(4) Honey moon 1

3.3K 296 21
                                    

Kini Sugawara dan (Name) sudah tiba di destinasi wisata bulan madu mereka, di daerah Kyoto, tepatnya mereka sedang berada di Arashima Bamboo Grove.

Warga Jepang pasti tau tempat ini, salah satu destinasi tempat wisata di Kyoto. Sepasang suami istri itu mengenakan kimono, pakaian tradisional Jepang. Keduanya belum pernah ke sana, sehingga (Name) merencanakan untuk berkunjung ke sana, untuk berfoto bersama.

"Kau bisa jalan dengan nyaman gak?" tanya Sugawara yang melihat (Name) menaikkan sedikit kimono pink hijau.

"Ah, bisa kok." (Name) tersenyum.

"Kita pelan-pelan aja ya jalannya," ujarnya tersenyum.

Tangan Sugawara langsung menggandeng tangan (Name), Sugawara memastikan (Name) nyaman dengan kimononya, dan selalu memerhatikan (Name) alih-alih wanita itu akan terjatuh.

"(Name), bagaimana kalau kita naik Jinrikisha aja untuk jalan ke dalamnya?" usulnya dan disetujui (Name).

"(Name), bagaimana kalau kita naik Jinrikisha aja untuk jalan ke dalamnya?" usulnya dan disetujui (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama mereka naik ke Jinrikisha tersebut. Sugawara sebagai seseorang yang gentleman, sangat memerhatikan keselamatan (Name) saat naik.

"Ayo berangkat, Oji-san."

***

"Darling, Jangan lari-lari, ya ampun, sudah kubilang beberapa kali, nanti jatuh."

Sudah beberapa kali Sugawara mengingatkan (Name), dan berkali-kali pula pria itu menghela napas Panjang melihat tingkah istrinya.

"Nah kan, nabrak orang," gumam Sugawara yang melihat (Name) menabrak orang lain.

Dengan langkah cepat dia menghampiri (Name) yang tengah meminta maaf pada orang tersebut.

"Gomenasai, Ojo-san. Gomenasai," ucap Sugawara pada dua wanita muda tersebut.

"Hai, daijoubu Oni-san," ucap salah satu wanita itu dengan tersenyum pada Sugawara.

Setelah kedua wanita itu pergi, (Name) mendengus.

"Sudah kubilang Jangan lari-lari, kau ngeyel sekali ya," omel Sugawara.

Pria itu mengomelinya karena (Name) tadi hampir saja jatuh tersungkur jika tidak ditahan oleh kedua wanita tadi.

"Kau gak apa-apa kan?" Sugawara memegang bahu (Name).

"Hai, Oni-san," ejek (Name) pada Sugawara.

"Jangan panggil aku oni-san," tegas Sugawara.

"Oni-san. Seperti kata wanita tadi."

Kini Sugawara paham, (Name) sedang mengejeknya dengan mengikuti nada wanita tadi.

"Pasti dalam hati mereka berucap, 'Wahh, pria ini manis sekali, apakah wanita ini hanya adiknya? Sepertinya kita bisa memacarinya.' Terlihat jelas sekali," oceh (Name).

Sugawara tertawa renyah, "Hahaha. Ya ampun, pikiranmu ada-ada aja. Gemas banget sih!"

Tangan Sugawara menakup wajah (Name) yang cemberut.

"Ih, malu, lepasin, Koushi-kun."

"Sini cium dulu,"

Cup

"Darling, aku malu," gumam (Name) menenggelamkan wajahnya di dada Sugawara.

Sugawara terkekeh, dia memeluk istrinya erat sembari mengelus punggung istrinya.

"Kasih tanda kalau kau ingin menciumku di tempat umum yang ramai," lirih (Name).

"Hahaha, baiklah, Darling. Udah yuk, kita foto-foto," ajak Sugawara mengangkat kamera dslr yang dia bawa.

"Udah gak usah malu. Biasanya kau juga malu-maluin."

"Aku nangis nih."

"Aku cium nih."

(Name) langsung melepaskan pelukan Sugawara.

"Ayo kita cari spot foto yang bagus," ucap (Name) yang sudah berjalan lebih dahulu.

Sugawara hanya dapat menertawai tingkah istrinya.

***


See you next chapter!

#skrind🦊
Cr foto : google

Become His Wife? | Sugawara Koushi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang