8. Kesalahan Fatal

7.6K 932 69
                                    

"Kau tidak mengerti juga ya.." Jaemin terkekeh sinis, sementara Mark yang ada di hadapannya hanya bisa memasang wajah datar, pria itu tidak tau harus berekspresi seperti apa.

"Apa salahnya menemuinya sekali saja? Dia hanya ingin bertemu dengan anaknya yang sangat dia sayangi"

Jaemin menyerah. "Baiklah, tetapi aku tak bisa menjamin apa yang bisa kulakukan disana" kalimat tersebut sukses membuat Mark melayangkan tatapan tajam.


Tangannya menahan pundak Jaemin yang hendak pergi. "Jangan berbuat hal yang akan kau sesali na!" Tekannya.

Tetapi apakah Jaemin peduli? Oh.. tentu tidak, dia sudah tak peduli lagi dengan orang-orang disekitar nya.


Jaemin melepaskan tangan Mark yang tersampir di pundaknya. "Perlu ku ingatkan sekali lagi, aku tak pernah menyesali apapun, Mark Jung!"



























•🐰 You Crazy Me 🦊



















Renjun menatap gelisah Felix di didepannya, jemarinya saling bertautan dengan sedikit menekan perutnya sendiri.


"Tidak mungkin" kepalanya menggeleng pelan seiring dengan air matanya yang jatuh, renjun sudah tak tau apa yang harus ia lakukan saat ini, semuanya menjadi sangat rumit.


Sedangkan donghyuck yang ada di sampingnya hanya terdiam, sesekali pria itu mengusap punggung renjun berniat menenangkan.



"Lalu, apa yang akan kau lakukan?" Felix bertanya dengan melipat tangannya didepan dada. "Kau harus memberitahu Jaemin kalau kau sedang mengandung anaknya, renjun!"


Lagi renjun menggeleng, tak peduli kepalanya yang masih pusing sejak tadi. Bahkan tadi dia hampir terjatuh di kamar mandi jika saja donghyuck tidak datang.

Semuanya berawal sejak pagi tadi, renjun merasakan perutnya tidak enak, renjun merasakan mual sekali.

"Tidak! Jaemin tidak boleh sampai tau! Aku mohon, jangan beritahu padanya" mohon renjun, tanpa sadar dia sudah menangis sambil memeluk tangan Felix. "Aku hanya belum siap untuk segalanya. Apalagi jika aku harus hidup selamanya dengan Jaemin.."

"Kau ingin mengugurkan nya begitu?" Tanya Felix sarkas, dia hanya tak suka jika harus ikut campur masalah Jaemin. Karena pria itu benar-benar menyeramkan, Felix tak ingin menanggung resiko karena telah membantu Renjun menyembunyikan kehamilannya dari jaemin.

Untuk pertanyaan Felix renjun menggeleng keras, tentu saja tidak! Mana mungkin dia mengugurkan anaknya sendiri, renjun menyayangi janin yang berada di dalam perutnya, meskipun Jaemin yang membuatnya.


Hanya saja renjun masih belum bisa jika harus memberitahukan Jaemin tentang kandungannya, meskipun kemungkinan besar sifat Jaemin akan berubah disaat dia tau kalau renjun tengah hamil tetap saja Renjun masih belum bisa memanfaatkan Jaemin yang telah membunuh keluarganya.


"Hei.. renjun" suara donghyuck terdengar setelah sedari tadi pria itu hanya diam saja. "Kau tak harus memikirkannya sekarang, setidaknya sampai kau siap. Lagi pula bayimu masih berusia tiga Minggu, kita masih memiliki banyak waktu. Yang terpenting disini adalah kau harus menjaga kesehatan mu terlebih dahulu, jangan terlalu stress dengan pikiranmu sendiri, okay?"



Menarik nafas sejenak, donghyuck kembali berbicara, kali ini dengan menggenggam tangan Renjun yang nampak dingin, membuat renjun mendongak dan menatap dirinya. "Lagi pula kau yang membuat Jaemin gila.." jeda sejenak, donghyuck ragu untuk melanjutkan ucapannya. "Dan mungkin dirimu juga  yang bisa membuat Jaemin kembali pada kawarasannya."



You Crazy Me | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang