23.Sikap

33 5 0
                                    

Keesokan harinya Reinata kembali bersekolah dengan wajah yang terbilang tidak bersemangat. Dia pergi bersama Sendy dan Fiki. Setelah kejadian yang menyakiti adiknya Sendy berjanji dia tidak akan membiarkan adiknya pergi seorang diri, jika ada hal mendadak dia akan menyuruh Rein menunggu atau mencarikan kendaraan pulang buat Rein.

"Sudah sampe kelas nih, gue cabut dulu" ucap Sendy

"Iya bang makasih" balas Rein

"Ya udah, jangan sedih-sedih lagi ya" ucap Fiki mengelus kepala Rein

"Yok Sen, bentar lagi ibu matek nih. Jangan sampe keluar bro" ajak Fiki dan mereka berlalu pergi

Kantin

"Mau pada makan apa" ucap Fiki

"Mau bakso, es jeruk bang" ucapku

"Lo sen?" Samain aja

Setelah 5 menit menunggu Fiki datang dan membawakan pesanan mereka bertiga, bersamaan dengan datangnya dua orang lagi

"Nih, pesanannya, silahkan di ambil" ucap Fiki

"Makasih bang" ucap Rein

"Thanks ya Fik" ucap Sendy

"Hai permisi, boleh gue duduk di sini?" Ucap seseorang

"Nggak" ucap Sendy acuh

"Oh ya udah, gue cuman mau bilang makasih secara langsung sama Reinata." Ucapnya lagi

"Haa? Untuk apa kak?" Tanya Rein yang bingung

"Berkat lo gue udah jadian, makasih. Itu aja permisi" ucapnya menggandeng tangan perempuan disampingnya

"Iya, sama-sama" ucap rein sayu, bahkan tidak terdengar sama sekali.

Lagi-lagi air matanya jatuh tanpa izin dengan termenung menangisi kebodohan yang dia buat sendiri karena telah menaruh hati pada seseorang yang namanya Fenly

"Udah nggak usah nangis lagi, sini peluk abang" ucap Sendy membawa Reinata pada pelukannya
"Nanti pulang, gue jajanin deh biar cantik ku nggak nangis lagi ya" ucap sendy
"Senyum nya dong"

Setelah perkataan Sendy itu Reinata kembali mengembangkan senyum, walau tidak selepas dan sebahagia biasanya.












🌸TBC🌸
Jangan lupa vote, share, dan komen ya. Kalau ada saran boleh banget biar author makin semangat.

See youuuu😊

Abnormal 🌸UN1TY🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang