3

16.8K 3K 510
                                    

Yuk gas-in vote dulu. Total vote nyampe 100? Kita lanjut chapter 4

"BANG!!"

"BANG ARVIN!!"

"BANG!!! BANG!! BANGSAT!" Teriak Jaevin dengan sesekali menggedor pintu kamar Arvin.

Arvin membuka pintu sambil menggaruk tengkuknya. Rambutnya berantakan, keliatan jelas kalo dia baru bangun tidur, "duh, apasih, dek? Berisik banget."

"Tuh, sahabat setia lu nunggu di ruang tamu, mau ketemu katanya."

"Bilangin ke dia kalo gua nya lagi gak ada."

"Mana bisa! Tadi gua udah bilang kalo lu nya ada."

"Yaudah bilang aja gua tiba-tiba hilang diculik jin."

"Bang.."

"Arvin," panggil cowo lain di belakang sana, itu Reza.

"Siapa yang ngizinin lu masuk sampai kesini? Sana balik ke ruang tamu."

"Maaf, tapi saya pengen ketemu kamu."

"Ck! Gua gak mau ketemu lu."

"Arvin, please, jangan gini," Reza mendekati Arvin. Jaevin berada di tengah-tengah mereka.

"Eee.." adik Arvin itu cuma bisa nyimak.

"Vin, saya kan gak salah kok kamu marahnya ke saya?"

"Suka-suka gua, lah."

"Arvin, saya beliin pop ice Melon kalo kamu mau berenti marah."

"Emm.."

"Pop ice Melon sama somay nya juga."

"Ok, gua mandi bentar," Arvin menyambar handuknya dan ambil langkah kilat buat mandi.

Reza senyum kemenangan. Yaa, gak papa deh menang meski kudu nyogok dulu.

"Dasar orang-orang aneh," celuk Jaevin terus pergi gitu aja.

Dalam hitungan menit, Arvin udah kelar mandinya. Sekarang dia udah wangi minyak telon. Gak deng, bukan minyak telon tapi minyak lakik lah pokoknya.

"Yok, berangkat."

"Semangat banget."

"Yoi lah, mau beli belahan jiwa ini."

Reza terkekeh. Mereka berdua berjalan menuju ke mobil bawaan Reza lalu si pemilik mobil langsung ngebukain pintu buat Arvin. Haha biasalah, sahabat yang baik emang begitu.

"Silahkan naik, nyai."

"Heh!" Arvin menggembungkan pipinya.

"Bercanda."

Mereka berdua berangkat buat nyari mamang yang jual pop ice Melon sama somay. Arvin anaknya merakyat jadi dia disogok pake gituan nerima-nerima aja. Gak jauh dari rumah Arvin ternyata ada yang jual dan akhirnya mereka beli itu terus cus lagi pergi ke lapangan yang dipenuhin rumput hijau. Disana banyak anak-anak yang lagi main, banyak juga orang pacaran, ada yang piknik keluarga, ada yang main layang-layang pokoknya asik lah. Reza sama Arvin duduk di tengah-tengah lapangan itu nontonin orang main layangan.

"Enak somay nya?"

"Pake nanya, kalo gak enak udah gak dimakan dari tadi."

Reza tertawa kecil, "iya deh."

"Makasih btw," Arvin menyenderkan kepalanya ke bahu Reza sambil menyedot pop ice Melon nya. Ini namanya senderan persahabatan.

"Huum sans, biasanya kamu juga pake uang saya buat beli makanan."

DENIAL {BXB} (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang