Characters : owned by Masashi Kishimoto
Story : owned by Crazygurl12
Chapter 2 : Perasaan Hyuuga
Haruno Sakura menuliskan sesuatu pada secarik kertas sambil memeriksa singkat beberapa pasien di Rumah Sakit Konoha. Hokage kelima juga ada, ia membantu menangani kasus-kasus yang lebih kronis. Setelah lepas dari jabatan Hokage, rumah sakit adalah titik untuk menemukan Tsunade. Tentu saja selain tempat minum dan judi. Sampai saat ini, masih belum ada orang yang mampu menyaingi kemampuan medisnya, bahkan Sakura.
"Hei." Tsunade mengedipkan sebelah matanya. "Dengar-dengar dari Ino semalam, benteng pertahananmu sudah diluluhkan Naruto, eh?"
Urat-urat kekesalan muncul di jidat gadis Haruno. "Dasar si mulut bocor itu!".
Tsunade terbahak-bahak. "Akhirnya setelah sekian lama ia mengejarmu. Hm.. ngomong-ngomong aku heran apa yang ia lihat dari dada ratamu itu. Beda cerita dengan Ino dan putri Hyuuga. Pubertas mereka bekerja dengan luar biasa."
"Nona Tsunade!"
"Bercanda, bercanda." hibur Tsunade sambil melingkarkan tangan di pundak murid kesayangannya itu.
"Ekh!. Bau sake. Nona Tsunade jangan bilang kau datang ke sini dengan keadaan mabuk. Di saat sepagi ini? Yang benar saja."
"Ya ampun Nyonya Uzumaki. Bukan waktunya berlagak keras padaku sekarang." Dengus Tsunade. "Beritahu Aku, apakah kalian berdua sudah berciuman?"
Sakura membeku di tempat seketika suasana menjadi senyap dan dalam hitungan detik disusul suara tawa beberapa pasien sekitar. Perlu diingat bahwa suara seorang Senju Tsunade tidak pernah kecil. Shinobi berambut merah muda berulang kali mengingatkan diri, sosok di depan ini adalah mentornya yang harus dihormati.
"Sakura-chan di sini kau rupanya." Datanglah si loverboy. Jantung Sakura berdetak beberapa kali lebih cepat.
Naruto tersenyum lebar. "Aku mencarimu ke mana-mana Sakura. Oh! Kau di sini juga Baa-chan. Tapi hey... Baa-chan kau bau sake."
"Kupikir hari ini jadwalmu mengawasi Sasuke-kun." Kata Sakura sembari melirik beberapa lebaman dan sobekan di jaket Naruto. Plus sedikit bau terbakar yang juga berasal dari jaket.
Si pirang menggaruk belakang kepalanya sambil nyengir. "Kami baru saja melakukan sparring. Seperti dulu."
"Dan sama seperti dulu, Sasuke-kun selalu berhasil menghabisimu, kan?" timpal Tsunade sambil menunjuk jaket tak karuan yang dikenakan Naruto.
"Baa-chan, kau ini." rengeknya tak terima.
Ninja medis berambut pink berkacak pinggang. "Naruto. Kau seharusnya mengawasi Sasuke-kun kan. Kenapa malah ke sini?"
"Dia mengancam akan meninggalkan desa kalau aku tidak pergi. Kurasa dia butuh privasi." Naruto tidak berbohong. Pria kejam itu memang mengusirnya yang kali ini diterima Naruto tanpa basa-basi. Lagipula tanda kutukan di pundak Uchiha tidak akan membiarkannya melangkah keluar dari Konoha tanpa izin barang selangkah saja. Jadi sekarang ia memiliki prioritas yang lebih penting, yaitu mengajak gadisnya ke Ichiraku.
"Aku mau Naruto, tapi Aku tidak ingin kau bolos. Apa kata Kakashi-sensei nanti?" ucap Sakura tegas.
"Kalau Teme kuseret untuk ikut juga, kau mau kan?" Naruto ingin menepuk bangga pundaknya sendiri dengan ide brilian yang tiba-tiba muncul. Berkencan sambil bertugas? Boleh juga.
---------------------
Trio team 8 memutuskan daging panggang sebagai pilihan makan siang mereka. Saat ini mereka sedang berada di salah satu tempat daging panggang terdekat, Hinata melihat sekeliling. Tidak ada wajah yang familiar. Ada beberapa shinobi juga, tidak bukan dari angkatan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Uchiha's Bride
FanfictionKombinasi yang aneh. Putih dan Hitam. Lembut dan Brutal. Naif dan Keji. Putri dan Serigala. Mereka seperti...Yin dan Yang.