3. Liburan

100 19 0
                                    

Seminggu setelah kelulusan, Reinata masih menikmati liburannya.

***

"DUARRRRRRR"
"Eh bebek, ayam enak" kata ku latah
"Abang ihh jangan ngagetin tau" ucap ku sambil memukul bang Sen dengan bantal
"Lo mau lanjut ke mana?" Tanyanya
"Lanjut apanya?" Tanya ku bingung
"Ya gue sih lanjut bobo manis pastinya. Tapi saat pengganggu datang nggk jadi deh" kata ku menyindir
"Bukan ogeb. Maksud gue tuh sekolah lo... SMA mau nya ke mana?" Tanya nya perhatian
"Lah napa lo nanya. Kemarin keknya masa bodo" kata ku
"Gue mau mastiin lo nggk satu sekolah sama gue. MALU ta punya adek macem elo"
"Abanh yang tidak ganteng. Saya lanjut kawin, nggk sekolah lagi. Nyari orang kaya, nggk usah kerja dapet uang" kataku yang pastinya tidak akan ku lakukan
"Ohh bagus deh... ngurangin beban papa mama"
"Iya :)
Jadi sekarang lo pergi deh dari hadapan gue" jawabku mengusir
"Emang mau pergi dari tadi"

***

"Jadi bungsu kita mau ngerayain diman?" Tanya papa di meja makan
"Iya, mau liburan kamu?" Sambung mama
"Iya ma pa, rencana mau minta liburan sama mama dan papa"
"Enggak usah. Ngabisin uang ih Rein" tentang abang
"Bang, nggk boleh gitu. Adik mu kan udah dapet penghargaan sambil ngerayain lah dia" kata mama sambil menepuk kepala ku
"Jadi... mau kemana si bungsu?" Sambung papa
"Kayaknya ke Bandung aja deh pa. Seru kayaknya aku lihat-lihat, ganteng lagi cowo-cowonya" ucap ku sambil membayangi cowo Bandung yang sering lewat fyp toktok ku
"Idih.... gantengan abang." Kata bang Sen yang kusambut dengan memutar bola mata
"Oke deh, entar papa telpon teman papa di Bandung"
"Nggk usah pa, aku rencana dengan teman-teman" selah ku
"Bucin ya lo. Ma Pa Rein mau pacaran tuh bukan liburan" kata bang Sen yang terbukti fitnah
"Hee nggk boleh gitu Sen" kata mama sambil menggeleng

"Oke deh, siapin barang seperlunya ya dek" kata papa

***

Huhhhh, kataku lalu membanting diri di kasur

Gerabah

Guys gue udah izin sama bokap ke bandung~Rein

Good deh kalau gitu, gue juga udah izin emak. Entar baru nanya bapake.~Caca

Aku udah~Naila

Gue juga udah~Feli

Oke deh, tggl nentuin tanggal~Rein
Yang lain gmn?~Rein

Mereka mah udah aman san pada tidur deh nat~Vika

Oke deh gue bobo dulu, byeeee~Rein

Bye semuaaa~Leni

read 12 orang, tersisa 8 orang lainnya

***

"Ma Pa, Rein jalan dulu udah pada nunggu di bus" kata ku dengan menenteng ransel
"Hati-hati Rein, udah bawa bekal yang dibutuhin?" Tanya mama
"Udah ma"
"Ini uang jajan 200 ribu pergunain baik-baik. Jangan macem-macem di kota orang" kata papa memperingatkan
"Siap pak bos" kataku sambil menaruh tangan di jidat bak memberi hormat
"Ya udah, adek pergi dulu. Bye pa ma" kata ku lalu menyalim dan mencipika mencipiki papa mama bergantian.

"Ehhhhh bentar dong" tampak abang lari menuruni tangga
"Apa lagi sih bang. Lo nggk bisa lohat gue bahagia?" Tanya ku kesal
"Beliin gue oleh-oleh. Itu aja. Pergi sono"katanya sambil mengunyah
"Hmm kalau ingat" kataku dan lari keluar rumah

***

"Guys, nyanyi lahh" kata Naila
"Nihk gitar Bram, mainin cepetan" tampak Vini memberi gitar yang di sampingnya
"Hmmm" jawab bram singkat.
Bram memang orangnya nggk ribet. Bahkan anak kelas kami yanh cowo nggk ribet semua rata-rata, cewenya aja ngeribetin segala hal.

Persahabatan bagai kepompong merubah ulat menjadi kupu-kupu

"Kupu-kupu? Kupu-kupu malam maksud kalian?" Tanya Agil yang langsung membuat seisi bus tertawa
"Bukan Agil, itu perumpamaan" suara ringis Feli
"Ya maap atuh Fel, gue kan polos"
"Polos apa bego gil" kata-kata yang lolos membuat kita semakin pecah. Kata-kata yang dilontarkan Bimo memang sangat lah lucu bagi kami, tapi membuat Agil malah ngambek dan memakai airpods dan menyandarkan kepala di jendela.

***

"Rein bangun" suara seseorang yang juga menepuk-nepuk pipi ki
"Haa? Udah nyampe?" Tanyaku yang masih mengumpulkan nyawa.
"Belum sih, istirahat dulu si supir. Mau makan katanya"
"Lo juga makan gih, yang lain pada turun dan ada yang makan tuh" kata Roni yang sedari tadi memberi info pada ku
"Oh oke-oke. Lo mau ayam goreng buatan mama nggk? Tadi mama buatin gue." Kata ku
"Gue udah kenyang, pesan nasi padang. Tanya lain gih"
"Ohhh lo udah makan deluan?"
"Iya Rein, udah ada 15 menitan kita berhenti"
"Oke-oke"

Aku langsung makan bekal yang sudah di siapkan mama dan habis tak lupa juga berbagi ke teman-teman ku.

***

"Teman-teman kita udah nyampe. Boleh turun satu-satu dan ngumpul sama teman kamar yang kita udah bagi sebelum berangkat ya" kata Roni.
Roni adalah ketua kelas kami sedari kelas 7. Kami tak menggantinya karna Roni sudah cocok dengan jabatan itu
"Tasnya yang nggk bisa di bawa taro aja. Entar cwo² pada bantu kok" kata Bimo di sampingnya.

 Entar cwo² pada bantu kok" kata Bimo di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fel... tungguin gue" kata ku
"Ya ampun Rein, taro aja entar Bimo dan lainnya yang angkat. Lo masih muka bantal gitu. Bukan turun dari bus ke kamar, lo malah jatuh entar" kata Feli yang melihat aku membawa semua barang-barang ku
"Nggk apa lagi fel. Nihk gue udah sadar sepenuhnya" kata ku sambil mebelalakan mata

"Jadi kita kamar yang mana?" Tanya Nita
"Yang sono tuh, cewe 2 kamar dan cowo 1 kamar aja" kata Nino yang mempunya vila ini

Ya kami tinggal di vila milik Nino. Nino merupakan asal Bandung yang besarnya di kota yang sama dengan kami semua.

"Ya udah yuk ke kamar" kata Caca yang sudag menguap

***

Sekarang aku dan yang lainnya sudah ada di tempat wisata.

"Auwww" teriak seseorang yang membuat kita langsung berbalik
"Tan, lo nggk apa-apa?" Tanya Naila yang langsung menghampiri diikutin kita semua

"WOI LO COWO APA SIH NGEJATUHIN ANAK ORANG" teriak ku kepada cowo yang nabrak Tania
"Udah Rein, nggk usah teriak. Ingat ini bukan kota kita"
"Maaf gue nggk sengaja, kenalin gue......"






























Kepo??? Cowonya siapa sih? Cogan apa bukan sih?
Ikutin terus ya ceritanya.
Jangan lupa vote, Coment ya guys

TBC

Abnormal 🌸UN1TY🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang