Part 22 Yes or No

10.7K 1.1K 395
                                    

Lisa membuat jennie berputar dengan tangannya, wanita berpipi mandu itu terkikik geli disaat bisa-bisa nya ia berdansa selincah sekarang. Di saat jennie kembali berputar kakinya terlilit oleh dress yang di kenakannya maka ia tak sanggup menyeimbangkan posisinya

"Aahhhhh"

Greppp

Di jarak yang begitu lekat lalisa berhasil menangkap tubuh jennie di pelukannya, jantungnya semakin tak normal berdetak sangat keras bahkan ia bisa mendengar jantung milik jennie pula. Lagi-lagi mata mereka bertemu

"Jennie... "

"Aku.. Aku menyukaimu" lontar lisa sepenuh hati


Entah darimana lalisa mempunyai keberanian untuk mengutarakan perasaan yang ia pendam selama bertahun-tahun lamanya, mendengar hal itu jennie hanya mematung tak memahami kemana arah pembicaraan lisa

"A-apa?" kedua matanya masih melebar

Lisa tersenyum begitu manis membenahkan posisi mereka supaya jennie lebih nyaman, sejujurnya ia merasa begitu gugup namun sekuat tenaga lisa melawannya

"Ya, aku memang menyukaimu jennie" ujarnya sekali lagi

"T-tapi kita baru kenal" elak jennie masih menampakkan wajah tak percaya nya

"Kau salah, aku telah mengenalmu selama 8tahun lalu. Aku bersekolah di senior high school yang sama denganmu, jika kau ingat waktu ospek dulu bahkan kita satu tim" lisa mengungkapkan kebenarannya

"Benarkah? K-kenapa aku tidak tau"

"Tentu saja, aku hanya sebentar bersekolah disana karena ada sesuatu hal yang harus membuatku pindah ke USA" wanita bermata hazel itu memasukan satu tangannya ke saku

"Lalu?"

"Hmm aku memang mengetahui semua tentangmu mu hmm sejujurnya aku memantau dari sana, ketika maaf kekasihmu meninggal hingga kau mempunyai putra. Dan baru sekarang aku muncul"

Jennie hanya menganga ada banyak pikiran tak terduga nya, bisa di bilang lisa adalah pemuja rahasianya selama bertahun-tahun yang tak ia ketahui. Meskipun begitu, jennie masih merasa kebingungan

"Tunggu, itukah alasanmu kau selalu mencoba terus mendekatiku?" tanyanya penuh penasaran

"Hum, kau menyadarinya?"

"Yah tentu saja, s-siapa yang tidak mengetahui perlakuan mu selama ini bila tidak ada maunya" ujarnya kecil mengalihkan pandangannya

Lisa melangkah mendekati jennie untuk menggapai sebelah tangannya, wanita berpipi mandu ini sama sekali tidak menolak walau ada rasa aneh dan terkejut secara bersamaan

"Hmm aku tau kau belum menyukaiku, akan sangat aneh ketika kau memiliki rasa yang sama. Kumohon buka hatimu jen, biarkan aku memasukinya. Aku janji akan membuatmu mencintaiku suatu saat nanti" mohon lisa menggenggam erat jemari jennie

Baru kali ini ia melihat lalisa begitu serius atas permintaannya, perempuan menyebalkan yang selalu saja mengganggu nya atau bisa di bilang menaruh hati padanya ini sungguh tulus akan semua ucapannya

"A-aku.. " gagap nya

"Tolong jangan membenciku atau pun menghindar setelah ini, aku tau banyak hal yang masih membuatmu trauma namun pikirkanlah masa depanmu. Putramu masih kecil, kau harus melihatnya tumbuh dewasa dan aku akan turut membesarkannya bersamamu"

Jennie mengibaskan tangannya di genggaman lisa, ia tak tau harus menjawab apa. Kepalanya serasa ingin pecah mendengar seseorang yang baginya baru saja hadir di hadapannya belum lama terlebih kemiripan wajah di antara lisa dan limario menambah tekanan batin hatinya

Look the Same (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang