Chapter 14

1.6K 173 10
                                    

Happy Reading..
. . .

Sudah hampir seminggu lebih sejak kasus percobaan pembunuhan itu dan saat ini jeno sendiri sudah sadar, kabar baiknya ia akan segera pulang ke rumah, menyenangkan sekali bukan ?

Entahlah definisi macam apa yang harus diungkapkan, jeno senang karena akan meninggalkan tempat menyeramkan ini, tapi tidak bisa dipungkiri rasa takut akan kejadian 2 minggu lalu juga membuatnya jadi bimbang

Di tengah lamunan itu seseorang menepuk pelan pundaknya
"Jen ?"

Jeno pun menoleh dengan senyum hangatnya "iya ren ?"

Jeno tidak sendiri di ruangan rawatnya, setelah mengetahui keadaan jeno, teman-temannya jadi sangat ekstra dalam menjaga dan memperhatikannya, fakta mengejutkan setelah terjadinya tragedi ini, hampir setiap hari ke empat kakaknya mengunjungi tempat ini mulai dari pagi sampai malam mereka datang silih berganti, sekedar melihat saja, bertanya bagaimana keadaannya dan mungkin saja hanya sebuah formalitas untuk menjaga image mereka di depan teman-teman jeno, karena mereka sudah tau jeno tinggal dengan taeyong yang otomatis ketiga kakak tertua lainnya juga ikut terseret

Namun masih dengan keadaan yang sama, tidak satupun di antara Renjun, haechan dan jaemin tau tentang kebenaran bahwa jeno bukanlah seorang pembantu melainkan adik kandung dari taeyong

"Kenapa ngelamun ?"

Lagi jeno kembali tersenyum, kali ini lebih lebar lagi dan menggeleng ribut, sangat menggemaskan....

Dari toilet muncullah haechan dengan handuk dikepalainya dan sebuah kantong putih berukuran sedang di tangan kanan yang berisikan berbagai alat mandi, atensi jaemin pun teralih dari handphonenya ke arah kantong ditangan temannya itu
"Lu mandi ?"

Yang ditanya hanya mengangguk saja, karena baginya pertanyaan itu tidak penting untuk dijawab "kreseknya gede bat ? Isi apaan ?"

Alis haechan terangkat sebelah sambil memamerkan kantong itu ke wajah jaemin "kepo"

"Dih si an- serius gw mau mandi juga"

"Nih, liat sendiri" kresek itu dilempar asal oleh haechan ke jaemin, beruntung tidak mengenai wajahnya karena berat kantung itu kurang lebih hampir satu kilo

"Berat banget, lu bawa apaan mandinya ?"
Jaemin langsung mengeksekusi plastik tersebut, berbagai alat mandi pun bertebaran di sofa tamu yang didudukinya

Ternyata isinya sangat beragam mulai dari odol, sikat gigi, sabun cair, shampoo, conditioner, sabun wajah, lulur tubuh sampai alat cukur dan beberapa perintilan mandi yang jaemin tidak tau, jangan lupakan bebek-bebekkan dengan suara yang sangat menyebalkan itu

"Lu mandi, apa jualan ? Rame bener ?"

Renjun yang tadi hanya memperhatikan dari brankar kini berjalan menuju ke arah jaemin, matanya melihat sesuatu yang seperti sangat familiar, tadinya ekspresi renjun biasa saja namun saat sudah berdiri disana wajahnya langsung datar dengan gerak cepat ia mengambil satu barang disana

"SIALAN LU LEE HAECHAN, INI SABUN CUCI MUKA GW"

Haechan yang tadinya sedang bersisir di depan kaca samping brankar jeno langsung berlari gila ke kamar mandi, buru-buru ia mengunci pintu dan membaca berbagai doa keselamatan dari manusia jahat atau doa mengusir setan lainnya

Di balik pintu itu ada renjun yang menendang kuat pintu tersebut agar oknum bernama Lee haechan itu keluar "KELUAR LU, GANTI SABUN GW, SABUN GW MAHAL BELINYA DI JEPANG ANJ*NG"

Jeno sebagai teman yang baik hanya melihat sambil tersenyum samar melihat tingkah teman-temannya itu, berbeda dengan jaemin ia kini sedang was-was

Duniaku - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang