Ambivalen....
"K,, kau___" Ucap ku tak percaya, sungguh aku seperti melihat hantu sekarang. Bagaimana tidak! Orang yang selama 4 tahun menghantui pikiran serta hati ku berada tepat didepan ku,,,,,oh tidak jangan lagi.
Aku terus menatap mata nya seakan tersihir,namun dia lebih dulu menunduk dan menghindari kontak mata antara aku dan dia dengan keadaan yang masih diam,aku seakan terbangun dari tidur juga sadar dan segera mungkin memalingkan wajahku ke sembarang arah,
Dengan rasa canggung melepas
jas yang masih melekat ditubuh ku lalu dengan cepat mengembalikan nya kepada sang pemilik dan tak lupa aku juga menarik paksa keranjang ku yang sempat dia pegang sedari tadi, lalu aku berjalan melewati nya menuju kasir tanpa berkata apapun padanya dan sebaliknya dia juga diam tak bersuara.Aku segera menyerah kan semua belanjaan ku didepan kasir agar dia menghitungnya. lalu aku bisa segera pergi dari sini sungguh, aku tak ingin mengalami momen canggung seperti tadi.
"Jumlahnya jadi 50 ribu mbak" Ucap mbak kasir membuatku berhenti dari aktivitas melamunku,
Hingga tiba-tiba seseorang berdiri tepat disamping ku sembari menyodorkan satu botol minuman dan uang seratus ribu."Sekalian dengan belanjaannya" Ucap pria ini dengan wajah terlampau datar namun tetap mempesona.
Oh tidak mungkin,,, kenapa bisa wanginya masih sama seperti 4 tahun lalu, aku mengutuk hidungku yang masih saja mengenal wangi ini, wangi parfum yang sampai saat ini belum ku ketahui jenis apa."Ohh baiklah" Ucap kasir"jumlah nya jadi 60 ribu ya mas,,, dan ini kembalianya"ucap kasir lagi dengan senyum ramahnya menyodorkan uang kembalian dan belanjaan ku.
Aku dengan gerak cepat merogoh uang di saku ku lalu dengan cepat menyelipkan nya di saku kemeja pria di depan ku ini, pasalnya aku tak ingin punya hutang dengannya dan membuat masalah.
Lalu dengan gerak cepat melenggang pergi dengan cepat meninggalkan kasir serta pria itu dengan ekspresi binggung nya.
" Lagi berantem ya mas ama pacarnya? "Tanya kasir dengan nada menggoda
" Bukan pacar"jawab pria itu dengan mata yang masih menatap kepergian Anala yang sedari tadi sudah menghilang dibalik dinding minimarket
"Ohh temanya ya mas? " Tanya kasir masih penasaran
"Bukan juga" Jawabnya datar
"Lahh kalo bukan pacar atau teman, trus apa dong? " Tanya kasir dengan antusiasme dan penasaran
"Bukan keduanya tapi,, pria ini menggantung kalimat nya lalu melanjutkan nya,, lebih dari itu" Ucapnya lalu melenggang pergi menyisakan kasir dengan wajah melongo nya.
-_-_-_-_-
"Maaf tadi saya terlambat tuan, karna saya anda jdi kehujanan tadi,, saya benar-benar minta maaf" Ucap pria paru baya yang sedang menyetir sambil sesekali mengintip ekspresi lawan bicaranya lewat kaca, bisa dipastikan dia adalah supir
"Aku bertemu denganya" Ucap pria yang lebih mudah dari supir itu, yang duduk di jok belakang dengan pandangan keluar jendela.
"Maksud tuan,,,,,? "Tanya pria paru baya itu dan tak ada jawaban yang keluar dari lawan bicaranya dan pria paru baya ini masih dengan fokus menyetir. Hingga selang beberapa saat pria muda itu kembali bersuara
"Ternyata dia masih sama takutnya seperti 6 tahun lalu Pak Man" Ucap pria itu lagi dan membuat orang yang namanya disebut sedikit menoleh lalu kembali fokus ke depan dan menyetir, yaaa,,,nama supir ini pak Rahman tapi biasa di panggil pak man.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALEN
Fantasy"Mau merayu Tuhan bersama ku? " "Kau merayu Tuhan mu dan aku merayu Tuhan ku. "