Ambivalen......
Rentetan masalah serta ribuan fakta terus menerjang disetiap langkah Anala membuat dirinya sendiri Bingung, kenapa dia terus di hujani ribuan masalah dan lagi-lagi masalah itu akan berkaitan langsung dengan pria yang selalu membuat dia merasa gila, dia Bagaskara pria dengan ribuan misteri dan rahasia. Perlahan rahasia Bagas terus terkuak oleh waktu dan membuat Anala semakin merasa tak karuan ditambah lagi rahasia itu juga menghadirkan masalah hingga Anala ikut terjun dalam setiap inci masalnya seakan-akan masalah itu tak akan usai jika Anala tak ikut andil didalamnya.
Mungkin beberapa masalah tidak akan terlalu berpengaruh bagi Anala tapi beberapa fakta baru membuat gadis itu semakin terheran-heran kenapa Bagas memilih menyembunyikan masalah itu, terutama rahasia bahwa bagas dan dirinya berbeda tentu fakta ini membuat Anala merasa di permainkan oleh takdir dimana dirinya dengan bangga memperlihatkan rasa sukanya pada Bagas namun lagi-lagi fakta bahwa salibnya tak akan menyatu dengan tasbih ku, nyanyian gerejanya tak akan menyatu dengan adzan di masjid ku. Benar-benar jauh berbeda.
Anala masih terdiam tak menggubris ucapan Rendy karna dia masih bingung dengan semua fakta yang di ucapkan Rendy, ditambah lagi perasaannya pada Bagas sudah terlampau jauh tuk dikatakan sekedar suka, Anala sekarang mengerti dengan ucapan Bagas dimana Bagas mengatakan jika dia dan dirinya itu punya jarak, jarak yang bahkan ribuan perjalanan pun tak sampai pada titik tengahnya.
Rendy bisa melihat ekspresi kekecewaan pada diri Anala namun fakta akan tetap menjadi fakta dan itu mutlak. Rendy mengalihkan perhatianya kedepan dan kembali fokus menyetir sedangkan anala hanya terdiam mendegar segala ucapan Rendy.
Beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai Rendy dan Anala sampai di kediaman Anala.Anala menyadari mobil yang sudah sampai akhirnya turun tanpa berkata apapun kepada Rendy, Anala fokus berjalan santai menuju pintu hingga beberapa saat kemudian Rendy bersuara dan membuat langkah anala terhenti.
"Hey ___besok aku akan menjemput mu dan saat pulang kerja aku juga yang akan mengantar mu pulang itu perintah Bagas dan kau tau dia tak menerima penolakan. " Ucap Rendy dalam mobil, Anala yang mendengar itu entah kenapa emosi lalu berbalik dan bersuara.
"Aku tak perlu bantuan dari kalian aku bisa melakukannya sendiri dan soal perintah Bagas __aku tak perduli mau aku dalam masalah atau pun tidak itu bukan urusan kalian jadi mulai hari ini urus saja hidup kalian dan tolong berhenti melibatkan ku dalam masalah kalian. " Ucap Anala emosi lalu dengan cepat melangkah masuk kedalam rumah dia bahkan tidak perduli dengan nyeri di Kakinya karna luka yang dia dapat tadi pagi. Anala sendiri bahkan bingung kenapa dia bisa seemosi ini pada keadaan dan fakta. Apa karna fakta itu membuat dirinya hancur atau apa?
Rendy hanya mampu terdiam dengan segala ucapan Anala dia juga sadar jika Anala memang benar tidak seharusnya dia ikut campur dengan masalah ini tapi Rendy hanya ingin membantu gadis itu agar gadis itu tidak terlibat masalah atau terluka, Rendy juga terpaksa mengungkap fakta bahwa Bagas dan Anala berbeda itu juga demi mereka berdua karna jika rahasia ini terus ditutupi maka Anala akan semakin terperangkap dalam perasaanya dan akan sulit keluar dari sana karena itu Rendy memilih mengungkapkan itu dari pada menunggu Bagas yang Rendy juga tau bahwa Bagas pasti akan terus menunda mengungkap fakta itu,fakta bahwa agama Bagas dan Anala berbeda.
Rendy memutuskan melajukan mobilnya dengan cepat menyusuri jalanan padat nan dingin malam ini.
Anala masuk kedalam rumahnya bahkan sapaan dari kedua orang tuanya hanya dia respon asal karna kondisi serta pikiran nya sedang tidak bisa diajak kompromi. Anala masuk lalu mengunci pintu kamarnya asal lalu dengan cepat membaringkan tubuhnya asal.
Anala masih hanyut dalam pikirannya, bagaimana bisa Anala menyukai Seseorang pria yang jelas-jelas terus menyakiti dan menjailinya dan parahnya lagi fakta bahwa dia dan Bagas berbeda, kenapa Anala harus terperangkap dalam perasaan ini jika dia harus terluka sebenarnya ini sepenuhnya salah Anala sendiri karna dengan engan mengikuti perintah Bagas yang jelas-jelas mengatakan bahwa Anala dan dirinya punya jarak tapi Bagas tidak pernah menyebutkan bahwa jarak yang dimaksud adalah berbeda keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBIVALEN
Fantasy"Mau merayu Tuhan bersama ku? " "Kau merayu Tuhan mu dan aku merayu Tuhan ku. "