(Kalau ada typo yang mengganggu langsung coment yuh)
ARIVN
Ini hari kedua tahun kedua gue di Themia International High School, sekolah keren yang berisikan anak-anak orang kaya. Sebenarnya sekolah disini simple, yang penting ada di kelas- ya bakal naik kelas, secara bayarnya mahal ya, kali gak naik kelas. Memang mudah hidup jadi anak orang kaya, gak papa bego yang penting ada uang untuk bayar semua kebutuhan sekolah. Jadi wajar aja di sekolah ini moral udah usang dan hampir gak ada.
Hari ini sedang ada mata pelajaran Sastra dan Budaya sebagai mata pelajaran pertama. Ini pelajaran yang disukai cewe cewe karena biasanya kalo guru males ngajer kami cuma disuruh review film atau novel. Seorang guru muda masuk ke kelas dan memperkenalkan dirinya.
"Selamat pagi kelas, perkenalkan nama saya Maya, kalian bisa panggil saya Ibu Maya dalam situasi formal, atau Nona Maya kalau lagi gak formal" Guru itu duduk di kelas dan menghidupkan laptop, menampilkan bio nya dari proyektor "Bisa kalian lihat, umur saya 30 tahun, fokus bidang keilmuan saya adalah sastra dan seni pertunjukkan, saya bisa bicara dalam 5 bahasa dan saya lebih suka mengajar dengan santai, ada yang ingin ditanyakan?"
Zaka yang sedari awal mengangkat kakinya di meja mengacungkan jarinya "Kenapa ibu belum menikah?"
Bu Maya tersenyum melihat Zaka dan mengganti Slide yang dia presentasikan, menunjukkan fotonya yang berkeliling dunia "Sebenarnya itu pertanyaan personal, tapi terima kasih sudah bertanya.. Saya belum menikah karena banyak mimpi yang saya kejar, selain guru, saya seorang translator, saya berkeliling dunia dan mengikuti banyak kegiatan internasional, dan gak punya waktu untuk seremonial pernikahan, saya punya calon, tinggal tunggu waktunya, kalian bakal saya undang di nikahan saya"
Untuk pertemuan pertama, bu Maya memberi tugas untuk membuat modifikasi dari cerita terkenal yang akan digunakan untuk bermain peran di akhir semester. Kevin ngerjain semuanya, job gue cuma tidur dan nulis nama. Toh dia dengan senang hati ngerjain semuanya jadi buat apa gue repot-repot, kan otak Kevin juga encer. Waktu kami 2 jam, dan kami harus mendapatkan persetujuan naskah yang diajukan untuk bisa ditampilkan nanti, pokoknya ribet lah, Kevin udah ngurus semuanya.
Gue tertidur, memimpikan Bella yang terbaring di dalam peti kayu sebagai putri salju.
"Pangeran Alvin, bagaimana ini? Putri Bella sudah memakan apel beracun" Zaka yang terlihat pendek dan buruk rupa mencium kaki gue. Dia, Dino dan Lian memohon agar gue bisa menemukan cara membangunkan putri Bella.
"Hahahah kalian tidak akan bisa membangunkan nya, karena racun yang kubuat sangatlah kuat, sekarang akulah wanita paling cantik di kerajaan ini" Bu Maya berperan sebagai nenek sihir. Dia tertawa kejam lalu menghilang dalam kepulan asap.
"apa yang harus aku lakukan" Gue kebingungan. Lalu sebuah kotak bekal jatuh dari langit, gue menggosoknya dan keluarlah kabut dan jin lucu imut.
"Hai manusia, terima kasih sudah mengeluarkan ku dari kotak bekal, aku adalah Jin Kevin, aku dapat menjawab 1 pertanyaan apapun" ucap Jin Kevin.
"Baik Jin Kevin, apa yang harus ku lakukan agar putri Bella bisa bangun dari tidurnya akibat apel beracun" tanya Gue ke jin itu.
Jin Kevin melihat Bella dan berpikir sejenak "hmmm... perlu sebuah Ciuman"
Baik, tanpa pikir panjang gue langsung mencium bibir Bella dengan beringas. Tapi dia tidak bangun.
"Siapa yang bilang kalau yang harus dicium itu dia?" tanya jin Kevin.
"lalu siapa?" Gue heran.
"Aku" Jin Kevin memajukan bibirnya, mendekati wajahnya..
"Ri" Kevin membangunkan Gue dengan suaara lembut, hidungnya 1 jengkal dari hidung gue dan wajah mulusnya membuat gue silau, "ayo ke ruangan bu Maya, plot kita udah selese"
Gue ngeliat anak lain, banyak dari modifikasi mereka di tolak oleh bu Maya, ada yang terlalu ngaco, ada yang terlalu biasa aja, ada yang bagi ibu Maya gak menarik aja.
Kami berdiri didepan bu Maya yang sedang membaca 3 lembar naskah modifikasi kisah yang Kevin tulis..
"wow.. dibanding anak lain, ini modifikasi yang paling saya suka" ucap bu Maya.
"Makasih bu" respon Kevin, gue mengikuti.
"tapi kalian yakin bisa merealisasikannya dalam bermain peran?" tanya bu Maya.
"Bisa bu" sambung Kevin.
"Bisa bu" sambung gue.
Bu Maya mengangguk dan tersenyum "oke, minggu depan saya mau 50% naskah yang sudah lengkap dengan dialog dan latar, 2 minggu lagi saya mau 100%nya, kirim ke email saya ya"
"Baik bu" Kami undur diri dan Kevin cuma senyum-senyum.
"Cerita apa yang lo modif?" tanya gue ke Kevin
"Lomba lari kura-kura dan kelinci" balasnya
"kok ibunya bisa suka? kayanya dikelas tadi ada yang modif cerita cinderella, timus mas, semuanya ditolak, emang nya cerita lomba larinya lu modif sampe mana?"
"Rahasia, aku mau kamu fokus belajar acting, belajar ngomong, artikulasi dijelasin, dan kepercayaan diri kamu harus kuat, urusan naskah aku yang ngurus" sambung Kevin.
"Oke, makasih banyak Vin, keren banget lo" Gue menepuk bahu Kevin.
"Malam ini bisa kerumah aku gak, ada adegan yang perlu kita pelajari dari jauh hari" tanya Kevin.
"Bisa, kirim aja alamat lo" balas Gue.
"Oke, jangan lupa sikat gigi ya" Kevin mengeluarkan senyum mesumnya, perasaan gue mulai gak enak.
Kevin berjalan masuk ke kelas dan gue memutuskan masuk kembali ke ruang bu Maya "Siang bu, maaf menggangu, tadi untuk tugas minggu depan kami nulis 50% naskah kan, tadi Kevin lupa motoin kertas nya bu, bisa saya minta bentar.."
"Oh itu di meja" Balas Bu Maya yang sedang menelpon seseorang.
Gue memoto 3 kertas itu dan melihat sebuah paragraf yang Kevin tulis. Dia merubah karakter kura-kura menjadi siput.
[
Kelinci berbaring di bawah pohon, memimpikan dirinya sedang berlari bersama tupai yang selama ini dia cintai. Mimpi indahnya membuat kelinci terlena dan tidak terbangun dalam waktu yang lama, cukup lama sampai siput berhasil mencapainya. Merasa bahwa tidak adil untuknya menang bila Kelinci tetap tertidur, siput menaiki tubuh kelinci itu dan mencium bibirnya. Kelinci yang memimpikan tupai cantik membalas ciuman itu dengan hangat. Kedua hewan itu saling berciuman sampai Kelinci terbangun.
]
Sialan, Kevin beneran ngerubah dongeng anak-anak jadi cerita erotis begini?
Gue dengan panik memutar halaman dan melihat peran yang ditulis Kevin, dia jadi Kelincinya sehingga gue sebagai siput harus mulai cium duluan.
Dengan resah gue berlari mencari Kevin, anak-anak dikelas bilang dia pergi ke toilet untuk kencing, gue berlari ke toilet dan ngeliat dia lagi di depan urinoir.
"kenapa ada adegan ciumannya? gila lo! kita bakal ciuman ditonton satu kelas Vin" ucap Gue dengan nafas ngosngosan.
Kevin dengan santai memperlihatkan alat kencingnya didepanku, ukuran sedang, bersih, dan merah muda cocok dengan kulit putihnya.. Lalu dia memasukkan pisang itu ke celananya dan dengan santai mencuci tangan "ya mungkin itu sisi yang ngebuat ibunya suka. Lagipula kita cuma akting kan?"
"Gak Vin, lu harus ganti naskahnya, pelukan aja kek gitu" gue memohon ke Kevin.
Kevin keliatan mikir "Bener juga, sambil pelukan bagus sih"
"Sambil?" gue makin panik "part ciumannya di hapus, kita pelukan aja"
"Selagi kamu tidur, aku riset Ri. Tahun lalu, nilai sempurna didapetin kelompok yang bikin parodi rapunzel, dan mereka berdua cewe" Kevin make lipbalm madunya.
"Ya cewe ama cewe bedalah, kita cowo ama cowo" balas Gue.
Kevin narik gue ngedeketin badannya, dia pakein lipbalmnya ke bibir gue. Lalu cup, bibirnya ngecup bibir gue dengan cepat tapi tanpa keraguan.
"tuh, gak ada masalahkan" balasnya dan keluar dari WC tanpa dosa. Kevin nyium gue, dalam sepersekian detik dan tanpa merasa bersalah dia keluar WC gitu aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siput lamban dan Kelinci yang Menunggunya ( GREEN)
RomanceBL 18+ [Selesai - Menuju tahap revisi] 🔕🔕 Dark - Erotic - Drama Judul nya Imut, Isinya Brutal Kalian salah kalau mengira ini hanya cerita BL biasa yang lembut dan menggemaskan, cerita ini akan semakin gelap dan panas di tiap chapternya. 🏩🏩 Memua...