Vote dulu kak, besok udah end nih
Reza duduk di kursi belakang rumahnya. Akhir-akhir ini dia ngerasa capek. Dia dibikin marah sama keadaan tapi dia juga lemah gak bisa ngelawan. Mommy yang ngeliat anaknya ngelamun langsung duduk di samping Reza.
"Reza, kok ngelamun?"
Reza tersenyum tipis, "ada yang Reza pikirin, mom."
"Mikirin apa? Kayanya kamu gak baik-baik aja. Ada masalah, ya?"
"Iya, mom."
"Masalah sama Lastri? Kamu berantem sama dia? Cerita aja ke mommy, sayang," mommy mengusap lembut punggung Reza.
"Aku udah putus sama Lastri."
"Loh, kok bisa? Siapa yang mutusin?"
"Dia," ucap Reza lirih.
"Kenapa, Reza? Apa kamu nyakitin dia?"
"Selama dua tahun Reza pacaran sama dia, Reza gak bisa cinta dia sepenuhnya."
"Gak bisa? Apa sifat Lastri kurang baik? Makanya kamu gak bisa jatuh cinta sepenuhnya ke dia?"
Reza menggeleng, "Reza ada rasa sama orang lain, mom."
"Orang lain? Tapi, kenapa kamu gak sama orang itu malah sama Lastri?"
"Gak bisa, mom. Reza sama orang itu gak bisa bersatu," suara Reza bergetar, lagi-lagi dia harus sedih akibat kenyataan.
"Orang itu gak suka sama kamu?"
"Reza suka sama Arvin, mom. Bukan suka, tapi udah ke tahap cinta sampai gak mau kehilangan dia."
Mommy seketika kaget sampi nutup mulutnya pake telapak tangan, "Rezaa.."
"Maafin Reza. Maaf udah bikin mommy kecewa tapi ini yang Reza rasain. Reza udah usaha nahan perasaan sampai terpaksa jadian sama Lastri tapi tetep perasaan Reza ke Arvin gak berubah. Maaf, mom," Reza bersimpuh hampir mencium betis mommy nya.
"Berdiri dulu, sayang," mommy menuntun Reza buat duduk ke kursi lagi. Dia mengelus pelan pipi anaknya.
"Mommy cuma kaget barusan. Tapi, mommy juga gak bisa larang kamu buat suka sama Arvin. Kalo itu yang bikin kamu bahagia, mommy gak masalah, Reza. Percuma kalo kamu sama cewe tapi sepanjang hidup gak bahagia. Jadi, kamu boleh perjuangin perasaan kamu buat Arvin."
"Terus papa? Masa depan keluarga kita? Reputasi?"
Mommy tersenyum, "nanti kita omongin sama-sama ke papa, ya? Soal masa depan kan sekarang ada yang namanya ibu pengganti, gampang kok urusannya. Lalu soal reputasi, buat apa peduli sama omongan orang selama kita baik-baik aja dan ngerasa senang yaa lebih baik dijalanin."
Reza memeluk mommy nya. Perasaannya lebih tenang sekarang. Dia beruntung punya mommy yang pengertian. Tugas Reza selanjutnya cuma ngejar Arvin sampai dapat.
..
.
.
.
Malamnya Reza langsung cus ke rumah Arvin dan kebetulan Arvin juga yang bukain pintu.
"Ngapain lu kesini?!"
"Vin, saya mau ngomong sesuatu."
"Gak!" Arvin hampir nutup pintu tapi Reza tahan dan bilang, "saya suka kamu. Suka lebih dari sahabat, saya pengen milikin kamu sebagai pasangan bukan sahabat."
Arvin membeku, kesempatan itu digunain Reza buat ngegenggam dua tangan Arvin.
"Vin, seriusan saya suka sama kamu. Saya gak pengen kamu sama orang lain, saya cemburu."
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL {BXB} (Completed)
Novela Juvenil[Sebelum baca ini, disarankan baca book Homophobic dulu] "Mereka gay, mereka salah, vin!" "Apa kalo aku gay artinya aku juga salah?" Arvin menatap nanar cowo di depannya. "Iya!" "Maksud kamu cinta itu harus sesuai gender? Cinta yang suci itu kenapa...