[Istri Manis Jenderal Kim]

[EP.8]▶

Esoknya, pagi hari

Di hotel Y

Dita sedang duduk di kasur memegang ponselnya

“Sudah jam 9...” lesu Dita

“Semalam aku sudah mengeluarkan semua kemampuanku, masih jugak tidak bisa membuat janji dengan Jendral Jung. Apa nanti siang aku langsung ke kediamannya ya?” bergelut dengan pikirannya sendiri

Tiba-tiba kriing... Ponsel berdering

“Halo”

(Anyeonghaseo, apa saya bicara dengan Nona Dita Karang?)

“Ne, benar”

(Saya bawahan Jendral Jung. Choi Yeonjun. Mengundang anda datang ke kediaman Jung hari ini. Apa anda punya waktu?)

“Me-mengundang..ke kediaman Jendral Jung?” gugup

(Benar)

“Ada, ada waktu. Kamsahabnida, kamsahabnida”

(Anda terlalu sungkan) tuut...

“Rencana berhasil. Aku memang hembat!” teguh

~

Kediaman Jung

“Nona Karang, Tuan sedang menunggu didalam. Silahkan” Choi Yeonjun

“Ne..kamsahabnida” Dita tersenyum

“Dia sangat manis, apa Jendral menyukainya?” batin Choi Yeonjun berjaga diluar ruangan

Dita masuk, terlihat Jendral Jung sedang memainkan piano, seperti Dita tampilkan kemarin

“Jendral Jung memainkan lagu ini, kedengarannya menyedihkan sekali. Rasanya sedang menceritakan kesedihannya” Dita terus memperhatikan Jendral Jung yang menghayati

“Nona Dita sudah datang?” Jung hoseok berhenti bermain

“Anyeoghaseo, Jendral Jung apa kabar” sapa Dita

“Apa kamu mau menemaniku minum teh?” Jung hoseok berjalan ke arah sofa

“Ne..” Dita sedikit canggung

~

“Jendral Jung, anda sangat suka lagu itu ya? Anda sangat menjiwai, membuat orang lain yang mendengar terhanyut tanpa sadar” basa basi Dita mencairkan suasana

“Kamu terlalu memuji” menyesap teh

“Dari mana kamu tahu lagu ini? Dan kenapa memainkan lagu ini kemarin?” pertanyaan to the poin Jung hoseok

“itu.. Waktu kecil, nenek selalu menyanyikan lagu itu dengan piano. Aku sangat menyukainya, jadi aku merengek pada nenek untuk mengajariku”jawab Dita

“Oh, begitu” menyesap teh lagi

Dita mengepal tangannya, gugup

“Jendral Jung, ada hal yang harus saya katakan dengan jujur pada anda. Sebenarnya saya adalah wartawan dari majalah mingguan Time. Tujuan saya datang ke kota C ini untuk mewawancarai anda” ucap Dita sopan

“Kisah hidup anda bagai sebuah legenda bagi orang lain, semua orang ingin tahu tentang cerita anda”

“saya tahu anda menolak media lain, jadi saya mencari cara lain. Dan tampil dihadapan anda membawakan lagu itu. Maaf, karena saya melakukan ini hanya untuk bisa mewawancarai anda. Mohon maaf..”

“Hanya saja, Kami media Time sudah berdiri lama, dan akan berhati-hati dalam menampilkan berita. Tolong Jendral Jung pertimbangkan” tunduk Dita memohon