I see you driving your car down to school
Your lips are so fine
And you're looking so cool
"Mingkem, Jin."
Perkataan itu segera membuat gadis jangkung itu mengatupkan bibirnya secara refleks. Setelah itu dia menoleh dan mendapati temannya sedang menatapnya dengan cengiran lebar. Dia lalu menggunakan kemoceng yang sedang ia pegang untuk menggebuknya.
"Ganggu aja lu." Gerutunya. "Lu gue pasrahin nyapu udah belom, Yen?"
"Udah anjir." Choi Yena mengacungkan sapunya ke hadapan Ahn Yujin untuk menunjukkan bahwa dia sudah melakukan tugasnya. "Jan nontonin Minju mulu makanya."
"Brisik, Bek."
Setelah itu dia kembali melanjutkan aktivitas bersih-bersih jendelanya yang sempat tertunda karena mengobrol dengan Yena. Serta aktivitas menonton Kim Minju, tentu saja.
Dari balkon kelasnya, Yujin bisa melihat gadis bernama lengkap Kim Minju itu sedang berjalan menuju kelasnya di lantai bawah usai memarkir mobilnya. Tidak ada yang spesial dari pemandangan anak sekolah yang berangkat dengan menyetir mobil sendiri. Minju bukan satu-satunya. Namun berapa banyak siswa yang menyetir mobil dengan tampilan visual seperti supermodel majalah remaja? Hanya Kim Minju yang begitu. Dan Yujin adalah satu dari sekian banyak orang yang memilih untuk mengawali kegiatan pagi mereka dengan menonton Minju memarkir mobil.
Dari tempatnya berdiri saat ini, dia bisa melihat ketika Minju menyibakkan rambutnya sembari menebar senyum ketika menyapa teman-temannya. Sungguh pemandangan yang bagus. Dan tentunya hal tersebut menjadi pemandangan yang ia butuhkan di hari Senin pagi, sebelum dirinya harus berjibaku dengan deretan mata pelajaran yang siap membuat jiwanya terpisah dengan raganya.
"Sekalian lu kemocengin aja itu kaktus ya." Lagi, suara Yena mengganggu aktivitasnya. Dan ketika Yujin melihat ke bawah, dia baru sadar bahwa dia baru saja menyapukan kemocengnya ke dasar pot berisi tanaman hias di balkon kelasnya. Dia hanya melempar cengiran untuk membalas Yena yang sedang mendelik padanya.
Di depan kelasnya, Kim Minju berhenti sejenak sebelum masuk untuk sedikit melongok ke atas. Di situ, di titik yang sama setiap harinya, ia bisa melihat sesosok gadis jangkung yang familier. Satu sekolah juga tahu soal siapa yang Minju maksud karena dia hanya satu dari segelintir orang yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata gadis seusianya. Namun berapa banyak gadis jangkung yang menontonnya berangkat sekolah? Hanya satu, Ahn Yujin. Dan seperti biasa, gadis jangkung itu akan segera menghilang usai tatapan mereka bertemu selama sedetik. Minju hanya bisa tersenyum geli.
I know you've noticed me too
And if I'll be honest with you now
Maybe I'm thinking maybe
"Menurut lu Minju tau gak ya kalo gue suka ngeliatin dia?"
Yujin menanyakan hal ini kepada Yena ketika mereka tengah duduk santai menikmati seporsi makan siang masing-masing di kantin. Yang ditanya tidak menanggapi dan asyik dengan makanananya. Yujin jadi berdecak agak keras dan menyenggol bahunya. Yena kontan mendelik.
"Diajak ngomong tuh ngrespon kek."
"LOE MAU GUE SEMBUR KUAH SOTO?!"
Yujin hanya memutar matanya. Setelah itu dia mengedarkan pandangannya ke sekitar dan mendapati Minju sedang makan siang juga bersama gerombolan temannya. Gadis jangkung itu tentu tidak bisa menahan senyumnya. Jadi dia menghabiskan sekian detik waktunya untuk memandangi pujaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinjoo Dalam Melodi
FanfictionJinjoo Songfiction Project | Jinjoo song-based oneshots collection | Mixed Genre