"Aku datang kemari minggu lalu, Nona Bunga. Tapi aku tertipu, kau libur."
Haera yang tengah membungkus beberapa bunga di mejanya agak mendongak untuk menatap Gadis imut yang sedang bergerak menelisik pada deret bunga-bunga musim semi. Ia memberi sentuhan terakhir dengan perekat bermotif daun pada buket yang ia pegang agar bungkusannya rapi, lantas tersenyum kecut disela-sela ingatannya pada minggu lalu kenapa toko bisa sampai libur beberapa hari.
Apa yang dikatakan oleh Hoseok saat itu benar. Begitu kakinya menapak halaman rumput Panti, Haera mendapat sambutan tangis dari Sang Ibu. Ibu yang ketika itu sedang berada di teras luar bersama Daisy tampak sekali untuk berencana pergi menilik dari pakaiannya yang rapi. Rupanya Ibu berniat mengunjungi Haera lagi hari itu, namun urung karena kedatangan Haera memberikan dampak baru bagi hubungan keduanya.
Ibu menangis, tentu saja. Meminta maaf berulang kali serta memberi pelukan erat yang hangat tanpa henti. Daisy juga sama, Haera tidak tau terbuat dari apa hati Gadis cantik tersebut karena ketika Haera tidak mampu mengucapkan kata maaf lantaran ucapannya yang fatal, justru Daisy lah yang lebih dulu datang menawarkan sebuah pelukan. Mengetahui suara sesegukan Haera yang menangis, Gadis itu hanya tersenyum sendu lantas merentangkan kedua tangannya berharap Haera mau masuk kedalam pelukannya.
Semua selesai di hari itu. Mereka saling membuka diri satu sama lain, dan berusaha untuk saling mengerti akan porsi yang mesti di dapat atau diberi. Mengingatnya lagi, Haera merasa tidak mampu mencegah air untuk tidak mencembung di kedua mata. Dengan ini hatinya terasa begitu ringan. Mengedip sekali lagi, Haera berusaha kembali dari ingatan untuk menghadap realita yang sedang menanti.
"Maafkan aku Nona muslim. Anda hanya sedang tidak beruntung. Dan ngomong-ngomong di dalam ponselmu sudah tersimpan nomor ponselku, setidaknya gunakan benda pintar itu untuk memastikan kalau kedatanganmu tidak sampai sia-sia."
Begitu Haera selesai berucap, kesadaran lain seolah baru menamparnya karena ia sendiri mengingat bahwa selama tokonya tutup pun ponsel miliknya juga tidak tersentuh sama sekali. Beruntung Haera tidak mendapatkan celaan atas perkataannya, ia hanya melihat Kinan memutar kepala untuk balas memberi senyum lebar. Sebelum kemudian Gadis itu beranjak dari tempatnya menghampiri dirinya yang kini kembali meraih bunga-bunga lain pesanan Kinan untuk segera di kemas.
Ada beberapa pelanggan hari ini, dan Kinan menjadi salah satunya yang datang. Kedatangan rutin, yang tumben sekali ia lakukan sendiri. Haera bertemu Kinan hanya ketika Gadis itu datang ke tokonya untuk memesan. Dan sejauh matanya memandang, presensi Kinan akan selalu tertangkap mata tidak pernah sendirian. Karena keberadaan Si tiang Kim Namjoon yang sudah dinobatkan oleh Haera sebagai bayangan Kinan, always on Her side.
Tunggu sebentar,
Kinan yang di samping Namjoon, atau Namjoon yang di samping Kinan?
Kalimat yang sama, namun dengan penempatan kata yang berbeda akan menghasilkan arti yang berbeda pula. Haera tidak tau mana yang benar. Tapi yang jelas jika disana ada Kinan maka akan selalu ada Kim Namjoon. Lantas, ketika kali ini ia mendapati Gadis tersebut hanya datang sendiri, tak urung fikiran dan bibirnya sudah gatal sekali ingin bertanya.
Melihat Kinan menempelkan sikunya pada meja utama, Haera menjeda niatnya bertanya karena meyakini Gadis itu akan mengatakan sesuatu.
"Tidak ada hal yang sia-sia Nona Bunga, semua yang kita lakukan selalu punya nilai tergantung dari sisi mana kita mau menilainya. Dan untuk yang satu ini aku harus berterimakasih padamu, karena berkatmu aku justru mendapat tambahan hari untuk mengurus bunga-bungaku di sini. Itu menyenangkan untukku."
"Wah, benarkah? Sampai kapan?"
"Sampai aku benar-benar mengirim bunga ini ke pemesan."
"Urus yang lama. Supaya kau punya banyak waktu menyenangkan juga bersama Namjoon di sini. Ngomong-ngomong apakah itu artinya akan ada komisi untukku? Kau bilang tadi itu berkatku kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun And Flower [Jung Hoseok] ✔
Фанфик#4. BTNoc Universe. Bisa memandang kehidupan dengan cara luas adalah hal yang luar biasa. Karena banyak pengalaman yang akan didapat dari banyak sisi tak kasat mata. Tapi memandang kehidupan dengan mata dan perasaan yang terlampau luas juga bisa mem...