2. Lulus

128 21 0
                                    

"Bang, gue udah mau lulus nihk. Tadi kan gue ke sekolah dengerin arahan" ucap ku masuk ke kamar abang dengan memegang snack
"Lalu?? Urusannya sama gue apa?" Tanyanya cuek
"Gue masuk sekolah yang sama dengan lo ya. Terus gue pergi bareng sama lo, makan di kantin bareng lo, pulang bareng lo. Kayak di toktok itu loh.....Punya abang rasa pacar check" ucap ku sambil memegang jari bak menghitung banyak yang sudah ku ucapkan
"Diem deh... noh ambil di meja belajar gue ada plastik snack untuk lo, pengganti susu kemarin yang gue minum"katanya sambil sibuk memainkan game

Aku berbalik dan mencari plastik yang dimaksud dan terlihat plastik bertulisan terima kasih terpampang diatas meja belajar abang.

"Makasih ya bang, repot-repot banget sih lo. Udah seminggu juga berlalu. Perhatian banget sih lo. Makin sayang deh gue sama lo" kata ku memujinya sebagai tanda terima kasih, ingat tanda terima kasih.

"Iya... udah sono keluar" katanya ngusir
"Iya gue...."
"Eittttss bentar" potongnya
"Apa abang tamvan?"
"Lo kelulusan kapan? Terus dapat peringkat nggk? Terus lo entar yang cantik ya, gue nggk mau lo naik ke atas nerima penghargaan dengan muka dekil"katanya menaruh hp di samping diri
"Cieeee nanya, perhatian banget sih abang" kata ku menggoda
"Tanya aja, kan takutnya lo memalukan nama gue di tuh sekolah, gue juga nggk bakal pergi kok"
"Yang bener bang gue lulus SMP masa lo nggk pergi. Lo lulus aja gue maksain datang" kata ku memelan karena sedih
"Lo siapa emangnya, nggk penting. Gue bahkan nggk nganggep lo sebagai adik gue" katanya ringan menusuk hati
"Canda lo nggk lucu bang" kata ku keluar kamar dengan air mata yang lolos begitu saja dan lupa akan plastik snack

"Yahhh nangis, padahal kan becanda. Gue pasti pergi lah di kelulusan cewe manjaku" ucap seseorang dari kamar

***
5 hari berlalu

"Abang, bener nihk lo nggk ikut"tanya ku di depan pintu kamar
"Iya, lo siapa sih? Gue ada keperluan osis" katanya yang sibuk depan cermin
"Ya udah deh" kata ku keluar dengan wajah cemberut.

"Udah siap nak?" Tanya perempuan berdiri di bawah tangga

Dia mama ku, mama yang super cerewet dan kadang jutek. Makanya sifat cerewet ku mengalir dari dia.
Dia juga sosok yang tegas, dan itu yang membangung sifat kami berdua

"Udah ma."
"Ma abang beneran nggk ikut?" Jawabku sambil menuruni tangga
"Maybe enggk nak, si abang katanya ada kesibukan osis"
"Yahhh udah deh" ucapku dan langsung masuk mobil tak lupa mengambil tas yang ad di sofa
"Jangan cemberut gitu"
"Bang, mama papa adik pergi dulu. Nyusul ya jangan buat dia kecewa. Mama tau kamu ngerjain dia kan." Ucap mama teriak
"Enggak kok ma, beneran nggk bisa pergi"
Lagi-lagi kata itu lolos dari mulut abang dan buat gue tambah bete pergi ke acara kelulusan

****
"Selamat kepada Reinata Rahardian. Lulusan terbaik tahun ini" ucap seorang dari atas panggung

Dan tampak dari tengah-tengah siswa/i berjalan perempuan anggun menggunakan kebaya biru dan rok sepanjang dibawah lutut berjalan ke panggung

Dia adalah Reinata Rahardian

"Terima kasih semua, terutama pada Tuhan. Terima kasih pada kepala sekolah dan guru-guru yang mengajar saya selama 3 tahun terakhir. Terima kasih pada kedua orang tua saya dan abang Sen yang setia ngajarin dan dengar keluh kesah saya. Terima kasih teman-teman yang sudah mensupport saya untuk terus meraih yang saya mampu." Begitulah ucapan terima kasih gadis itu. Selesai mengucapkannya dia turun dari panggung.

"Dengan berakhirnya pemberian penghargaan pada siswa terbaik tahun ini, maka selesai juga acara kita. Dan tiba saatnya sesi foto" ucap MC yang merupakan salah satu guru di SMP tersebut

"Selamat ya Rein lo pantes kok dapet penghargaan"
"Selamat ya ta, I am proud of you"
"Selamat ta"
"Selamat Ein"
Begitulah terdengar ucapan selamat dari teman-teman Rein
Dan dia hanya menjawab terima kasih karena dia mencari sosok lain yang dia harapkan datang.

***
Sesi foto selesai dan saatnya mereka pulang.
"Ma, abang nggk dateng?" Tanya Rein
"Enggk sayang, mungkin dia masih di sekolah"
"Udah yok, sebentar malam kita makan bareng di resto bareng abang" rangkul seorang pria yang adalah papa Rein

Mereka bertiga keluar dari gedung.

Betapa terkejutnya Rein melihat ada tulisan dari bunga di luar gedung

SELAMAT YA ADIK ABANG. ABANG SELALU BANGGA SAMA MU

Tulisan tersebut berhasil membuat Rein kaget dan bahagia.

Dan tampak lah sosok lelaki yang Rein cari sedari tadi dari belakang

"Selamat ya dekil saya" ucap Sendy
"Abang" ucap Rein yang langsung memeluk abangnya itu
"Abang dari tadi?"
"Iya abang dari tadi, nggk mungkin kan abang lewatin adik abang yang bau asem ini maju ke panggung" kata Sendy dan mencubit hidung adiknya
"Lah abang lihat?"
"Lihat lah😑"
"Gue tau lo pasti bakal dateng, lo hanya ngeledek gue, nyari gara aja biar seolah-olah lo nggk peduli" kata Rein dengan pedenya
"Gue tau lo pasti datang.... Halah tadi aja lo ngambek, nangis, bete. Nggk betul"  Sendy mencibir adiknya itu
"Maa, lihat abang mulai deh" ngadu Rein
"Udah diem, bagus kan yang gue buat" katanya sambil menunjukkan tulisan tadi
"Iya bagus. Makasih bang" kata Rein yang langsung di sambut acakan tangan Sendy pada kepalanya.

"Hei, hei, heiii selamat Rein" ucap cowo yang tiba-tiba muncul
"Ehh ada bang Fiki, makasih bang" ucap Rein yang disambut pelukan hangat dari Fiki

Fiki Renandra, adalah teman dekat dari Sendy. Mereka berteman sudah cukup lama sekitar 11 tahun. Sedari TK mereka sudah saling mengenal dan konon ceritanya Sendy nggk mau ke mana-mana di sekolah tanpa Fiki😂
Pertemanan mereka begitu erat, disitu ada Sendy di situ juga pasti ada Fiki. Dulu guru kalau mencari  Sendy yang di tanya bukan "dimana Sendy?" tapi "dimana Fiki?" Karena guru sudah tau kedekatan mereka

"Gagah banget adek abang di panggung" ucap Fiki merangkul Rein
"Lahh bang Fik tau?"
"Tau lah, kan dari awal gue ikutin semua, gue yang bantuin Sendy buat tuh tulisan. Bagus nggk?"
"Bagus bang, makasih ya"

"Makasih ya Fik udah dateng" ucap pak Rahardian
"Sama-sama pa, masa adek lulus aku nggk dateng" jawab Fiki

Iya papa, kalian nggk salah baca kok atau author salah ketik. Kedekatan Fiki ke keluarga Rahardian lah yang membuat mereka dekat dan mereka sudah menganggap Fiki sebagai anak sendiri.

***

Begitu lah hari bahagia mereka dan sesuai janji mereka makan malam di sebuah restoran merayakan kebahagiaan Rein dan kebanggan keluarganya.



🌸TBC🌸

Jangan lupa vote kawan😉

Abnormal 🌸UN1TY🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang