7. Awal Kehancuran

7.9K 959 31
                                    

Tubuh itu tersentak pelan, setiap tetes keringat yang jatuh mengenai wajahnya, membuat renjun tersadar akan keberadaan Jaemin yang berada di atasnya saat ini.

Tusukan di perdalam, membuat lenguhan nikmat keluar dari ranum milik renjun, sementara sang dominan mengeram tertahan disaat privasinya serasa di remas oleh dinding reknum itu.


Tidak ada amarah, tidak ada kekerasan. Renjun menyukai jaemin yang memperlakukannya dengan kelembutan seperti ini, perlu renjun akui dia menikmati penyatuan mereka.


Wajah pria Na turun, memangut ranum renjun yang terlihat merekah dan bengkak, membawanya pada lumatan pelan namun memabukkan.




Tangannya tak tinggal diam, mengelus dada serta nipple menegang si manis, membuat renjun hilang akal untuk kesekian kalinya karena kenikmatan yang ia dapat.




Tangan meremat rambut belakang Jaemin untuk melampiaskan rasa nikmat yang ia dapat. "Aah.. jaemmhh.." desahan terputus, air mata yang menggenang di manik indah nya berkaca-kaca, renjun menatap Jaemin dengan satu seakan meminta untuk dihancurkan lagi dan lagi.


Membuat Jaemin merasakan jatuh cinta pada sosok dibawahnya berulang kali, renjun sangat indah. Sebuah permata berharga yang tak akan Jaemin lepaskan.



Jaemin menggerakkan pinggulnya lebih cepat, hingga bunyi kedua tubuh yang bertubrukan itu terdengar nyaring diantara gelapnya malam yang sunyi.




Lidahnya membelit lidah renjun, menyesapnya rakus. "Ummp.. ahh!"


Ciuman terlepas, kepala pria Na turun, menyesap nipple Renjun seperti bayi. "Akh.. sthhahh.. Jaem!" Membuat tarikan pada rambutnya mengencang.



Tubuh keduanya menegang, hingga beberapa tusukan terakhir mereka keluar bersama. Sebagai penutup Jaemin mengecup mata, hidung, kening, dan terakhir ranum Renjun lama degan sedikit lumatan.


Tubuh keduanya berbaring karena merasa lelah. Jaemin bergerak mendekat, tangannya hinggap di pinggang renjun yang membelakanginya, menarik tubuh ringkih itu kedalam dekapan hangatnya.
























•🐰 You Crazy Me 🦊
























"Kau seharusnya tidak perlu melakukan ini, ini sangat tidak pantas" kepalanya menunduk membuat tangan Mark yang tengah memegang kapas berisikan alkohol mengambang di udara.


Suasana menjadi sangat canggung karena donghyuck terus menolak segala perilaku yang Mark beri padanya.



Mark menghela nafas lalu terkekeh pelan. "Kenapa? Aku hanya ingin mengobati lukamu, itu saja."




Sementara donghyuck hanya terdiam, pikirannya memilah jawaban apa yang akan ia beri pada pria di hadapannya. Dia terlalu sungkan mengingat drajat mereka yang berbeda.



"Apa karena Jaemin?" Lanjut Mark yang seakan tau pikiran dari donghyuck.


"Itu salah satunya" jawab donghyuck dengan suara pelan. Dia tak pernah berani menatap pria di hadapannya.



Namun tangan Mark merayap pada dagunya, membawa agar donghyuck mendongak. Donghyuck terkunci dia tak bisa berbuat banyak, apalagi saat ini yang bisa ia lakukan selain menghadapi manik milik Mark Jung yang begitu kelam.


Mark melakukan pekerjaannya yang sempat terhenti, kapas berisikan alkohol itu mengelus luka di sudut bibir milik donghyuck, gerakannya begitu telaten dan sangat berhati-hati.


You Crazy Me | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang