Baru saja Sehun akan mendudukan dirinya di atas kursi namun dering ponsel membuat nya urung. Disana tertera nama ayah mertuanya.
Dengan cepat Sehun berlari bahkan ia menambrak beberapa karyawan dan meminta maaf dengan cepat.
Selama di jalan pun Sehun terus menghubungi Chanyeol karna ia akan mengambil cuti hari ini.
Sampai di rumah sakit Sehun segera berlari menuju kamar VIP yang menjadi kamar Luhan saat ini.
Pintu ia buka dengan terburu dan nafas nya tersenggal dan Sehun mendapati Luhan tengah duduk di atas tempat tidur nya.
Mata mereka bertemu, Sehun segera berjalan dan memeluk Luhan tak henti nya mencium kening Luhan. Namun siapa sangka justru Luhan mendorong Sehun mundur "kenapa?" Luhan menatap Sehun dengan tatapan tak terbaca "kenapa kamu nikahin aku?"
"Karna aku cinta sama kamu"
"Cinta?" Mata Luhan menatap kaki yang masih tertutup selimut "cinta seperti apa yang kamu maksud?" Tatap mereka kembali bertemu "pernah ngga sih kamu nanya apa yang aku mau?" Lidah Sehun kelu ia tak mampu menjawab pertanyaan Luhan "selama ini, kamu selalu bertindak sesuai apa yang menurut kamu benar tanpa nanya gimana aku"
Sehun menunduk dalam tak bisa menatap Luhan lebih lama lagi karna apa yang dikatakan Luhan adalah benar "sekarang juga kamu nikahin aku dan ngga nanya apa aku mau sama kamu? Apa aku bersedia menikah dengan kamu? Pernah kamu nanya apa yang aku mau?"
"Luhan, ngga kaya gitu" Sehun hendak mendekati Luhan namun gadis itu malah berpaling
Tangan Luhan meraih garpu yang berada di atas meja dekat tempat tidur "beri aku talak atau aku bakalan nusuk kaki aku pake garpu ini"
"Beri aku alesan buat kasih talak itu sama kamu" kini suara Sehun terdengar tegas, bagaimana bisa Luhan meminta talak dengan mudah sedangkan ia berjuang setengah mati untuk sebuah penyatuan yang halal di mata Alloh.
Luhan memalingkan wajah dan meremat garpu yang masih ia pegang "aku lumpuh" lirih nya dan hening kembali tercipta antara mereka
Karna tak ada yang berbicara maka Luhan menatap Sehun yang masih berdiri di tempat nya, Luhan tersenyum pahit "udah aku tebak kamu ngga bakalan mau punya istri cacat kaya aku" garpu yang Luhan pengang pun terjatuh hingga membuat bunyi nyaring, kini Luhan menundukkan kepala nya "kamu boleh kasih aku talak"
Namun tak pernah Luhan duga justru Sehun mencium kening dan memeluk nya "kekurangan da kelebihan mu udah aku terima bahkan sebelum aku mengucap akad di depan ayah juga penghulu, kalau kamu lumpuh aku yang bakalan jadi kaki kamu kalau kamu buta aku yang bakalan jadi mata kamu. Aku ngga bakalan ninggalin kamu dalam keadaan apapun kecuali maut" Sehun menyatukan kening nya dengan Luhan menatap lembut wanita yang kini tertunduk "dokter bilang apa hem? Kalau masih bisa di obati pake terapi gapapa kita lakuin ya? Aku temenin, pake uang tabungan aku aja jangan pake uang kamu karna kamu udah tanggung jawab aku sekarang" dan Luhan mengangguk lalu balik memeluk Sehun dalam tangis yang sulit ia airtikan.
Luhan bersyukur mendapat pengganti suami yang justru lebih baik dari sebelum nya "nanti mau kan temenin aku buat ke makam lay?"
Sehun tersenyum dan merapihkan rambut Luhan "iya, nanti aku temenin"
.
.
.
Lagi-lagi Kai di pertemukan dengan Kyunsoo, kali ini di supermarket "belanja apa dek?"
Kyungsoo menatap keranjang nya yang hanya berisikan daging "biasa mas belanja bulanan, kebetulan aku lagi punya waktu senggang. Mas sendiri belanja apa?" Kyungsoo menatap keranjang Kai yang berisi kopi roti dan selai kacang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Bertasbih (COMPLETE)
Random"Orang yang belum selesai dengan masa lalunya, akan menyakiti siapapun yang ada di samping nya saat ini"