s1 13 Malam Kedua : Meninggalkan Kevin 💔

2.1K 197 18
                                    

Kevin

"Lu pikir gue gak tahu, lu dulu punya 2 pacar, Hans ama Adry kan? mereka rebutin lubang lu ampe saling bunuh" ucap Zaka sambil melihat mukaku dengan wajah mabuknya "Seenak apa sih lubang lu vin?" tanyanya dengan wajah merah dan mata setengah menutup.

Aku tahu bahwa Adry kemarin menemui Zaka, tapi kuyakin Adry tidak membahas masalah Hans kepada siapapun. Darimana Zaka tahu masalah Hans?

"Itu cuma rumor anak SMA" balas ku, berusaha mengalihkan perhatian dengan merapikan makalah Zaka.

"Sekarang lu kehilangan mereka dan lu mau jadiin gue ama Alvin budak threesome baru lu kan?" Sambung Zaka.

Aku terdiam sejenak lalu menoleh "Justru aku gak lakuin semua yang bisa aku lakuin ke kalian karena aku gak mau kehilangan lagi"

"Ahh, ngaku aja lu, lu kesepian, lu kaya tapi gak punya temen, lu takut jatuh cinta karena kehilangan mama lu, akhirnya lu caper sama cowo-cowo, lu manfaatin kecantikan lu supaya mereka tunduk ama lu. Seorang pangeran caper yang butuh belaian 2 pria sekaligus hahahhaha" Zaka dan wajah mabuknya semakin terlihat seperti bayi yang marah karena tidak diberi susu.

"Selamat tidur zak, aku tahu hari kamu berat" Balasku dan mematikan lampu kamar. Dalam kegelapan Zaka tertidur. Aku sama sekali tidak sakit hati dengan asumsi pedasnya, tapi bagiku mendengari orang mabuk tidak ada gunanya, alkohol mahal yang ku tuangkan ternyata lebih kua dibanding daya tahan Zaka.

Dalam 20 menit aku meminta pelayan membawakan seragam Zaka yang sudah bersih, ku jilid rapi makalahnya dan ku letakkan dimeja depan sofa. Zaka benar-benar tertidur pulas saat itu dan Alvin benar-benar seperti orang mati. Aku mengambil Hp Zaka dengan perlahan, menggunakan sidik jarinya untuk menghidupi handphone itu, lalu kuhubungkan aplikasi pesannya ke laptopku. Pelanggaran Privasi ?? dia pikir aku tidak tahu dia menyalin video pemaksaan Adry ke Flashdisknya. Komputer mahalku langsung memberi notifikasi begitu ada perpindahan data. Tapi bagiku, semuanya sesuai rencana.

Aku masuk ke aplikasi pesan, mengetik kata Hans di pencarian agar aku bisa mengetahui pesan apa saja yang pernah Zaka tulis terkait Hans. Lalu ku tahu, dia mendapati informasi mengenai Hans dari Lulu, perempuan yang seangkatan denganku di SMA lamaku dan perempuan yang satu SMP dengannya. Chat di grup 3 cowo keren berhasil ku sadap dan kemudian aku bertingkah seolah aku tidak tahu apa-apa. Komputer seorang anak pekerja gelap tidaklah sesederhana yang kalian pikirkan, penyadapan bisa dengan mudah kulakukan.

Selamat tidur Zaka. Sebagai orang yang berusaha menjatuhkan ku dia termasuk pria yang cukup manis.

###

Zaka bermimpi, aku berusaha menenangkannya hingga dia terbangun dengan wajah panik dan air mata.

"Gue kedinginan" Balas Zaka dengan mata berair dan mulut gemetar karena mimpi buruknya.

Aku mengambil selimut dari lemari nya dan dia menolak selimutitu "Lu ada guling? "

"Ada 2 tapi dipake Alvin keduanya" balasku "Aku minta ama pelayan dulu"

"Lu gak tidur?" tanya Zaka.

"Belum" balasku.

"Gue minta maaf kalo omongan gue ngelantur waktu gue mabuk tadi" ucapnya dengan suara lembut dan sedikit berat karena dia baru bangun dari tidur.

"Gak papa, kita baru 2 hari kenal,aku malah seneng karena aku jadi mikir kamu bener-bener perhatiin aku dalam waktu 2 hari ini" balasku

"Kayanya badan lu bisa gue peluk buat tidur" ucapnya dan membuka kedua lengannya

"Gak papa?" tanyaku berusaha menerima itikad baiknya "Nanti kamu bilang aku cari kesempatan karena kamu mabuk"

Zaka tersenyum dan menarikku ke pelukannya. Kami berbincang dan malam itu kami berbagi kehangatan melalui pelukan yang bisa kubilang cukup romantis untuk 2 orang pria yang awalnya saling membenci.

Siput lamban dan Kelinci yang Menunggunya ( GREEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang