Bagian 18

158 27 11
                                    

Di pertemuan keempat, klub yang dibangun oleh Salsa sepakat untuk melakukan kontes antar anggota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pertemuan keempat, klub yang dibangun oleh Salsa sepakat untuk melakukan kontes antar anggota. Untuk pengalaman pertama ini, pemenang akan dilihat dari banyaknya like masing-masing postingan di Instagram klub yang dibuat oleh Selena.

"Aku dulu, Rebecca!" teriak Fiona dengan suara cemprengnya.

"Enggak bisa. Gue duluan yang megang kuasnya. Lo ngalah, dong!" balas Rebecca tak mau kalah.

Tangan Fiona diletakkan di sisi kanan dan kiri tubuh, ia berdecak sebal sebelum kembali berkata, "Tapi aku perlu sekarang, lagian kamu juga belum mau makai kuasnya." Keduanya memiliki bakat melukis, sementara alat yang dimiliki sangat terbatas.

"Pake yang lain, kan, bisa."

"Aku maunya kuas yang itu!" kekeh Fiona sambil menunjuk kuas yang terletak di dekat Rebecca.

Kepala Salsa menggeleng pelan melihat kelakuan dua temannya yang berebutan kuas untuk mengecat kamvas mereka, ia memotret kejadian tersebut dengan ponsel miliknya. Gadis itu tidak tahu bakatnya, sehingga memutuskan untuk menjadi fotografi dadakan saja.

Namun, hasil yang ada di ponselnya tidak sesuai ekspektasi. Salsa mendesah kecewa, tetapi ia tidak akan menyerah begitu saja. Gadis itu langsung mengalihkan mode kamera menjadu video untuk membuat dokumentasi aktivitas mereka hari ini, lagi pula tidak ada bahan bagus yang bisa dijadikan objek foto.

"Woy, benang hitam mana?" Kala ini suara Liana menggelegar di taman bekalang rumah Anjani, ia sedang merajut sesuatu sambil mengayunkan kaki di dalam kolam renang yang berada di dekat gazebo.

"Gue lagi make," sahut Ria.

Gadis IPS itu sepertinya sedang membuat hiasan dengan rajutan di tengahnya, sekilas sudah terlihat bentuk boneka di atas kertas karton tebal tersebut. Raut wajahnya sangat serius, sesekali juga merengut saat jarum yang digunakan tidak pas dengan pola.

"Buruan!" pekik Liana.

Beralih ke tuan rumah, gadis itu sibuk dengan alat masak milik mamanya yang diangkut ke luar. Anjani tadi sempat bercerita akan membuat cake oreo, ia membuat sambil memvideokan alias menjadikan kegiatan tersebut sebagai tutorial.

"Step pertama, pisahkan biskuit oreo dengan krim yang ada di tengahnya. Langkah kedua, hancurkan semua oreo sampai halus. Setelah itu, kita masukkan susu 500 mili ke dalam panci atau teflon. Api kompornya kecil aja, ya, Gaes. Terus tambahkan empat sendok teh maizena yang sudah dilarutkan, krim oreo, dan 170 gram keju yang telah diparut."

Tak ingin mengganggu konsentrasi Anjani, Salsa hanya berani memvideokan dari jauh. Sesekali ia juga memperhatikan dengan cermat dan mengingat langkah demi langkah agar bisa mempraktikkan ketika orang tuanya tidak berada di rumah.

"Geser dikit, dong, Zif!" perintah Selena. Kedua gadis itu ditambah Ria masih tetap berada di dalam gazebo, sementara yang lain di berpencar di taman belakang rumah Anjani.

Little Things [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang