📆 Yangnim-dong, 11ᵗʰ June 2020
Apa yang tertanam di benak Jeonghan setelah melihat vidio pendek dari Jihoon itu masih berkutat, berputar, kemudian berusaha memberi jawaban yang adil bagi bagian tubuhnya yang lain. Tetapi pada akhirnya otak selalu jadi yang utama untuk didengar bukan?
Lantas Jeonghan berusaha menyingkirkan sikap apatisnya, kemudian membulatkan yakin pada pemikirannya kemarin silam. Tidak ada salahnya bukan khawatir padanya? Tidak ada salahnya bila ia kini datang ke lokasi sebab rasa watirnya?
Jeonghan, Jihoon dan kemudian Seungkwan. Ya, memang kemarin ini Seungkwan bukanlah bagian dari dua pemuda lainnya yang sibuk membicarakan teori gadis roti susu keju dan gereja di pagi hari. Tetapi ya akhirnya pasti diberi tahu juga. Apalagi respon darinya lumayan memuaskan, yangmana berhasil membuat Jeonghan yakin akan pemikiran pertamanya.
Hari ini, si tiga pemuda berusaha lebih ramah dari hari-hari sebelumnya, menunjukkan upaya untuk beradaptasi di lingkungan asing itu. Sungguh sangat lucu bila pada dasarnya pemikiran si tiga pemuda ya mencurigai mereka tersebut-memikirkan hal-hal negatif yang dapat mereka lalukan. Tetapi hal tersebut dilakukan demi mengorek sisi pandang Yeo Naeul, si gadis susu keju yang menjadi bahan perbincangan pemuda dua puluhan seperti Jeonghan, Jihoon dan Seungkwan.
"Bibimu?"
"Entahlah, aku tidak tertarik mencari keberadaannya."
"Kenapa? Bukankah dia banyak mengkhawatirkanmu?"
Saat inilah Jeonghan dengan seluruh keberaniannya tengah mencoba mengorek pandangan Naeul tentang apa yang dipikirannya. Dibawah pohon rindang dengan angin sepoi-sepoi. Jeonghan lantas menyandarkan bahunya pada tembok berjendela dibaliknya-berusaha mencari sedikit rileks. Ya, Jeonghan bukan tipe-tipe manusia yang bisa mengorek kehidupan seseorang tanpa malu layaknya Seungkwan-malahan sebaliknya.
"Sepertinya aku yang lebih mengkhawatirkannya. Dia hanya wanita tua polos yang mudah dicuci otak." Mantap. Pandangan Naeul terhadap bibinya kini benaran terungkap. Nyatanya memang si gadis tidak memiliki hubungan harmonis dengan si bibi. Malahan diisi dengan kebencian satu sisi dari Naeul.
"Dicuci otak?" Kata tersebut terlalu menarik untuk di tanya kembali bukan? Dicuci otak? Oleh tempat ini?
"Ah, bukan apa-apa." Ayolah, katakan saja bila kau merasakannya. Merasakan ada yang salah dengan tempat ini. Tetapi mengapa ia layak berusaha menutupinya?
"Aku merasa seharusnya kau tidak disini." Apakah ada yang salah dari ucapan Jeonghan? Sebab reaksi Naeul membuatnya kelimpungan. Si gadis sekejap menjadi sedikit tengang. Tubuhnya sejenak bergeming dan menyisakan hening dalam sepersekian sekon. "Maksudku, bukankah anak seumuranmu wajib bersekolah?"
"Kau tahu, mereka yang mengatur. Aku tidak bisa menolak." Sekelupas demi sekelupas pandangan Naeul terungkap. Pemikiran si pemuda semakin kuat. Naeul sungguhan muak dengan hidupnya. Bukan, bukan hidupnya-tetapi tempat ini. Benar bukan?
'Tok tok'
Ketukan lantang tersebut berhasil merengut seluruh atensi Jeonghan. Tubuhnya dibalikkan, guna melihat si asal suara. Lantas nampak siluet seorang yang jelas Jeonghan dapat indentifikasikan siapa pemiliknya dari balik gorden jendela. Kemudian tangan di siluet menyibakkan sedikit gorden putihnya. Seungkwan, pemuda itu lantas mengisyaratkan sesuatu dari bibirnya.
"Sudah? Ayo kembali." Katanya kepada Jeonghan-masih dari balik jendela.
Merasa cukup dengan info yang telah didapatnya hari ini, Jeonghan pun mengiyakan ajakan Seungkwan. Seharusnya Jeonghan dapat sedikit lebih santai karena mendengar si gadis dambaannya memiliki presepsi yang sama dengannya. Hanya saja pemuda itu memilih opsi yang satu lagi. Pilihan dimana rasa cemas tidak berkurang, malahan semakin penasaran dengan apa yang didengarnya hari itu. Entahlah pemuda yang tengah kelimpungan memang sulit untuk berpikir, kemudian memilih jawab yang sempurna.
꒦꒷꒦꒦꒷꒦꒷꒷꒦
Thank you,
Sya.
KAMU SEDANG MEMBACA
find way home | svt vu
Fanfiction🎦Liburan musim panas tahun 2020 berhasil mempertemukan lima pemuda Gwangju pada sebuah desa wisata dengan tujuan berbeda-beda. Yang mana berakhir menjadi sebuah malapetaka besar nan menggemparkan seluruh penjuru Korea Selatan. Pembunuhan dan kebara...