Part 55 Shut Up

10.3K 1K 429
                                    

Lisa duduk di kursi ayunan lagipula mungkin dia sudah menduga bahwa Irene menceritakan semua pada teman-teman nya, ia di persilahkan meminum atau pun memakan suguhan dari Jisoo.

"Lisa dimana jennie?" tanya Seulgi memperhatikan sekeliling.

"Ahh Limju rewel lalu tidur sehingga tidak bisa ikut hyung"

"Yahh padahal aku merindukan keponakanku" kerucut Rosie.

"Aigo, kau dapat mengunjungi nya ke apartemen kapanpun Rosie" geleng Lisa meminum segelas ice coffee.

"Bukankah sebentar lagi ulangtahunnya?" seka Jisoo mengingat-ingat.

"Hmm benar, kau yakin di saat Jennie belum mengetahui indentitasmu lalu kau berada di antara kami nanti" tukas Irene mendapat helaan nafas panjang Lisa.

"Jennie pasti curiga, sebab selama ini kan dia mengetahui bahwa kamu tidak mau menemui keluarga Manoban karena mengingatkan mereka pada Limario padahal nyatanya bukan" Jisoo menambahkan.

"Lisa kapan kamu akan mengatakan pada Jennie, cepat atau lambat kebohongan ini pasti terungkap" terang Bobby

"Ya oppa, aku takut eonnie berfikir yang tidak-tidak padamu" Rosie mengelus punggung tangan Lisa.

"Aku sebenarnya berusaha mengatakannya namun aku masih takut" jawab Lisa memijat kedua pelipis.

"Sampai kapan? Kamu harus melawan rasa takutmu, bila tidak Jennie semakin benci" wejang Seulgi di angguki Irene di samping nya.

"Ya, di hari ulang tahun Limju nanti akan jujur pada Jennie bahwa aku adalah kembaran Limario"

"Apa? K-kembaran Limario?"

Semua orang terkejut lalu mengalihkan pandangannya menatap wanita bersama lelaki lainnya datang tak sanggup mendengar ujaran kata Lalisa, pernyataan yang baru ia ketahui mengenai hubungan sedarah mereka berdua.

"K-kamu?" lisa membulatkan matanya.

Plaaakkkk

"Ck, j-jadi selama ini semua orang berbohong? Berpura-pura tidak tau di depan Jennie?" ujar perempuan bergigi kelinci seusai menampar pipi Lisa dengar kasar.

"Nay, aku bisa jelaskan" mohon Lisa di gelenginya.

"Selama berhari-hari aku menyesali perkataanku saat lalu takut memutus hubunganku dan Jennie namun ternyata semuanya kebenaran. Aku tidak menyangka, Jisoo kau memarahiku lantas seakan-akan penuh kesalahan. Kemudian kau eonnie, dimana letak hatimu hah? Jennie itu adikmu, bisa-bisanya bersekongkol dengan mereka" marah Nayeon menunjuk satu persatu teman-temannya disana.

"Kamu tidak mengerti Nay" murka Jisoo mengepalkan kedus tangannya.

"Kalian tega" geleng Nayeon berulangkali meski Jungkook berusaha menenangkannya.

"Awalnya aku membenci situasi ini, aku tidak setuju harus menyembunyikan dari Jennie. Namun tiada pilihan lain, aku dapat melihat bagaimana cara Lisa mencintai serta menyayangi Jennie bahkan Limju. Eonnie mana yang tega membiarkan adiknya menderita huh hiks hiks?" Tangis Irene di peluk erat oleh kekasihnya.

"Tetap saja tindakan Lisa sebuah kesalahan, kamu tidak sadar betapa kecewanya dia nanti" tatap Nayeon pada Lisa yang menundukan kepalanya.

"Maafkan aku, bukan maksudku menyembunyikannya dari Jennie tapi aku takut dia tak bisa menerima kenyataan bila aku kembaran Limario" terang Lisa menggebu-gebu.

"Ck, hei wajah kalian memang serupa namun sikapnya berbeda. Tidak, aku takkan membiarkan masalah ini berlarut-larut Jennie harus tau" Nayeon melepaskan pelukan Jungkook kemudian berjalan pergi keluar pintu

Look the Same (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang