Chapter 6

95 17 9
                                    

"Sudah kukatakan untuk meletakkan pakaian kotor di tempatnya bukan? Kenapa susah sekali? Pakaian kotor itu letaknya bukan di gantungan kamar mandi."

"Cuci piringmu setelah kau makan. Itu akan lebih mudah daripada harus menumpuk dan mengerjakannya sekalian. Dapurmu juga akan terlihat jauh lebih bersih."

"Dan jangan sampai menumpuk pakaian kotor lebih dari tiga hari. Baju mu itu, duh!"

"Apa susahnya merapikan tempat tidur ketika bangun? Kau ini tidur seperti apa sih Lee Haera, sampai bisa membuat ranjang berantakan seperti ini? Aku jadi penasaran yang tidur disini sebenarnya manusia apa gangsing?"

"Buang bungkus make up ke tempat sampah, Ya Tuhan.."

"Kemarin ini sudah kubersihkan, kenapa sekarang kotor lagi?"

"Lee Haera bagaimana kau akan mengurus keluargamu nanti kalau mengurus diri sendiri susahnya kelewat ampun?"

"Duh, berikan aku obat sakit kepala, aku frustasi melihat ini. Sungguh."

Sudah Haera katakan bahwa tidak ada yang lebih mengerikan daripada harus mendengar omelan Jung Hoseok bukan?

Setelah kejadian dua hari lalu saat ia katahuan telah menyimpan gudang sampah dalam rumah yang terlihat indah, Hoseok kembali lagi dengan segala rentetan kata untuk mengacaukan harinya pagi ini. Lebih tepatnya membereskan kekacauan Haera sih, tapi menyebut Hoseok pengacau adalah anggapan yang pas bagi Haera.

Bagaimana tidak?
Selama seharian kemarin setelah makan siang, rencana Haera untuk membuka toko harus gagal karena Hoseok benar-benar melakukan massive cleaning pada ruang pribadinya disertai dengan omelan yang susah sekali untuk berhenti. Sekalinya berhenti, omelannya akan berganti dengan keluhan atau desahan frustasi.

Haera memang pandai berdebat jika itu dengan Hoseok, tapi dia benar-benar akan berubah menjadi seperti anjing rumahan kalau sudah bertemu dengan raut Hoseok yang tidak enak dipandang seperti ini.

Hoseok itu kelewat cinta akan kebersihan dan kerapian. Dapat jelas terlihat dari bagaimana pakaiannya yang selalu tampak bersih putih tanpa noda dan selalu komplit teratur dari atas ke bawah. Bahkan dia juga kelewat detail menjaga kebersihan pada hal sepele seperti memeriksa terlebih dahulu tempat yang akan ia gunakan untuk meletakkan ponselnya, tidak ingin mengusap keringat dengan lengan baju, juga selalu meletakkan sepatu dengan posisi rapi dan rata ketika ia diharuskan untuk melepasnya.

Maka tak perlu di ragukan lagi, kau harus percaya jika ada seseorang yang mengatakan Jung Hoseok adalah laki-laki yang amat sangat dapat diandalkan dalam hal kebersihan.

Sudah Hiperbola belum?

Kalau belum, biar Haera lanjutkan dulu.

Seperti sebuah rumus paten matematika, semua manusia normal akan selalu tidak menyukai hal yang bertolak belakang dengan sifat atau kepribadian dirinya, dan itupun terjadi juga pada Jung Hoseok Si lelaki kelewat normal.

Tampak sedikit saja ada hal kotor di depan matanya, cepat atau lambat itu akan mampu membuat perasaannya tidak nyaman bahkan bisa menyebabkan uring-uringan. Apalagi jika hal tersebut bersumber pada orang-orang di sekitarnya, orang-orang yang dikenalnya. Siap-siap saja mendapat runtukan omelan panjang dari bibir lancip Jung Hoseok.

Mudah sekali untuk melukis tawa di bibir Jung Hoseok, tapi mengganti lukisan tersebut menjadi cebikan tak bersahabat juga tidak begitu susah. Coba saja lakukan kegiatan membuang bungkus atau penutup es krim sembarangan tepat didepannya, maka kau akan melihat mata itu menatapmu tajam dan ujung-ujung bibirnya yang turun kebawah.

Seharusnya bagi kaum kelas terendah dalam hal kebersihan seperti Haera ini, sangat disarankan untuk jauh-jauh dari kaum tertinggi seperti Hoseok. Tapi justru malah seperti sandal kiri dan kanan, mereka berdua hampir bisa dikatakan susah untuk dipisahkan.

Sun And Flower [Jung Hoseok] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang