PART 6. BERTIGA

105K 2.2K 69
                                        

Gue pun masuk kedalam kosan bang Agus yang lumayan rapi ini, kosannya minimalis, begitu masuk udah ada kasur sama TV serta lemari baju bang Agus. Kamar mandi juga terdapat di pojok kamar ini.

Sebelum sampe kosan kita tadi beli makan siang dulu dan segera makan karena emang udah laper banget. Bang Agus sih pas makan cuman pake celana jinsnya yang dipake ditempat gym tadi, dia bilang agak gerah jadi dia buka kaosnya dan mulai makan sambil telanjang dada.

Sedangkan gue makan sambil liatin body seksinya yang lagi keringetan, gue makan dengan pemandangan yang luar biasa, seorang cowo jantan berkeringat yang lagi makan nasi pakai sayur toge dan sate kambing duduk depan gue.

Abis makan Bang Agus nutup sedikit pintu kosannya dan mulai nyalain tivi dengan suara agak keras, lalu tiduran dikasur sambil angkat kedua lengannya dan jadiin bantal tambahan, hal ini jelas aja bikin ketek bang agus terpampang jelas depan mata gue.

Bang Agus juga buka ikat pinggang dan kancing celananya, sehingga gue bisa melihat dengan jelas kalau ternyata doi ga pakai celana dalam, terlihat jelas bulu-bulu kerinduan yang cukup lebat mengintip dari resleting celananya yang udah di buka.

Gue pun membuka seluruh baju gue menyisakan boxer gue dan mulai mendusel pada ketiak bang agus. bang agus memeluk gue dan menenggelamkan wajah gue pada ketiaknya sambil tangannya dengan leluasa mengelus seluruh tubuh gue.

gue menciumi ketiak bang agus dengan beringas, gue ga nyangka ketiaknya wangi banget bray, puas menciumi ketiaknya gue mulai menjilati leher bang agus yang membuat nya menjadi sedikit mendesah, tangan gue juga mulai meraba-raba badan bang agus.

mulai dari dadanya yang kekar, ke perutnya yang kayak papan penggilesan dan terakhir gue elus hutan kerinduannya. bang agus mulai memelorotkan boxer gue dan melemparnya ntah kemana lalu mengelus lubang gue dengan perlahan, gue merasakan lubang gue udah becek banget.

bang agus mulai memasukan jari telunjuknya pada lubang gue, "aahh...bang..." gue cuman bisa mendesah nikmat dengan perlakuan jari bang agus yang kini mulai menari-nari erotis didalam lubang gue, bang agus langsung menambahkan dua jari didalam lubang gue, hingga kini ada tiga jarinya yang lagi mengorek lubang gue.

gue ga ngerasa sakit sama sekali dengan tiga jarinya yang langsung masuk kedalam lubang gue, justru gue ngerasa nikmat banget. gue pun mulai menghisap kontol bang agus yang udah gue keluarkan dari celananya.

kontolnya lumayan gemuk dan panjang dengan kepala kontolnya berwarna pink, precum terlihat mengalir dari sana, gue perlahan menjilati precumnya hingga bersih membuat bang agus melenguh gemas dan justru malah makin dalam memasukan jarinya kelubang gue.

gue kecup batangnya dan turun ke bijinya. bijinya lumayan gede juga. kemudian gue hirup jembutnya bang agus, bau kejantanan segera menguar dari sana, gue suka banget baunya bener-bener bau kontol dan khas lelaki yang gue hirup. kemudian gue mulai memasukan kontolnya kedalam mulut gue.

"Aaaahh..bay...enak banget isepan kamu" bang agus menekan kepala gue agar gue menghisap lebih dalam kontolnya. "mmmhhh..mhh...slurrpp...slurrrpp..." bunyi mulut gue yang lagi sibuk ngisep kontol bang agus.

bang agus semakin ganas memainkan jarinya didalam lubang gue, dia bener-bener mengobok-obok lubang anus gue yang udah becek ini dan ntah kenapa rasanya enak banget, "aaahh...terus bang...mmpsshh..slurp..." sambil menghisap kontolnya gue minta bang agus mempercepat kocokannya di lubang gue.

"abang ga tahan sayang" kemudian bang agus mencabut jari dan kontolnya lalu memposisikan gue pada posisi doggy style dengan nafsu yang tinggi bang agus segera menusuk lubang gue yang udah becek ini dengan kontolnya.

"aaaakhhh...bang...pelan" gue merintih menahan sakit karena kaget bang agus langsung masukin kontolnya gitu aja kelubang gue. gue menggigit bibir lega ketika merasakan jembutnya bang agus menggelitik pantat gue, artinya kontolnya udah sempurna masuk semua kelubang gue.

Pelet AnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang