Chapter 17

312 42 13
                                    

Irene pov

Tubuhku terasa dingin tiba tiba. Aku merasa sedang berada di luar lingkungan yang kukenal, makanya ini terasa asing. Begitu kubuka mataku perlahan, aku menyadari bahwa semalam aku tertidur sembari menunggu Kim Seokjin yang mandi. Entah mungkin karena lelah pula jadi aku tertidur?

Aku berada di kamar Seokjin. Aku ingat, semalam aku menunggunya disini. Tapi, aku semakin terkejut ketika menengok ke arah kanan melihat seseorang yang masih tertidur di sampingku.

 Tapi, aku semakin terkejut ketika menengok ke arah kanan melihat seseorang yang masih tertidur di sampingku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuhku langsung tersengat jauh terpental dari ranjang tersebut. Pasalnya, kami tidak bermaksud untuk tidur satu ranjang. Tapi, mengapa ia disini?

Aku menggoyangkan pelan bahunya untuk membangunkannya. Jujur saja, aku masih takut untuk berjalan jalan sendirian di villa nya ini.

"Yak-Kim Seokjin, bangun..."

Matahari sudah masuk ke dalam kamar, namun udara dingin dan angin kecil yang memasuki sela sela dinding masih terasa. Apa karena kita berada di pegunungan? hutan?

"Seokjin-ah..."

Beberapa saat kemudian, Seokjin berhasil membuka matanya pelan kemudian langsung menghindari matahari yang menusuk matanya secara langsung.

"Nghh-"

Ia melihatku langsung, "Um-kau sudah bangun?"

Aku mengangguk. "Ya-kenapa kau tidur disini?!"

Seokjin membetulkan posisinya menjadi duduk sembari bersandar. "Ini kan kamarku." jawabnya polos

"A-aku tahu-tapi maksudku-"

"Anniya-aku tidak melakukan apapun."

"Mwo?! memangnya kau pikir aku memikirk-"

"Kau tak ingat?"

Aku mematung seketika. Aku tidak mungkin melakukan kesalahan kan? lagipula aku tidak minum alkohol, aku langsung tidur. Begitu, kan?

Seokjin terkekeh, "Rupanya tidak."

"A-aku-"

"Sudahlah. Mau sarapan apa?"

Seokjin bangun dari duduknya. Ia memakai sandal slip on miliknya lalu bergegas pergi keluar dari kamar. Aku segera mengikutinya,

"Seokjin-ah, bisakah kau menjelaskannya terlebih dahulu? aku tidak mengerti apa maksudmu."

Seokjin melangkahkan kaki hingga berada di dapur miliknya. Ia menyiapkan beberapa bahan untuk membuat sarapan di pagi hari sekitar pukul sembilan pagi,

"Aah, roti saja ya." balasnya

Aku masih mengikutinya kemanapun ia melangkah. "Jawab pertanyaanku!"

"Mau pakai saus atau tidak?"

"Aku memang tidak mengingat apapun, tapi bisakah kau jelaskan lebih rinci supaya aku tidak salah pa-"

Hiding | Kim SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang