59 Tamat

1.6K 110 18
                                    

KEVIN

Aku melambaikan tangan, dengan sisa air mata aku berjalan menuju ruang tunggu VIP sambil sekuat hati menahan tangis. Semuanya terasa terjadi begitu saja, aku berjalan ke pesawat, duduk, dan melirik ke jendela saat pesawat terbang. Melihat kota dari atas, melihat semua kisah cinta yang kutinggalkan untuk bisa memulai hidup baru dengan ketenangan.

Makasih semuanya, maaf aku bikin susah hidup kalian. Makasih Vin, Makasih Zak, temen-temen yang lain juga. Aku tahu ini keputusan egois, tapi aku putuskan untuk menghapus semua sosial mediaku, mengganti nomor teleponku, bahkan meminta Datta untuk menghapus semua sisa rekam digital ku baik di portal berita, sosial media orang lain, ku minta semuanya hilang selain data-data penting untuk pengurusan sekolah ku nanti.

Aku tertidur di dalam pesawat, lalu setelah berjam-jam terbang akhirnya aku turun. Dijemput Felix untuk tinggal di rumah nenek Da-i. Nenek Da-i adalah bibi Papa yang ada di jepang. Felix memberikan berkas-berkas ku untuk bersekolah dan saat itu mendadak semua kehampaan ku berubah.

"Gue tahu lo ke jepang buat ketenangan" ucap Felix "Tapi..."

Felix memberikan sebuah foto, foto mama di masa mudanya.

"Apa?" tanya ku "Felix, mama udah mati, gak ada yang perlu kita bahas"

Felix memberikan foto keluarga mama "Vin, gue hidup sama papa udah lama banget, dan gue sadar kalau hidup jadi anak mafia itu berat. Kita gak bisa hidup normal, kita gak bisa damai, tenang. Tapi lo punya keluarga lain, keluarga dari mama."

"Maksud kamu aku harus cari mereka?" tanyaku.

"Ya sambil lo sekolah kan bisa.. Mama lo punya 1 saudara laki-laki, artinya dia paman kandung lo..." sambung Felix "Papa gak nyentuh keluarga mama karena dia tahu kalau dia bakal ngerusak kedamaian mereka. Tapi lo bukan papa, Paman lo bakal nerima lo Vin, paman lo bakal ngebawa kedamaian di hidup lo.. " Felix memberikanku sebuah berkas.

"Paman Satoru, adik mama. Usia 40 tahun, sudah bercerai dengan istrinya dan punya 1 anak laki-laki, Masaki" Aku baca berkas itu "Tunggu, jadi kamu bakal masukin aku sekolah yang sama dengan Masaki"

Felix mengangguk "Akhirnya kamu tahu rasanya punya sepupu kan?"

"KAK" Aku menepuk jidat "Aku ke jepang buat mulai hidup baru tanpa drama, tapi ini malah bikin hidup aku jadi rumit kan?"

Felix menggeleng "Vin, justru kalo lo bisa hidup dengan paman lo, lo bakalan hidup tenang, Papa bakal jamin semua biaya hidup lo, tenang aja. Disini gak ada yang tahu lo siapa Vin, lo bisa mulai hidup baru lo dengan jauh lebih damai"

Nenek Da-i datang mengetuk pintu kamarku untuk meminta kami berdua makan malam. Saat itu Felix berbisik kepadaku "Lo udah dapetin hidup damai yang lo mau, jangan sampai lo ancurin lagi karena lo jatuh cinta dengan orang yang salah"

--------------------------------------------------------------------------------------------

Alvin

Zaka berbaring di perut gue, kami lagi rebahan di atas kap mobil di sebuah taman. Melihat kearah langit, melihat pesawat-pesawat yang beterbangan bergantian. Setelah kami melepas Kevin, Zaka mengajak gue kesini buat menenangkan diri. Duduk di bawah teriknya matahari, tapi ditemani angin yang kencang di sekitar bandara yang membuat rambut kami beterbangan.

"Kalian beruntung" Sean muncul dibelakang kami, keluar dari mobilnya dan meletakkan 2 botol minuman dingin di sebelah kami.

"Kenapa?" tanyaku.

"Gue sama Adry harusnya kaya kalian. Bisa sayang satu sama lain walaupun tanpa Kevin. Tapi ternyata takdir berkata lain" jawab Sean dan meminum minumannya.

Siput lamban dan Kelinci yang Menunggunya ( GREEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang