Ambivalen.....
Oktober 2016
SMP PELITA HARAPAN adalah salah satu sekolah elite yang hanya diisi oleh orang-orang berkelas dan berwenang dan tentunya berduit, tidak mudah untuk bisa masuk ke sekolah satu ini mengingat sekolah ini ada di peringkat 2 sekolah elite di jakarta. Namun tentunya itu bukan hal yang sulit bagi orang-orang kaya untuk sekolah disini dan begitupula dengan Bagas Atmanjaya anak tunggal dari Doni Atmanjaya dan Kara Atmanjaya.
Akhir Desember ini semua sekolah di Indonesia akan melakukan ujian nasional, tidak terkecuali SMP pelita harapan. Siang ini para siswa SMP pelita pulang lebih awal dari biasanya membuat siapapun dengan cepat keluar sekolah dan pulang ke kediaman masing-masing tidak terkecuali Bagas.
Matahari bersinar sangat terang siang ini membuat siapapun pasti akan mengeluh karna panasnya,tidak terkecuali Bagas namun kendati demikian Bagas memilih untuk tetap berdiri di depan pagar sekolahnya menunggu supir pribadi nya menjemput. Tidak biasanya supirnya lama dalam hal menjemput nya namun hari ini sangat telat.
Bagas hanya mendengus kesal dan hanya mampu berdiam diri menunggu supirnya, namun belum beberapa saat akhirnya mobil yang dia tunggu akhirnya datang. Bagas mendekat pada mobil mewah yang sudah terparkir indah didepanya namun belum beberapa langkah Bagas berhenti dan menautkan alisnya bingung.
"Pak Man, kau disini?."Ucap Bagas pada Rahman yg sudah dari tadi berdiri di depannya. Bagas tentu nya bingung melihat Rahman supir serta sekretaris ibunya tiba-tiba menjemputnya, apa terjadi sesuatu atau semacamnya?. Rahman yg mendengar pertanyaan Bagas pun langsung tersenyum ramah dan dengan cepat menjawab pertanyaan Bagas.
"Iya tuan,maaf hari ini saya yang menjemput anda dan ini perintah langsung dari nyonya Kara. "Ucapan Rahman berhasil membuat Bagas lagi-lagi terkejut,, tunggu__bukakah mama berada di tanggerang lalu kenapa dia pulang secepat ini bukankah Natal masih lama.
" Apa terjadi sesuatu? Kenapa mama pulang lebih awal dari biasanya?. "Tanya Bagas
" Saya tidak tau tuan biarkan nyonya sendiri yang menjelaskan dan biarkan saya mengantar anda pulang. "Jawaban Rahman langsung membuat Bagas bergegas masuk kedalam mobil diikuti oleh Rahman.
Didalam mobil Bagas hanya bisa diam dan bingung, kenapa ibunya pulang lebih awal dari biasanya, Rahman menyadari kebingungan bagas langsung bersuara.
" Tuan tak perlu khawatir tidak akan terjadi apa-apa tuan,mungkin nyonya pulang lebih awal karna ingin bertemu dengan tuan "penuturan Rahman mampu membuat Bagas sedikit lega.
Beberapa saat kemudian Mobil mewah yang dikendarai Rahman tiba di kediaman Atmanjaya dan langsung terparkir indah di depan rumah mewah milik keluarga Atmanjaya. Bagas langsung turun dari mobil dan bergegas masuk namun, Bagas menyadari kejanggalan disini, kenapa ada tiga mobil mewah dirumah? Apa papa jaga pulang?. Bagas hanya mampu membiarkan hal itu dalam benaknya dan dengan cepat masuk kedalam rumah.
Rumah mewah dengan arsitektur indah langsung di suguhkan didepan mata, namun selama ini Bagas hanya menghuni rumah itu sendiri sedangkan kedua orang tuanya sibuk dengan bisnis masing-masing kendati demikian tidak membuat Bagas menjadi anak nakal dan keluar dari jalur yang semestinya.
Bagas dengan cepat masuk dan mengedarkan pandangan nya menyapu setiap pemandangan dirumah nya itu lalu matanya terhenti di dapur yang menampakkan seorang wanita paru baya yang sedang sibuk dengan aktivitas nya, Bagas dengan cepat melangkah menuju dapur dan terhenti di depan meja makan dan tinggal beberapa langka lagi dia akan sampai di depan wanita itu dan dapat dipastikan wanita itu Kara ibunya. namun Bagas memilih terdiam di tempat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALEN
Fantasy"Mau merayu Tuhan bersama ku? " "Kau merayu Tuhan mu dan aku merayu Tuhan ku. "