"Ahhhhh" Bibir tipis merah muda Kevin mendesah saat gue menjilat dadanya dengan lidah gue yang lincah dan basah. Kevin berbaring di kasur mewahnya saat gue raba-raba dia pagi itu.
"sssttt nanti Alvin bangun" bisik gue sambil memasukkan tangan ke celana Kevin untuk membangunkan pedangnya.
Kevin kegelian, menekukkan tubuh sampai perut putihnya membusung kedepan. Gue mencium bibirnya sambil menggesekkan otot perut gue ke pedang Kevin yang sudah keras. Jari gue menggelitik putingnya dan Kevin semakin menggelepar kegelian. Kevin mengecup dagu gue, dada gue dan menghirup keringat yang membasahi bulu halus di ketiak gue. Situasi yang panas diantara kami membuat 21cm kebanggan gue bisa menonjol tegak dibalik boxer yang gue gunakan.
tinut-tinut-tinut. Notifikasi muncul di tablet Kevin dan mengganggu kesenangan kami.
"Mereka dateng" ucap Kevin dan beranjak dari ranjang sambil berpakaian lagi.
"Siapa?" tanya gue yang mendadak bad mood.
"Dino-Lian sama temen-temen yang lain" balas Kevin.
Sialan tuh anak-anak, padahal gue ama Kevin baru aja mulai asik-asik. Kevin keluar dan menjemput mereka dari depan lalu diarahkannya untuk duduk di ruang tamunya yang penuh barang-barang mewah.
Kami duduk di ruang tamu Kevin yang besar sambil di suguhi buah-buahan dan minuman manis, saat itu Alvin masih belum bangun dan Kevin bilang kalau biarkan saja dia tidur.
"Oke.. aku udah nanya sama Andra siapa aja yang ada di pesta pantai dia" ucap Kevin "cuma aku, alvin, zaka, bella, lena, hannah, dino dan lian"
"8 orang, 9 sama aku" balas Andra yang terlihat panik melihat para pengawal Kevin berbaris di belakang mereka.
"Karin gak ikut?" tanya Gue.
"Gak, ada urusan keluarga" balas Lena yang juga melihat rumah Kevin dengan takjub.
"Fira?" tanya Kevin.
"Sibuk di cafe" jawab Bella.
"Cewenya cuma 3? kurang cewek dong" celetuk Dino "Apa asiknya ke pantai kalau cewenya dikit"
"Otak lo aja yang mesum. Mau jelalatan ngeliat bikini gratisan" balas Lian.
"Gak ngaruh juga mau cewe atau cowo" balas Bella "3 cewe, 2 gay, 1 biseksual, 1 panseksual, sisanya cuma kalian berdua, cowo yang gak laku. Cih, Kami malah takut sampai disana bakal gak ada sosok lelaki yang bisa membuat kami merasakan indahnya liburan"
"Anjir jiwa lontenya keluar" ejek Dino.
"2 gay?" Gue ngeliat sekeliling, seinget gue cuma Kevin yang gue tahu gay "siapa satu lagi?"
Andra pelan-pelang mengangkat tangan.
"ohh banyak juga yang belok disini" ucap Hannah.
"gue gak belok kok beb" rayu Dino. Hannah memasang muka ingin muntah karena rayuan itu.
"Oke, kembali ke alasan kita berkumpul hari ini" Kevin kembali bicara "Makanan, transport, semuanya udah diurus Andra. Ada satu hal yang belum diurus"
"apa?" tanya Lian.
"kesehatan" sambung Kevin dan mempersilahkan Drake masuk ke ruang tamu. Drake adalah dokter muda kepercayaan keluarga Kevin, dengan jas dokter, wajah yang bersih, rambut yang rapi, dia terlihat sangat sempurna.
"Oh my god, pak dokter ganteng banget" ucap Lena.
"Hi" Drake menyapa teman-teman Kevin "Mengingat kalian bakalan party besar, ada beberapa tes yang bagi saya penting buat kalian ikuti. Simple aja, sekedar memastikan kalian bebas dari penyakit menular, atau pengaruh obat-obatan tertentu" Jelas Drake sambil membagikan selebaran mengenai informasi kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siput lamban dan Kelinci yang Menunggunya ( GREEN)
RomanceBL 18+ [Selesai - Menuju tahap revisi] 🔕🔕 Dark - Erotic - Drama Judul nya Imut, Isinya Brutal Kalian salah kalau mengira ini hanya cerita BL biasa yang lembut dan menggemaskan, cerita ini akan semakin gelap dan panas di tiap chapternya. 🏩🏩 Memua...