Setengah jam yang lalu, Raka menyudahi latihannya. Teringat setelah pertarungan tadi, lelaki misterius itu membuka tudungnya.
Wajah tegas dengan tatapan tajam khas seorang kesatria yang siap tempur di medan perang. Rambutnya hitam tebal tak menutupi pandangan tajam miliknya dengan usia diperkirakan awal 30an.
"Aku akan melatihmu," ucapnya tiba-tiba. Mengulurkan sebilah pedang ke arah Raka dan segera diterimanya.
Raka tak mengerti, namun demi keamanan, Raka memilih mengikuti kemauan lelaki ini. Pelatihan dasar mulai berjalan hingga satu setengah jam lamanya. Jacob-nama lelaki misterius itu, hanya mengajarinya cara memegang pedang dengan benar. Selebihnya sebatas gerakan dasar dengan tangan kosong.
"Kita akhiri untuk hari ini. Aku harus pergi." Seketika lelaki itu telah menghilang diantara ilalang. Raka menghembuskan napas lega. Dirinya selamat kali ini. Ditambah lagi seorang guru yang tiba-tiba mau melatihnya. Jujur saja, ini lebih aneh daripada kelihatannya.
Raka segera kembali ke benteng pertahanan. Sebelum mentari mulai bersinar dan orang-orang bangun. Membelah ilalang tinggi, Raka berhasil kembali sebelum ketahuan. Begitu sampai di tendanya, dirinya bergegas masuk dan berpura-pura tidur.
***
"Selamat pagi, Pangeran Nares. Bagaimana tidur Anda?" Vander menghampiri tenda Raka. Sepertinya pria inilah yang bertugas menjaganya selama di benteng pertahanan.
Raka menatapnya datar, "Tidak buruk". Setelahnya keduanya keluar dari tenda.
Dari kejauhan, terlihat prajurit yang berlatih di camp. Beberapa hilir mudik membawa beban berat dipunggungnya.
"Itu persediaan bahan makanan kita yang baru datang, Pangeran" Jelas Vander tanpa diminta.
Keduanya menuju ruang rapat dimana Joo telah menanti. Begitu memasuki tenda rapat, terlihat beberapa orang juga berada di sana. Sepertinya mereka juga brigadir jenderal pemimpin perang dari beberapa regu.
"Silahkan duduk di sebelah sini Pangeran," Vander menarik kursi tepat di sebelah kanan Joo. Mengabaikan tatapan sinis brigadir lain yang mengikuti langkahnya.
Rapat pun dimulai. Sebenarnya Raka hanya menonton di sini. Perdebatan dua atau lebih brigadir jenderal membuatnya tak menaruh minat. Lagi pula banyak di antara mereka yang tak peduli kehadirannya.
Hampir 2 jam rapat itu dilakukan. Sebelum keluar tenda, bahunya ditepuk beberapa kali oleh Joo. Meninggalkan tatapan aneh dari brigadir lain yang masih mengawasinya.
"Setelah ini Anda mau melakukan apa Pangeran?" Vander masih mengikuti.
Raka berhenti melangkah,Mengawasi latihan prajurit sepertinya tidak buruk
"Camp pelatihan, " setelahnya Raka berjalan lurus dengan Vander dibelakangnya.
Rumor itu pun telah sampai di sini. Bagus!! Semakin banyak yang meremehkanku, semakin puas juga saat menjatuhkan mereka nanti
Bisik-bisik prajurit terdengar olehnya. "Pangeran sampah" Jelas hal apalagi yang membuatnya tak dihormati. Bahkan selama di sini, hanya sebagian kecil yang masih mau melayaninya.
Raka memilih mengabaikan itu semua. Perhatiannya tertuju pada latihan prajurit yang bisa ia praktekkan nanti. Sepertinya dirinya harus sering kemari.
TBC
Hai-hai!! Kembali lagi dengan cerita ini..
Maaf ya dikit lagi..
Semoga tidak mengecewakan 💕
See you next update
CyaaaaSiskanaek
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijebak Protagonis
FantasyRaka Dewangga tertabrak saat menyeberang jalan. Tubuhnya terpental jauh hingga beberapa meter. Di akhir kesadarannya, Raka melihat seseorang sedang memandangnya dengan senyum menenangkan. "Tidurlah," ucap orang asing itu dan setelahnya Raka benar-be...