Singing Radiohead at the top of our lungs
With the boom box blaring as we're falling in love
Got a bottle of whatever, but it's getting us drunk
Singing here's to never growing up
Tidak ada yang lebih sempurna menurut Kim Minju untuk mengawali masa liburan pasca UAS selain mengendarai mobil berdua dengan pacarnya, Ahn Yujin, sambil menyetel lagu keras-keras dan bersenda gurau di sepanjang jalan. Tidak ada tujuan yang spesifik. Keduanya hanya ingin menghabiskan waktu berdua memutari jalanan kota di sore hari yang cerah sampai entah nanti jam berapa. Berhenti peduli, ayo kita ukir saja jutaan memori, batin Minju.
Pekan UAS yang sangat padat membuat Minju merasa ingin mencair menjadi air di wastafel saja yang mengalir mengikuti jalur paralon yang terpasang. Meskipun semangatnya tidak membara seperti para tentara di zaman perjuangan 45, tapi bukan berarti Minju pasrah 100% dan membiarkan nilainya terjun bebas seperti harga saham yang perusahaannya baru kena skandal. Minju tetap belajar seperti mahasiswi budiman kebanggan orang tua dan tetangga. Hanya saja rasa capeknya juga sama besar dengan keinginannya dapat IP di atas 3 untuk semester ini. Untung saja dia punya doping hormon kebahagiaan pribadi bernama Ahn Yujin.
Pacarnya yang berusia 2 tahun di bawahnya itu selalu berhasil membuat hari Minju lebih baik dengan tingkahnya yang menggemaskan. Bahkan kalau Yujin sedang sama capeknya, Minju hanya meminta gadis bongsor itu untuk duduk diam di depannya. Minju percaya, memandangi Yujin yang sedang tersenyum selama satu menit setiap hari dapat mempermuda usia sel tubuh.
Call up all our friends, go hard this weekend
For no damn reason, I don't think we'll ever change
Kadang juga mereka menghabiskan waktu untuk nongkrong bersama dengan teman-teman Yujin di kafe langganannya. Kalau kehadiran Yujin saja bisa membuatnya awet muda, maka kombinasi dengan 4 orang temannya membuatnya pulang-pulang cedera rahang karena terlalu banyak tertawa. Sangat mengherankan bagi Minju, karena perkumpulan 5 pemudi itu seperti menguasai 30% kelucuan yang ada di bumi. Tapi ketika mereka sedang dalam mode serius, Minju seperti sedang menyaksikan obrolan pendiri Negara yang sedang merumuskan teks proklamasi dan draft undang-undang dasar. Ya sebenarnya tidak sampai seekstrem itu. Tapi tetap saja ada momen dimana mereka sangat serius dan membuatnya kagum karena Negara ini punya stok pemudi visioner meskipun berbalut humor yang kadang hampir kebablasan.
Meet you at the spot, half past ten o'clock
We don't ever stop, and we're never gonna change
Pertanyaan yang sering muncul dari orang-orang sekitarnya ketika mendapati Minju lebih sering nongkrong dengan pacarnya dan teman-teman pacarnya adalah 'emang temen lo kemana, Nju?'. Pertanyaan yang menurut Minju sama basinya dengan orang-orang yang mengucapkan selamat pagi dan jangan lupa bahagia pada gebetannya. Minju bukannya tidak punya teman sebaya yang bisa diajaknya nongkrong. Namun kebanyakan teman-teman seusianya akan mengobrolkan hal-hal yang membuat Minju jengah seperti prospek hubungan di masa depan dan rencana mau punya anak berapa serta mau mengeruk seberapa banyak harta dari keluarga mertuanya. Oke, yang terakhir tidak benar, itu hanya rekaan Minju yang terlanjur sebal dengan topik yang berputar-putar di sekitar situ.
We live like rock stars, dance on every bar
This is who we are, I don't think we'll ever change (hell no!)
They say "just grow up", but they don't know us
We don't give a fuck, and we're never gonna change
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinjoo Dalam Melodi
FanfictionJinjoo Songfiction Project | Jinjoo song-based oneshots collection | Mixed Genre