"Whoah.. apakah sekarang aku sudah bisa mengatakan kalau kau adalah wanita sukses, Haera?"
Haera melihat bagaimana laki-laki bepakaian nyentrik itu mengamati toko sebelum mencondongkan setengah tubuh bagian atasnya ke meja Haera. Menghadap padanya yang tengah membungkus sebuah buket bunga pesanan rutin Jina yang sekarang sedang menunggunya di kursi sana.
Haera melihat tangan usil laki-laki itu memegang-megang kelopak bunga yang ada disekitarnya dengan gerakan sangat hati-hati.
Awalnya Haera merasa terkejut setengah mati karena secara tiba-tiba tokonya menjadi ramai dalam satu waktu dengan pengunjung yang luar biasa wahh.. sekali kedatangannya. Coba jelaskan bagaimana perasaanmu jika ada empat laki-laki incaran hampir manusia setengah bumi tengah berdiri dihadapanmu tanpa perlu kau bersusah payah untuk mencari?
Haera bahkan sempat berfikir untuk menggerai papan reklame di depan tokonya dengan tulisan huruf kapital 'BTS ADA DI SINI' Siapa tau setelah ini tokonya bisa melesat tinggi. Hoho.. tolong jangan salahkan pemikiran Lee Haera karena otak wanita memang sulit untuk dijauhkan dari kata materi.
"Aku yang sukses, atau kau?"
Haera menjawab sambil lalu setelah mendapati Hoseok menaik turunkan sebelah alisnya tak mengelak. Kalau didepan banyak orang laki-laki itu pasti akan merendah tapi Haera tidak akan mengharapkan itu terjadi padanya. Justru Jung Hoseok merendah didepannya itu yang bencana, laki-laki itu terlalu senang bersikap congkak padanya meskipun ia tau bahwa itu hanya sandiwara belaka.
Membiarkan Hoseok bermain dengan bunga, matanya tanpa sengaja kembali menangkap beberapa sosok lain yang sedang menyebar di area tokonya.
Ada Jina Nona pelanggan setianya dan Suga -sudah pasti Haera mengenal lelaki itu- yang sedang duduk berdua di kursi besi seperti dua patung Sphinx Mesir ditengah gurun. Dari mata polos Haera saja, sudah bisa ditebak bahwa kedua orang itu pastilah saling mengenal dan memiliki hubungan hanya saja terlihat ada dinding pembatas diantara mereka.
Haera sempat terkekeh pelan melihat betapa tegangnya wajah Jina saat ini. Ini adalah pertama kali Haera melihat Jina beraut seperti itu karena menurut Haera, Jina adalah wanita yang terlampau cuek dan datar luar biasa.
Mendekatkan diri pada Hoseok, Haera sedikit menurunkan nada bicaranya. "Ada hubungan apa antara Jina Nona dan Suga? Kenapa aneh sekali?"
Hoseok mengikuti arah pandang yang ditunjukkan Haera, lalu kembali memandangnya.
"Tidak mau bertanya kabarku lebih dulu ya?"
Menghela nafas pelan, Haera balas memandang Hoseok dari atas sampai bawah lalu kembali ke matanya. "Kau terlalu jauh dari kata tidak baik-baik saja. Butuh sekali ya, kutanya?"
"Tentu saja. Kita kan teman yang sudah lama terpisahkan."
Menghembuskan nafas lagi, Haera menyerah.
"Kabar baik? Jung Hoseok, temanku?" Gadis itu bahkan memberikan senyuman kelewat paksa serta gerakan bersemangat yang sengaja dibuat-buat.
Melihat itu, Hoseok pun ikut melebarkan senyumnya. "Baik sekali. Sangat baik apalagi sekarang aku bertemu dengan temanku yang semakin cantik seperti Bidadari, semakin terlihat anggun seperti putri, dan semakin cerah seperti bunga matahari. Tapi biar kulihat dulu, apakah mulutnya masih tetap sama setajam pisau belati?"
Hoseok bahkan mengalihkan tangannya dari bunga, berpindah untuk menompang dagunya di meja.
Tak ingin ikut lebih dalam pada sandiwaranya, Haera segera mengibaskan plastik bening tepat pada wajah Si laki-laki berharap bisa menghentikan mata Hoseok yang memandangnya terlalu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun And Flower [Jung Hoseok] ✔
Fanfiction#4. BTNoc Universe. Bisa memandang kehidupan dengan cara luas adalah hal yang luar biasa. Karena banyak pengalaman yang akan didapat dari banyak sisi tak kasat mata. Tapi memandang kehidupan dengan mata dan perasaan yang terlampau luas juga bisa mem...