Happy Reading(.◜◡◝)
"Kurasakan dunia milik berdua." celetuk teman Sadika menyanyikan potongan lagu yang sedang naik daun, ia kerap disapa dengan Jason, pria berkulit cokelat terang, dengan dua lesung pipit, rambut ikal, dan mempunyai jambul di depannya.
"Ssuit." Benua yang duduk di samping Jason bersiul menyauti godaan sahabatnya itu, berbeda dengan Jason, Benua memiliki kulit seputih susu, mata sedikit sipit, dan bibir tebal yang menggoda.
"Waduh Dik, bahaya main lo sama Kavya mentang-mentang Gendisa lagi sibuk persiapan olimpiade." gurau Jason.
Kavya dan Kahla makan dengan tak nyaman, rasanya posisi mereka terbalik. Jika dulu Sadika yang akan merasa tak nyaman ketika di dekati Kavya, sekarang keadaannya Kavya yang merasa risih dan terganggu akan kehadiran Sadika di dekatnya. Beberapa kali pandangan Kavya melirik Sadika dengan kesal, tetapi yang di tatapnya hanya menatap balik Kavya datar dan beberapa kali mencuri makanan milik Kavya.
"Biasanya dari mata turun ke hati." celetuk Kean, pria yang sebelumnya bersama Gendisa saat dimana Kavya di depak dari mobil Sadika dengan tak terhormat. Pria berperawakan jangkung dengan alis mata tebal dan rahang yang kokoh.
"Kavya kok lu diam aja dari tadi, salting ya duduk di samping Sadika." Jason mengerling genit, menggoda Kavya yang tak kunjung membuka suara. Biasanya gadis itu selalu mengamuk jika ada teman-teman Sadika karena menurutnya mereka mengganggu waktu bermesraannya bersama Sadika.
Benua menyenggol bahu Jason, "Udah lo diam aja mendingan." bisiknya dan memberi isyarat pada Jason agar pria itu lebih peka membaca ekspresi Kavya.
Menyadari sepertinya ia sudah memancing emosi Kavya, sontak Jason tersedak kencang sampai-sampai ujung matanya berair. Kean dengan sigap memberi Jason sebotol air mineral, sementara itu tawa Benua menyembur menyaksikan reaksi berlebih Jason. Tampaknya Jason masih takut pada Kavya mengingat ia dulu pernah membuat masalah dengan Kavya dan gadis itu membalas Jason dengan telak.
Dulu sewaktu mereka di tahun pertama masa putih abu, Jason tak sengaja mengenai rok Kavya dengan jus buah naga hingga membuat rok putih Kavya menjadi noda berwarna kemerahan. Kavya tidak sadar jika rok bagian belakangnya terkena tumpahan jus santai-santai saja, sedangkan si pelaku malah enggan untuk meminta maaf. Para murid diam-diam menatap Kavya, setiap kali ia menengokan kepala pada murid yang menatapnya diam-diam mereka langsung membuang pandangan. Jason berjalan mengikuti Kavya, tubuhnya berusaha menutupi noda pada rok gadis itu. Jengah akan tingkah Jason yang mengikutinya, Kavya menghentikan langkahnya menuju lapangan basket untuk menghampiri Sadika. Ia tiba-tiba berbalik menatap Jason, pria itu tak sadar jika Kavya berhenti malah menabrak tubuh Kavya. Tangannya terjulur memegang kemeja sekolah Kavya spontan agar tak terhempas ke lantai.
Brek..
Ya, betul sekali. Itu adalah suara kancing baju Kavya yang copot. Wajah gadis itu memerah menahan malu dan kesal, netranya menyorot Jason yang tak bergeming habis terjatuh. Untungnya saat itu koridor sekolah tempat berhenti keduanya sedang sepi, jadinya tidak ada yang melihat adegan memalukan barusan selain keduanya dan CCTV tentu saja. Kaki jenjang Kavya, menendang perut Jason agar ia segeran menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Antagonist
Novela JuvenilBagaimana perasaanmu jika terbangun di dalam raga orang lain? . Saat Arshinta Kiraina sedang menulis akhir karya terbaik sepanjang hidupnya, takdir berkata lain. Gadis malang yang sampai akhir hayatnya tak pernah merasakan kasih sayang itu kembali k...