Chapter 2

687 69 5
                                    

Irene baru saja menyelesaikan performnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene baru saja menyelesaikan performnya. Setelah acara selesai, mereka semua segera bubar dan kembali.

"Irene!"

Teriak seseorang yang mendobrak ruang tunggu dewi korea satu ini. Terkejutlah Irene, untung saja dia sudah mengganti pakaiannya. Karena sekretarisnya, Rara selalu lupa mengunci pintunya.

"Ada apa kak?" tanya Irene berdiri melepas majalah yang sedang ia baca sebelumnya.

Jae Won menunjuk Irene. "Kau. Jangan pulang dulu."

"Kenapa?"

"Pd-nim. Pd-nim memanggilmu ke ruangannya." balas Jae Won

Irene mengangguk pelan. "Baiklah. Aku akan ke agensi setelah menunggu seseorang."

"Siapa? Seokjin lagi?"

Irene terdiam. Kemudian mengangguk, "Ya. Siapa lagi?"

Jae Won beralih mendekat ke arahku. Ia menepuk kedua pundakku pelan. Menatapku secara intens dari atas hingga bawa dan mengulangnya. "K-kau-"

Tak lama kemudian, Seokjin datang. Irene segera melepaskan pegangan Jae Won lalu beralih mengambil tas kecilnya. "Kak. Aku akan pulang dengan Seokjin, Rara kau tak perlu ikut aku."

Seokjin menundukkan sedikit badannya untuk memberi salam pada manager Irene. "Kak, aku pergi dulu."

Sedangkan Jae Won hanya mendengus kesal. Ia menarik napas dalam-dalam membiarkan mereka berdua pergi.

•••

Irene berjalan bersama Seokjin menuju parkiran gedung tersebut, sebab Seokjin hari ini membawa mobil mewahnya.

"Uh-hari ini kau membawa yang hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uh-hari ini kau membawa yang hitam." ucap Irene. Seokjin tersenyum sekilas, ia membukakan pintu untuk Irene. "Terima kasih, Seokjin-ie."

Seokjin sedikit geli mendengar Irene menyebutkan namanya seperti itu. Ia lekas duduk di kursi kemudi. "Aku sangat geli mendengar kau memanggilku seperti itu."

Irene terkekeh. Ia mencolek dagu Seokjin iseng. "Kau-jangan terlalu serius."

"Baiklah. Tapi, kau harus serius sekarang. Pasang seatbelt mu."

Hiding | Kim SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang