Chapter 4 : Uchiha's Keeper
Naruto memasuki kantor pusat Hokage dan melihat Kakashi sedang menandatangani beberapa berkas. "Kakashi-sensei."
Mendengar panggilan tersebut, sang copy-nin mendongakkan kepalanya. "Naruto. Aku sedang mencarimu."
"Ada masalah apa Sensei?" Naruto mengambil tempat di depan Kakashi. Firasatnya bilang mereka akan membahas sesuatu yang penting. Jarang-jarang ia dipanggil, itu pun hanya untuk menanyakan kelakuan Sasuke.
"Pasukan Aliansi Shinobi ingin memperbarui perjanjian perdamaian untuk memperkuat lagi ikatan satu sama lain." Kakashi menopangkan dagunya di atas kedua punggung telapak tangan yang saling menimpa satu sama lain. Sebelah matanya yang tidak tertutup membaca ekspresi Naruto.
Sebagai seorang Hokage, Kakashi sadar kelak tanggung jawab memilih calon penerus ada di tangannya. Naruto adalah salah satu kandidat teratas dalam dalam daftar pribadi yang ia buat, tetapi deklarasi Sasuke baru-baru ini yang menginginkan posisi Hokage cukup berhasil memancing kontroversi.
"Jadi apa tugasku kali ini? "
Alis Naruto terangkat ketika melihat sesuatu yang dikeluarkan senseinya itu. Sebuah buku sebesar ukuran saku, dengan sampul berwarna jingga benderang plus gambar yang bisa dibilang well, menarik.
"Oopps. Bukan, bukan yang ini." Sadar telah mengambil barang yang salah Kakashi hanya bisa memasang cengiran dan menyimpan balik buku itu. Ia kembali mengacak-acak laci sebelum akhirnya mengeluarkan sebuah gulungan berwarna putih. "Nah! Ini dia."
Tanpa basa-basi Naruto langsung membuka gulungan yang diserahkan Kakashi. "Utusan untuk setiap desa aliansi."
"Konoha harus mengutus dua perwakilan ke setiap desa yang tergabung dalam aliansi. Begitu juga sebaliknya, dalam beberapa hari kita akan didatangi oleh utusan dari desa lain."
Naruto mengangguk paham. "Jadi Aku menjadi perwakilan?"
"Ya, Kau bisa memilih satu partner untuk misi kali ini. Kalian akan kutugaskan ke Kirigakure untuk meyakinkan mereka. Dari semua aliansi, tetua Kirigakure yang paling meragukan keberadaan jinchuriki ekor sembilan. Mereka percaya kau adalah aset paling berbahaya Konoha.
Naruto tak kuasa menahan senyum bangganya. "Benarkah?"
"Kau akan berangkat besok bersama dengan semua perwakilan yang lain."
"Baiklah. Aku akan mengajak Sasuke."
Kakashi menggelengkan kepala. "Naruto, Kau harus memilih orang lain karena Sasuke juga akan ditugaskan sebagai perwakilan ke Sunagakure. Meskipun Kazekage sudah memiliki kepercayaan penuh pada Konoha, tetapi termasuk salah satu orang yang menentang kepulangan Sasuke. Ingatkan bagaimana Sasuke membuat rusuh pertemuan para kage sebelumnya?"
Naruto mengangguk paham. Setiap orang yang dikirim Kakashi memiliki tujuan tersendiri.
"Dan satu lagi. Aku memerlukan bantuanmu untuk memilihkan partner Sasuke. Kau tau sendirikan, anak itu tidak terbuka dengan shinobi yang lain. Jika Aku memilih orang yang salah, bisa saja terjadi perselisihan." Kakashi sweatdrop sendiri membayangkan bagaimana sifat keras kepala Sasuke. Yang jelas terlibat perselisihan dengan pria Uchiha itu tentu opsi yang patut dihindari.
Tiba-tiba Naruto menyeringai, muncul bola lampu imajiner di atas rambut jabriknya. "Sasuke-teme memerlukan seseorang yang tenang, sabar, dan kalem. Seseorang yang lembut tapi sanggup menjinakkannya."
Mendengar itu Kakashi menaikkan alisnya tanda tertarik. "Hoo..Sudah punya ide, Naruto?"
-------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
The Uchiha's Bride
FanfictionKombinasi yang aneh. Putih dan Hitam. Lembut dan Brutal. Naif dan Keji. Putri dan Serigala. Mereka seperti...Yin dan Yang.