Chapter 20

3.9K 310 75
                                    

Happy Reading..
. . .

"Udah mau bel kok jeno belom dateng sih ?"

Haechan beserta kedua rekannya sudah berdiri didepan pagar sekolah untuk menyambut jeno yang kabarnya akan masuk hari ini, tapi sudah hampir 30 menit mereka berdiri disana tetap saja tidak ada tanda-tanda akan munculnya manusia itu

Sekitar 5 menit lagi bel akan berbunyi, biasanya jeno memang suka terlambat apa mungkin dihari pertamanya setelah meliburkan diri hampir sebulan itu harus diawali dengan terlambat juga ?

"Kita masuk aja yuk, mungkin jeno telat" Renjun mengajak yang lain untuk masuk lebih dulu karena hanya mereka bertiga yang berdiri disini halaman sekolah juga sudah mulai sepi, siswa/ siswi lain sudah memasuki kelas masing-masing

Mau tak mau akhirnya ketiga sejoli itu pergi meninggalkan gerbang, sepertinya memang jeno akan terlambat

Kenyataannya yang ditunggu-tunggu tidak akan datang, mungkin mereka akan sedih nanti atau kecewa karena telah menunggu lama untuk temannya yang sudah lama tak jumpa, namun yang tidak bisa hadir lebih sedih karena ia seperti memberi harapan palsu pada yang lain

Jeno ingin pergi sekolah, ia rindu suasana kelas terlebih dengan mereka, teman yang selalu perhatian padanya, hari ini alam seperti tidak mendukung nya setelah perlakukan kakak-kakaknya tadi malam tubuh jeno terasa kembali melemah

Ia memang sudah dikeluarkan dari toilet, namun wajah lebam dimana-mana dan luka kering memanjang ditangannya ini tidak bisa disembunyikan, apa yang akan ia katakan jika teman-teman bertanya

Kini keadaan rumah sudah sepi, hanya dirinya yang tertinggal, setelah kejadian semalam, atensi Jeno di rumah ini seolah-olah hilang begitu saja, ia benar-benar seperti tidak di anggap

Contohnya saat tadi, setelah mark membukakan pintu toilet jeno langsung berdiri dan keluar untuk menuju ke kamarnya, dimana ia harus berjalan terlebih dulu melewati ruang makan

Seperti biasa, pemandangan pagi yang menyenangkan untuk keluarga bahagia, ada kakak-kakaknya yang sedang makan sambil bercanda

Kemarin saat jeno lewat mereka akan melihat sekilas padanya dan berhenti melakukan aktivitas, setidaknya mereka sadar bahwa jeno ada disana, namun kini jangankan berhenti bicara untuk melihat dirinya saja tidak

Dengan kaki bergetar, ia menaiki tangga dan berjalan pelan menuju kamarnya, langkahnya sempat terhenti untuk melihat figura foto berukuran sedang di lorong lantai atas, itu foto saat kelulusan mark tahun lalu, lagi-lagi tidak ada dirinya dalam foto keluarga tersebut

Jeno tersenyum kecil, lalu melanjutkan langkahnya untuk kembali masuk ke kamar

Sampainya di kamar, yang ia lakukan hanya diam sambil memperhatikan setiap sudut kamarnya, banyak kenangan masa lalu dikamar ini, sebelum bunda pergi hampir setiap hari salah satu dari kakak-kakaknya akan menemani jeno untuk tidur, berbagi cerita kegiatan mereka masing-masing dan yang pasti jika bunda lembur, maka mereka akan mengusap kepala jeno sambil memastikan bahwa ia tidur nyenyak

Membayangkan semua itu membuatnya sangat bahagia, namun terasa sangat mustahil akan terulang kembali, tak ada yang bisa diharapkan oleh orang seperti dirinya

Jika terus mengingat masa lalu maka dirinya hanya akan menerima kesedihan karena masa bahagianya telah usai

Jenopun menghela nafasnya dan beralih duduk di meja belajar untuk mengobati lukanya

Mungkin saja kakak-kakaknya tidak mengharapkan dirinya baik, namun ada teman-temannya yang akan khawatir bukan ? Ya... setidaknya masih ada yang peduli padanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duniaku - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang