Chapter 6

1.6K 194 8
                                    

Happy Reading..
. . .

Jam sudah hampir menunjukkan pukul 3 pagi tapi Jeno belum juga kunjung pergi untuk tidur, dia terus terjaga semalaman karena mengerjakan tugas tugas milik "temannya" anggap seperti itu

Jeno terkenal cerdas di kalangan siswa/i di sekolahnya, sekolah aja gratis karena beasiswa yang didapat, paling hanya membayar uang buku juga seragam di awal

Tapi biarpun jeno pinter, tidak ada yang ingin berteman dengannya, mereka hanya akan datang dan berbicara jika guru-guru killer sudah memberi tugas-tugas tentu tujuannya agar jeno mengerjakan tugas itu, ada beberapa siswa yang akan membayar jeno jika tugasnya sudah selesai, namun lebih banyak dari mereka yang hanya memerintah dan memanfaatkan jeno, bagi mereka jeno sudah seperti pesuruh

Penghuni sekolah mengenal Jeno sebagai siswa kalangan bawah dan itu membuat mereka enggan untuk berteman dengan jeno, seragam yang dikenakan jeno hingga saat ini masih sama dengan saat ia pertama kali masuk sekolah, berbagai barang lainnya pun tetap sama, yang baru hanya buku, pulpen dan alat tulis lainnya itupun jika sudah habis baru akan diganti

Handphone yang Jeno pakai juga keluaran lama, terlihat dari sebagian layarnya yang sudah retak, "apa jeno tidak ingin membeli yang baru ?"

Jangan tanya, tentu ia ingin tapi niat itu diurungkan karena untuk memenuhi kebutuhannya yang lebih ringan saja ia harus bekerja, ditambah matanya yang bermasalah ia harus membeli kaca mata dan memeriksakannya rutin ke dokter jika tidak maka akan sulit untuk belajar

Lalu apa kakak-kakaknya tidak memberi uang ?
Mereka selalu memberi uang, tapi uang itu hanya cukup untuk beberapa minggu saja bahkan untuk menghemat jeno lebih sering berjalan kaki dibandingkan naik bus, untuk itu ia akan berangkat dua jam sebelum bel masuk kelas berbunyi

Tak jarang jeno sering terlambat dan berakhir dengan hukuman, jika teman-temannya mengikuti ekskul disekolah maka jeno akan langsung bekerja jika saja ada kesempatan ia ingin masuk ekskul basket dan musik, tapi nyatanya ia tak memiliki kesempatan itu

Setiap jam istirahat jeno lebih memilih untuk tidur dikelas, karena waktu istirahat nya dirumah sangat sebentar belum lagi jika kakaknya itu memukul jeno maka akan bertambah tidak bisa tidur akibat rasa sakit

Jeno hanya memiliki tiga temen selama masa sekolahnya yang hampir tiga tahun ini yaitu haechan, Jaemin dan renjun, perkenalan itu dimulai ketika mereka berempat satu gugus, awalnya teman Jeno banyak apalagi dari segi fisik Jeno sempurna, tampang juga tak kalah dari yang lain "ganteng" tapi setelah tau Jeno penerima beasiswa mendadak satu persatu dari mereka menjauhi jeno karena dianggap tidak setara dengan mereka yang elit barang yang mereka gunakan saja branded

Hanya mereka bertiga yang bertahan dengan jeno hingga kini, satu sekolah bahkan guru-guru yang lain tidak ada yang mengetahui jika jeno adalah seorang anak dari pemilik perusahaan ternama bahkan tidak dengan ketiga temannya pun, jika ada keperluan disekolah yang membutuhkan wali, maka Jeno akan meminta bantuan pada paman tempatnya bekerja

Kalau ditanya " Jeno tinggal dimana ?" pasti jawabannya dia tinggal dirumah majikannya

Pernah ada yang bertanya " emang lu gak punya keluarga ?" jeno bilang punya kakak tapi mereka bekerja di jauh-jauh tempat dan akan datang menjenguknya setahun sekali atau mungkin kalau dia sakit

Sampai sekarang pun warga sekolah gak ada yang pernah liat langsung atau tau siapa kakak kakak jeno, jangankan wajah untuk nama pun tidak ada yang tau karena setiap ditanya nama kakaknya jeno hanya akan tersenyum lalu berkata "kakak ga mau namanya di sebut katanya privasi"

Duniaku - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang