🐣 PART 24

3.4K 179 0
                                    

🌴🅂🄴🄻🄰🄼🄰🅃 🄼🄴🄼🄱🄰🄲🄰🌴

Setelah lima hari di rawat di rumah sakit akhirnya gadis imut itu pulang ke rumah.

Wajahnya tampak polos tertidur di pangkuan sang ayah. Mereka masih dalam perjalanan menuju rumah, Indah yang duduk di samping sang suami dan Guntur yang hari ini mendadak menjadi supir. Pemuda itu menyetir di depan.

Perjalanan berjalan dengan lancar hingga mereka tiba di kediaman Panji. Pria paruh baya itu meletakkan putrinya dengan hati-hati di ranjang.

" Guntur kamu istirahat aja nak, kamu pasti capek kan jagain Bulan apalagi Bulan selalu rewel sama kamu." Ujar Indah, walaupun ia sudah tau Guntur pasti akan menolak.

" Enggak Bu, Guntur enggak capek. Ibu aja yang istirahat, biar Guntur temenin Bulan." Jawab Guntur.

" Yasudah ibu ke dapur dulu mau buat makanan buat nanti kita makan siang sama-sama."

Sepeninggalan Indah, Guntur duduk di pinggir ranjang menatap betapa manisnya wajah tunangannya ini.

Bulan masih sama dan tidak pernah berubah sejak dulu, dan Guntur juga akan selalu menyayangi gadisnya itu selamanya.

Teringat dengan motornya Guntur bergegas menuju garasi rumah Bulan. Kemarin ia sempat menitipkan motornya, mungkin ia akan memanasi mesinnya.

Sampai di halaman rumah, Guntur mengamati seseorang yang tampak mondar-mandir di depan gerbang. Dari postur tubuhnya sudah jelas itu laki-laki. Tingginya juga tidak jauh berbeda dari Guntur.

" Cari siapa?"

Sedangkan di kamar, Bulan tampak menggeliat. Senyumnya merekah saat sadar kini ia sudah ada di kamarnya. Ayahnya tidak bohong jika akan memperbolehkannya pulang.

Tapi dimana Guntur? Kenapa hanya ada jaket Guntur di dekat ranjangnya.

Berinisiatif Bulan keluar dari kamarnya, kemudian menyapa ibunya yang ada di dapur sibuk memasak, walaupun hanya masakan simpel karena bahan masakan sudah banyak yang habis.

" Bu, Guntur mana? Kok enggak ada? Ayah juga enggak ada." Ujarnya dengan suara serak khas bangun tidur.

Indah menoleh cepat melihat putrinya sudah keluar dari kamar " Lho sayang kamu harus istirahat kenapa keluar dari kamar, kamu lapar?"

Bulan menggelengkan kepalanya lucu,
" Jawab dulu pertanyaan Bulan ibuuu..." Rengeknya manja.

" Ayah ada di ruang kerja , kalau Guntur ibu lihat tadi keluar ke arah garasi." Jawab Indah.

Bulan menganggukkan kepalanya " Bulan susul Guntur sebentar ya Bu."

" Ehh Bulan jangan lama-lama kamu masih sakit." Teriak Indah melihat anak gadisnya sedikit berlari keluar.

Kaki kecilnya berjalan perlahan, sebelum matanya menangkap Guntur yang hendak melayangkan pukulan pada seseorang yang kini berusaha menghindar.

" GUNTUR BERHENTI!!!!!"

Bulan berlari dan memeluk kekasihnya erat. Sebenarnya apa yang terjadi. Setelah mulai tenang Bulan melepaskan pelukannya perlahan.

Guntur Milik Bulan [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang