🐣 EPILOG

6.1K 206 1
                                    

🌴🅂🄴🄻🄰🄼🄰🅃 🄼🄴🄼🄱🄰🄲🄰🌴

Jam menunjukkan pukul sebelas siang. Bulan tampak menggeliat dalam tidurnya, tubuhnya terasa remuk dan lelah. Ia baru bisa tidur tadi subuh sekitaran jam empat.

" Hiks....hiks...."

Isikan terdengar membuat Guntur langsung tersadar dan bangun dari tidurnya. Tampak wajah khawatirnya melihat istri tercintanya menangis.

" Kenapa sayang? Ada apa?"

Bulan tetap menangis walaupun sekarang Guntur tengah memeluk tubuh polosnya. Ia memukul-mukul dada Guntur sambil tetap menangis.

" Jahat hiksss sakit HUAAAAAAA......."

Guntur tertawa gemas melihat tingkah gadisnya, ahh sepertinya kata gadis sudah tidak di sebutkan lagi, lebih tepatnya wanitanya.

" Maaf sayang, kan kamu yang bilang setuju." Ujar Guntur membela diri.

" Sakit huaaaaa enggak mau lagi kayak tadi malem." Ujarnya masih menangis semakin keras.

" Eh?! Kok enggak mau lagi sih?" Panik Guntur.

" Huuu enggak mau lagi."

" Iya-iya enggak lagi udah ya sayang jangan nangis." Ujarnya membelai pipi istrinya yang basah karena air mata.

Bulan membenarkan letak selimutnya yang sedikit turun, ia membalas pelukan Guntur tak kalah erat. Sebenarnya ia malu karena sekarang tidak menggunakan pakaian sama sekali sama seperti suaminya.

" Terimakasih ya Lan atas semua yang udah kamu kasih ke aku." Ujar Guntur dengan suara lembut.

Bulan membelai pelan rahang suaminya, harusnya dirinya yang berterimakasih.

" Harusnya aku yang terimakasih karena udah hadir di hidup Bulan. Semuanya yang Bulan lakuin selama ini dari awal sampai akhir selalu ada suami Bulan tercinta ini yang selalu nemenin." Ujarnya gemas mencubit pipi Guntur.

Guntur menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik itu.

" Aku sayang sama kamu, aku juga cinta. Dari dulu sampai sekarang cinta aku enggak akan pernah berubah dan sampai selama-lamanya kamu bakal tetap jadi rumah terakhir ku."

" Jangan pernah tinggalin Bulan ya."

Guntur menganggukkan kepalanya mencium kening istri kecilnya penuh cinta.

Kilasan dimana ia kerap mengabaikan wanitanya, menolak mentah-mentah pertunangan mereka terekam jelas. Begitupun dengan tingkah Bulan yang tidak ada habisnya selalu menghiasi keseharian Guntur.

Dan sekarang, Bulan miliknya seutuhnya, miliknya seorang. Bulan hanya untuknya, ia tidak mau dan tidak akan mengizinkan siapapun merebut miliknya, Bulan istri kecilnya.

" I love you, now and forever."

" I love you too, now and forever."

🌴🅃🄴🅁🄸🄼🄰🄺🄰🅂🄸🄷🌴

Guntur Milik Bulan [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang