H a p p y R e a d i n g
✧༺♥༻✧Berhasil keluar dari istana musuh, bukan berarti keadaan sudah aman. Justru semakin mendesak dengan banyaknya prajurit musuh yang berpatroli mengelilingi wilayah luar istana.
Raka dan Joo harus secepatnya keluar dari wilayah musuh. Tetapi, situasi jelas tak mendukung. Hampir di setiap posisi, puluhan prajurit melintas dan tentu saja ini menyulitkan pergerakan keduanya.
"Kau ada rencana, Joo?" Raka bersembunyi di dalam gerobak tua tertutup jerami. Begitu juga dengan Joo yang berada di sisi kirinya.
Joo tak menoleh, berbisik pelan "Sedang hamba pikirkan, Pangeran"
Beberapa saat, keduanya diam. Hening. Hingga suara prajurit tak jauh dari posisi mereka terdengar.
"Periksa semuanya!!! Jangan ada yang terlewat!!"
Beberapa tapak kaki terdengar melewati gerobak itu.
"Hei kau!!! Periksa di sana!!"
Suara seseorang kembali terdengar, bahkan sangat dekat. Disusul dengan langkah kaki beberapa orang yang mendekati gerobak.
Raka dan Joo membeku. Keduanya bersiap dalam posisi siaga. Jikalau keadaan mendesak, terpaksa mereka harus menumbangkan prajurit itu.
Tap.. Tap.. Srakk!!!
Tepat beberapa centi, sebilah pedang panjang menancap di dekat kepala Raka. Meneguk ludah gugup, Raka memejamkan matanya.
Perlahan, pedang itu tercabut diikuti suara seseorang kembali terdengar.
"Aman. Kita cari tempat lain!!"Setelahnya, suara langkah kaki perlahan menghilang.
"Kita pergi, Joo. Sekarang!!"
Walau dengan tubuh bergetar, Raka menyelinap perlahan keluar dari gerobak, diikuti Joo yang melakukan hal sama."Ke arah sana!" Berbisik pelan, Raka memimpin.
Keduanya mempercepat langkah hampir berbelok, sebelum sebuah tangan tiba-tiba menarik bagian belakang tubuh Joo.
***
Vander beserta pasukannya hampir sampai. Mereka bergegas lebih cepat untuk sampai di wilayah musuh.
"Jalankan rencana kita!!" Vander memberi komando, membagi pasukannya menjadi beberapa tim.
Tentu penyelamatan ini sangat penting. Walau prajurit yang ia bawa sangat terbatas, setidaknya sudah ada beberapa strategi yang ia siapkan.
Setelahnya, mereka berpisah. Masing-masing tim menjalankan tugas sesuai bagiannya.
***
Raka menarik pisau lipatnya. Bersiap menyerang seseorang dengan penutup wajah. Sedangkan Joo tak dapat bergerak, tubuhnya terkunci oleh gerakan sosok tak dikenal ini.
"Siapa kau?!?" Raka mendesis,
Si*l!! Kenapa harus sekarang!!
"Tak ku sangka ada murid yang tak mengenali gurunya," Seseorang itu membuka penutup wajahnya.
Jacob?!!
"Guru!??" Raka menurunkan pisau lipatnya. Begitu juga Joo yang dilepas begitu saja oleh Jacob.
"Kenapa guru ada di sini?"
Jacob tak menjawab, pria itu berbalik. Melirik Raka, "Ikutlah!!"
Walau kebingungan, Raka memilih mengikuti gurunya. Sedangkan Joo menatap keduanya tak mengerti.
Jacob-pria itulah yang mengawasi gerak gerik Raka dan Joo sejak keluar dari penjara.
Tbc
Hai, akhirnya bisa update lagi :")
Pendek banget ya 😶
Maaf banget, kalian harus nunggu selama ini 🤧
Masih adakah yang nunggu cerita ini update?Terima kasih untuk support kalian di beberapa chap kemarin 💕💕
Terima kasih juga untuk yang sudah mau baca dan vote 💕💕
Sehat selalu untuk kalian semua..
Semoga update selanjutnya g selama ini ya :")See you next update
Cyaaa 👋👋Siskanaek
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijebak Protagonis
FantasyRaka Dewangga tertabrak saat menyeberang jalan. Tubuhnya terpental jauh hingga beberapa meter. Di akhir kesadarannya, Raka melihat seseorang sedang memandangnya dengan senyum menenangkan. "Tidurlah," ucap orang asing itu dan setelahnya Raka benar-be...