Ambivalen......
Akhir desember 2016
Pagi ini matahari tak bisa menerangi bumi dengan segenap kehangatan nya dikarenakan awan hitam dengan gemuruh serta hujanya terus jatuh membasahi setiap inci permukaan bumi membuat siapapun engan bergerak dari tempat tidurnya, namun berbeda dengan beberapa orang yang memilih berada di antara dinginya hujan,,, salah satunya anala.
Gadis itu sudah dari jam 6 tiba di sekolah nya karna mengingat hari ini adalah hari terakhir ujian nasional menegah pertama(SMP),dia harus datang lebih awal bukan hanya anala saja ada beberapa siswa lainya yang juga sudah datang dari pagi tadi.
Sekolah begitu sepi jika diingat masih banyak siswa yang belum datang, anala lebih memilih masuk ke perpustakaan agar dia bisa belajar beberapa materi sebelum ujian karna dia harus berusaha mendapatkan nilai yang lebih bagus kali ini dan bisa mendapatkan beasiswa tuk melanjutkan sekolah menengah atas.
Anala masuk ke perpustakaan dan tentunya sepi, anala mulai berjalan menyusuri lorong yang berisi deretan lemari panjang berisi puluhan bahkan ratusan buku, anala terus mengedarkan pandangannya mencari buku yang ingin dia baca dan pelajari. Selang beberapa saat kemudian anala terhenti di depan rak yang berisi buku ilmu pengetahuan alam(IPA) akhirnya anala mengambil salah satunya lalu berjalan menuju meja serta kursi yang telah disediakan di dalam perpustakaan.
Anala terus membaca dan sebisa mungkin memahami isi buku tersebut, hening dan sepi hanya suara hujan yang terus menetes membasahi setiap inci bumi dan membuat siapapun merasa nyaman dengan keadaan ini. Anala masih fokus membaca Hingga tiba-tiba dia dikejutkan oleh seseorang yang sudah duduk disamping nya.
Anala menatap orang itu dengan tatap terkejut serta tidak menyangka, bagaimana bisa orang yang selalu diincar ribuan siswi sejak kepindahan nya disekolah ini duduk disamping nya, anala juga tak bisa memungkiri rasa sukanya pada orang disamping nya ini__namun kenapa dia duduk disini maksud ku kenapa dia tidak duduk di bangku lain bukankah dia berusaha menghindari anala tapi sekarang kenapa dia malah dengan santainya duduk disini.
"Boleh aku duduk disini?. " Ucap pria itu dengan wajah datar menatap ke arah depan tepat dimana jendela terbuka memperlihatkan hujan yang dengan indahnya turun,lalu beberapa saat kemudian anala dengan tatap bingung menjawab
"Bukankah kau sudah duduk dari tadi disini? Kenapa sekarang kau baru meminta izin?. "Jawab anala bingung, ya memang benar pria ini duduk sudah agak lama dan dia baru minta izin??? Tidak masuk akal
"Hanya sekedar basa-basi, kau tau mencari topik pembicaraan itu sulit. " Pria itu kembali bersuara
Anala masih saja bingung dan menatap pria ini penuh selidik, kenapa dia tiba-tiba seakrab ini dengan orang? Bukankah dia tipikal orang yang tak akan bicara sebelum orang lain bicara atau selalu menghindari obrolan__ntahlah pria ini benar-benar misterius bagi ku.
"Baiklah biarkan aku yang berbicara dan kau hanya mendengar atau bisa menjawab jika kau mau. " Ucapnya kembali membuat anala bingung
"Ini sedikit konyol dan tak masuk akal tapi___pria itu menjeda kalimatnya___aku rasa kau menyukai ku. " Ucapan pria itu sukses membuat anala membelalak kaget, bagaimana bisa pria ini menebak dengan benar??? Tidak pasti ini mimpi jika ini mimpi bangunkan anala.
Anala masih bingung dan kaget hingga dia tak bisa bersuara,tatapannya terus saja mengarah pada pria disamping nya ini dan lagi-lagi mereka beradu tatap hingga senyum sinis muncul dari bibir pria itu.
"Sudahku duga jika kau menyukai ku anala. " Tunggu__pria ini memang benar jika anala menyukainya tapi tidakah ini terkesan terlalu percaya diri, iya dia tampan tapi sungguh menyebalkan dan bisa - bisanya anala menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALEN
Fantasy"Mau merayu Tuhan bersama ku? " "Kau merayu Tuhan mu dan aku merayu Tuhan ku. "