"Tak ku sangka, pangeran sampah ini di sini, " seruan seseorang memecahkan fokus keduanya. Miles-Panglima perang musuh menatap keduanya sambil menyeringai.
■□■□■□■□■■□■□■□■□■■□■□■□■□■
Joo segera berdiri di depan Raka. Berusaha melindunginya dari panglima licik seperti Miles. Entah apa yang sudah pria itu rencanakan.
"Bukankah ini semakin mudah?" Miles bersiap, secara tiba-tiba berlari dan mengayunkan pedangnya.
Menghalau pedang musuh, Joo menangkisnya dan balik menyerang. Sedangkan Raka tersentak mundur. Menghalau Joo dari serangan prajurit musuh yang muncul bersama Miles.
"Lebih baik kalian menyerah!" Miles menyeringai. Dengan mudah, ia menangkis serangan Joo dari sisi kiri tubuhnya. Pria itu kemudian menghantam pedang Joo dengan sekali sentakan kuat hingga terpental.
Tak jauh berbeda dengan Joo, Raka mulai terdesak. Beberapa prajurit musuh semakin banyak yang berdatangan. Menghadapinya tentu bukan hal mudah dengan stamina yang telah berkurang.
Raka dan Joo tersentak mundur. Saling memunggungi dengan dikelilingi musuh. Diantara mereka, Miles melangkah mendekat.
"Menyerahlah!!"
Raka mengeratkan genggaman belatinya. Egonya menolak untuk menyerah saat ini. Sedangkan Joo, pria itu berpikir keras agar Raka bisa kabur dalam situasi ini.
Miles tampak puas. Menatap Raka yang masih berusaha mempertahankan posisinya. Dalam sekali ayunan, pedang Miles telah berada dekat dengan leher Raka.
Joo benar-benar merasa gagal. Pasukannya kali ini telah kalah dalam pertarungan. Begitu pula dengan Raka yang dalam kondisi bahaya, tentu Joo harus mempertanggung jawabkan ini nantinya.
Belati Raka ditendang kasar oleh Miles hingga jatuh dari genggaman. Pria itu menarik paksa Raka hingga menjauh dari Joo. Sungguh bagus bila dijadikan tawanan perang, pikirnya.
***
Dalam suatu ruangan, tampak gelap tanpa pencahayaan. Raka terkurung disana dengan tali yang melingkari tubuhnya. Sedangkan Joo? Entahlah.
Begitu ia ditarik paksa, Raka merasa dihantam benda keras. Seketika itu juga, kesadarannya hilang. Disinilah dirinya sekarang. Sendiri, dengan memar yang mulai terasa perih di beberapa bagian.
Tak lama, secercah cahaya mendatangi dirinya. Seorang prajurit dengan obor muncul dalam kegelapan.
"Tahanan sudah bangun. Baguslah!" ucap prajurit itu, kemudian berlalu.
Si*l! Tak kusangka akan tertangkap dalam kandang musuh
Raka menatap sekelilingnya, dirinya harus bisa kabur saat ini sebelum prajurit itu berhasil melapor.
Menggerakkan tubuhnya perlahan, mendekati sel besi. Raka melihat sesuatu berkilau disana.
Kaca!!
Entah bagaimana, ada serpihan kaca di sana. Segera Raka berusaha meraihnya.
Beberapa kali percobaan gagal. Posisi tubuhnya sulit untuk digerakkan. Mencoba sekali lagi, melonggarkan ikatan talinya dibagian tangan.
Yosh, dapat!!
Tangan penuh darah, tak ia hiraukan. Yang pasti, ia harus segera memotong tali ini dan keluar dari sel.
Tap tap tap
Raka tersentak. Suara langkah kaki dikejauhan membuatnya semakin waspada. Beberapa saat lagi, entah ketahuan atau berhasil kaburkah dirinya? Goresan kaca berusaha ia percepat.
Sedikit lagi.. Sedikit lagi...
TBC
Hai-hai!! 👋👋
Akhirnya bisa update lagi ✨
Maaf ya kalau mengecewakan, berhari-hari berasa sibuk 🤧
Semoga terhibur di part ini
See you next update 💕💕
CyaaaSiskanaek
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijebak Protagonis
FantasíaRaka Dewangga tertabrak saat menyeberang jalan. Tubuhnya terpental jauh hingga beberapa meter. Di akhir kesadarannya, Raka melihat seseorang sedang memandangnya dengan senyum menenangkan. "Tidurlah," ucap orang asing itu dan setelahnya Raka benar-be...