Extra part

2K 177 42
                                    

"Mama, bagaimana cara anak diciptakan?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut polos Gin itu berhasil membuat Sugawara dan (Name) mematung sejenak.

Keduanya saling bertatapan.

"Hmm, gimana ya," ucap (Name) yang melirik suaminya.

"Memangnya Gin penasaran?" tanya Sugawara.

"Iya, kata mama temanku, semua anak itu diciptakan dari kasih sayang."

Gino menghampiri (Name) dan Sugawara dengan wajah yang belepotan eskrim.

"Aahh mama temanmu memang benar sayang. Semua anak diciptakan dengan kasih sayang orang tua dan Tuhan," jelas Sugawara.

"Bagaimana diciptakannya?" tanya Gin lagi dengan mata berbinar.

"Hmm, jadi ... setiap harinya ayah dan mama berdoa lada Tuhan. Ya Tuhan tolong hadirkan Gin dihidup kami," ucap (Name) berdongeng pada mereka.

"Gino juga, mama!" protes Gino tatkala namanya tidak disebutkan.

"Kan kakak Gin dulu yang lahir, baru Gino," sahut Sugawara.

"Gino juga!"

"Iya iya, setelah mama dan ayah berdoa pada Tuhan semoga Gin dan Gino hadir. Lalu, pada suatu malam seekor burung cantik yang dikirim Tuhan, membawa bayi Gin dan Gino, dan burung itu secara ajaib memasukkan Gin dan Gino ke dalam perut mama," jelasnya.

"Katanya, mama harus memberi kasih sayang dulu pada kalian selama sembilan bulan."

(Name) membentuk jarinya angka sembilan. Kedua anaknya terlihat menyimak.

"Setelah itu, mama dan ayah memberi kasih sayang pada kalian. Setelah sembilan bulan berlalu, kalian lahir ke dunia ini. Bertemu mama dan ayah."

"Begitulah anak diciptakan," ucap (Name) sambil bertepuk tangan.

Gino ikut bertepuk tangan dan tertawa.

"Burungnya warna apa, Mah?" tanya Gin.

"Warna putih dan bersinar, sayapnya lebarrr sekali."

"Aku pengen melihatnya, Mah."

"Burung itu hanya datang saat kita tertidur."

"Yahh. Padahal aku ingin lihat."

"Gino juga mau lihat!"

"Hahaha. Gino liat burung merpati aja di depan rumah," celetuk Gin.

"Mana? Mereka sudah ada?"

Wajah Gino tampak antusias tatkala Gin menyebur burung merpati ada di depan rumahnya.

"Itu di depan, mau liat sama kakak?"

"Mau!"

Gin meraih tangan Gino dan mereka berdua berjalan ke perkarangan rumah.

"Dongeng yang bagus," ujar Sugawara tersenyum menatap (Name).

"Hahaha. Ada ada saja memang."

"Hahaha. Iya, aku juga terkejut dia bertanya seperti itu."

"Sama."

"Kukira kau akan menjelaskan pada Gin kejadian yang sebenarnya."

Satu pukulan berhasil mendarat di lengan Sugawara.

"Mereka masih kecil, darling!"

"Hahaha. Iya tau, darling."

Cup

Sugawara mengecup pipi (Name).

"Nanti malam, burung aku mau masuk ke sarangnya, boleh?"

(Name) terkejut mendengarnya. Pipi wanita itu langsung memerah.

Plak

"Aww sakitt. Hentikan!"

(Name) terus memukul lengan Sugawara yang tertawa.

"Kau benar-benar!"

***
Halo gaes.
Akhirnya drabble Sugawara tamat.
Yuhuu~
#skrind🦊

Become His Wife? | Sugawara Koushi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang