sepatu yang Luhan buang tempo hari "boleh ya aku ganti sepatu nya"
Tanpa menunggu persetujuan Luhan tangan Sehun melepaskan sepatu yang tengan Luhan pakai "sekarang kamu udah jadi istri, yang nurut sama suami jangan bandel, kalau di kasih tau tuh dengerin" Sehun masih sibuk memakaikan sepatu sedangkan Luhan sudah menangis menatap punggung yang membungkuk itu
Dan bodoh nya kini Sehun tersenyum di bawah nya dan Luhan segera memukul pundak Sehun "bisa-bisa nya lo dateng ke pernikahan gue" jika Luhan sudah memakai kata gue-lo dia tengah marah.
Sehun berdiri masih denga senyum bodoh nya di mata Luhan "loh kita kan temen" seolah tak ada yang terjadi antara mereka
"Oh Sehun!" Bentak nya
"Apa Luhan" bahkan Sehun menanggapi dengan halus, Luhan membenturkan dahi di dada pria itu. Ingin rasa nya Sehun memeluk Luhan dan mengatakan semua akan baik-baik saja namun Sehum cukup sadar diri
Kepala nya ia dongkak menatap langit agar air mata tak ikut jatuh di tengah Luhan yang menangis tersedu "ini titik terdalam aku mencintaimu, Luhan Asyifa aku ikhlas melepasmu dengan pria lain, aku berharap rumah tangga mu sakinah mawaddah warrohmah. Jika dia menyakitimu aku adalah orang kedua setelah ayah mu yang akan berdiri paling depan" tangan Sehun menepuk punggung Luhan dengan pelan dan menatap nya dengan senyum "aku pulang ya, salam sama suami mu" dan pria itu berbalik dengan air mata yang jatuh yang langsung ia hapus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Bertasbih (COMPLETE)
Losowe"Orang yang belum selesai dengan masa lalunya, akan menyakiti siapapun yang ada di samping nya saat ini"