Happy Reading..
. . ."Ck, udah jam 8 tuh anak belom bangun juga" desis taeyong
"mark coba kamu bangunin dia di depan"sambungnya sambil menghabiskan sisa nasi dipiringnya
Dengan langkah malas iapun mendekati pintu dan menendang kuat tubuh jeno hingga jatuh menyentuh halaman di ujung teras
"Akhh..."
Jeno meringis pelan sambil memegang pinggang juga kepalanya yang langsung berdenyut, iapun mendongakkan kepalanya ke atas dan terlihatlah mark dengan santainya mengelap sepatu yang tadi menyentuh tubuhnya
"Ka...kak mark, kakak udah pulang ?"
"Menurut lu yang berdiri disini tuh apa ?"
Sebenarnya mereka sudah pulang dari jam 2 malam tadi, namun enggan untuk membangunkan si bungsu, bagi mereka Jeno hanya orang lain, bukankah selain keluarga tidak boleh masuk rumah tanpa izin tuannya
"Sana masuk cuci piring, beresin rumah sama satu lagi gak usah sekolah hari ini, udah telat"setelahnya Mark langsung berbalik sambil sedikit menyisir rambutnya dan berkaca di pintu rumah
Matanya tak menatap dirinya melainkan melihat bayangan adiknya yang sedikit kesusahan untuk berdiri
Terdengar helaan nafas panjang dari jeno, ternyata lukanya kembali berdarah, dia sendiri heran padahal kepalanya hanya dipukul kenapa bisa lukanya jadi seperti ini
Terlepas dari semua kegiatan itu, Mark merasa iba tapi ia juga senang bukannya memang Jeno harus menanggung derita
Mark langsung mengalihkan tatapannya dan berlalu masuk ke dalam rumah, untuk melanjutkan sarapannya
Jeno sendiri sadar dirinya sedang diperhatikan, namun dari pada menatap balik dia memilih untuk mengabaikan
"Bunda liat, tadi kak mark bangunin Jeno ini pertama kalinya lho bun, Jeno seneng deh"
🍁🔸🍁
"Aku udah bangunin dia kak"
Yang diberi kabar hanya mengangguk mengiyakan, jelas dia bangun atau tidak itu bukan hal yang penting untuknya, tapi penting untuk rumahnya, lumayan bukan untuk dijadikan pembantu dengan bayaran murah
"Eemm, kak aku suruh dia gak masuk sekolah hari ini, biar dirumah aja"
Kegiatan makan mereka semua langsung terhenti, terlebih doyoung yang melihat dengan tatapan tidak bersahabat ke arah mark
"Maksud kamu apa mark ? Kamu peduli sama dia ? Dia bukan saudara kita mark, apa kamu mau diperlakuin sama kek dia ?" Doyoung tidak suka jika ada yang membela jeno, ia benar benar tidak mau ada satu orangpun yang peduli pada si pembawa sial itu
"Bukan kak, maksud aku biar dia beresin rumah aja, dia juga baru keluar rumah sakit, kalau dia pingsan emang kakak mau dateng ke sekolahnya, lagian juga gak ada yang tau kalau dia keluarga kita dan tinggal disini"
"Mark ada benarnya juga, kakak ogah ya harus dateng ke sekolah dia"
"Inget Mark kita bukan keluarga nya, dia cuma numpang hidup disini, jadi jangan coba coba sebut dia bagian keluarga ini"
Selesai dengan perdebatan tadi taeyong langsung pergi dari sana untuk berangkat ke kantor, begitupun dengan doyoung yang akan ke tempat kuliahnya, Mark yang sudah tidak berselera makan langsung saja meninggalkan sarapannya yang baru dia makan sesuap
KAMU SEDANG MEMBACA
Duniaku - Lee Jeno
RandomSetiap orang memiliki mimpi dan impian mereka tersendiri, namun ujung dari itu semua pasti mengharapkan kebahagiaan, begitupun Lee Jeno remaja 18 tahun itu menatap terus kakak kakanya yang sedang bercanda ria tanpa dirinya "Aku ingin duniaku yang du...